MENGHINDARI
KEJI DAN MUNGKAR DENGAN SHALAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Allah
berfirman : “Wa aqimish shalaata, innash shalaata tanhaa ‘anil fahsyaa-i wal
munkar.” Dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al Ankabut 45).
Lalu
sering ada pertanyaan kenapa seseorang yang shalat tetapi ternyata shalatnya
tidak memberikan manfaat terhadap akhlaknya. Meskipun melakukan shalat namun
dia masih sulit menghindar dari kemaksiatan. Shalatnya terus dan maksiatnya
juga jalan terus.
Dalam
Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata : Barangsiapa yang
shalatnya tidak dapat memerintahkan kepada yang ma’ruf dan tidak bisa mencegah
dari yang mungkar, maka tidaklah (dia) shalat melainkan menjadikan bertambah
jauh kepada Allah.
Imam
Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Dalam shalat terkandung dua perkara
yaitu meninggalkan perbuatan keji dan perbuatan mungkar. Sesungguhnya menekuni
shalat akan membawa untuk meninggalkan perbuatan tersebut. (Kitab Tafsir Ibnu
Katsir).
Syaikh
as Sa’di berkata : Perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan
terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang dikehendaki oleh nafsu.
Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari oleh akal sehat dan fitrah.
Dari
sisi keberadaan shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah bahwa
seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun rukun, syarat syarat dan
ke khusyu’annya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya menjadi suci, imannya
bertambah dan kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. Secara pasti,
konsisten atau istiqamah pada shalat dan memeliharanya seperti itu akan
mencegah perbuatan keji dan mungkar. Demikianlah di antara tujuan shalat dan
buahnya.
Dan
di sisi lain shalat juga mempunyai tujuan yang lebih besar daripada itu dan
lebih agung yaitu apa yang terkandung didalam shalat itu sendiri yaitu berupa
dzikrullah, mengingat Allah dengan hati, lisan dan badan. Hal itu karena
sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya dan ibadah
yang paling utama yang mereka kerjakan adalah shalat. Dan didalam shalat juga
terdapat penghambaan seluruh anggota tubuh yang tidak terdapat dalam ibadah
yang lain. (Kitab Tafsir Karimir Rahman)
Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Shalat bisa mencegah dari
kemungkaran jika shalat tersebut dilakukan dalam bentuk yang sesempurna
mungkin.
Ternyata kita
dapati bahwa hati kita tidaklah berubah dan tidak benci pada perbuatan fahisyah
atau mungkar setelah shalat kita laksanakan atau keadaan kita tidak berubah
menjadi lebih baik, mengapa demikian? Itu bisa jadi karena shalat kita bukanlah
shalat yang dimaksud yaitu yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ingatlah
bahwa firman Allah itu benar dan janji-Nya itu pasti yaitu shalat itu memang
bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Sebenarnya,
shalat itu demikian, yaitu jika engkau bertekad untuk bermaksiat atau hatimu
condong pada maksiat, lalu engkau lakukan shalat, maka terhapuslah semua keinginan
jelek tersebut. Namun tentu saja hal itu dengan syarat, shalat itu adalah shalat
yang sempurna. Wajib kita meminta pada Allah agar kita diberi pertolongan
untuk mendapat bentuk shalat seperti itu. Marilah kita sempurnakan shalat
tersebut sesuai dengan kemampuan kita dengan memenuhi rukun, syarat, wajib, dan
hal-hal yang menyempurnakan shalat. Karena memang shalat itu bisa mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar.
Sebagian
ulama salaf sampai berkata, jikalau shalat yang kita lakukan tidak mencegah dari
yang mungkar, maka sungguh itu berarti kita semakin jauh dari Allah. Nas-alullah
al ‘afiyah, kita mohon pada Allah keselamatan. Karena bisa jadi
shalat yang kita lakukan tidak sesuai yang dituntut. Lihatlah para ulama salaf
dahulu, ketika mereka masuk dalam shalat mereka, mereka tidak merasakan lagi
apa-apa, semua hal di pikiran disingkirkan kecuali hanya sibuk bermunajat
dengan Allah Ta’ala.”
(Syarah Riyadush
Shalihin)
Syaikhul
Islam rahimahullah berkata : Jika shalat dilakukan seperti yang diperintahkan,
maka ia dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Kalau tidak dapat mencegah,
maka hal itu menunjukkan (bahwa dia) telah lalai dalam menunaikan hak-haknya
Oleh
karena itu kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar kita mampu melakukan shalat
dengan cara yang benar dan sempurna sebagaimana diajarkan Rasulullah agar
shalat kita betul betul mampu menjauhkan
perbuatan keji dan mungkar.
Insya
Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (561)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar