SIAPAKAH
MANUSIA YANG DIDOAKAN MALAIKAT ?
Oleh : Azwir B. Chaniago
Malaikat
adalah makhluk yang bersifat gaib, diciptakan dari nur (cahaya), yang selalu
taat kepada Allah Ta’ala, tidak pernah ingkar kepada-Nya dan tidak membutuhkan
makan, minum atau tidur. Mereka tidak mempunyai keinginan apa pun yang bersifat
fisik dan juga kebutuhan kebutuhan yang bersifat materil. Mereka menghabiskan
waktunya siang dan malam untuk mengabdi kepada Allah Ta’ala. (Ensklopedi Islam
3/135)
Allah
Ta’ala berfirman : "Sebenarnya
(malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan yang di belakang
mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang-orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati-hati
karena takut kepada-Nya". (Q.S al-Anbiyaa' 26-28).
Ketahuilah
saudaraku bahwa orang orang yang beriman
dan melakukan bermacam macam ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala
akan senantiasa didoakan oleh para malaikat. Diantaranya adalah :
Pertama : Orang yang mendoakan
saudaranya tanpa sepengetahuan saudara yang didoakan
Doa
malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa mengatakan bahwa mendoakan sesama
muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika
seseorang mendoakan untuk saudaranya
maka doa yang sama akan kembali kepadanya melalui doa malaikat.
Ketahuilah bahwa doa malaikat lebih besar potensinya untuk dikabulkan.
Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda : “Maa min ‘abdin muslimin
yad’u li akhiihi bi zhahril ghaibi illaa qaala malaku wa laka bimitslin” Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim)
tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata : Dan bagimu juga
kebaikan yang sama (seperti yang kamu minta dalam doamu itu). (H.R Imam
Muslim).
Kedua : Orang yang menyambung shaf sehingga
tidak ada shaf yang renggang dalam salat berjamaah
Salah
satu keutamaan dan juga menjadi kewajiban makmum dalam shalat berjamaah adalah
merapatkan shaf. Dan ternyata orang yang merapatkan shaf mendapat keuntungan sangat besar yaitu shalawat dari Allah Ta’ala
dan malaikat-Nya.
Dari
Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah
bersabda : “Sesungguhnya Allah dan para
Malaikat-Nya bershalawat atas orang orang yang menyambung shaf. Barang siapa
yang menutupi kerenggangan (dalam shaf), niscaya dengannya Allah Ta’ala akan meninggikannya
satu derajat. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan al Hakim,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihut Targhib wa Tarhib)
Ketiga : Orang yang tidur dalam
keadaan bersuci
Diantara
kebiasaan Rasulullah yang sangat baik untuk kita amalkan adalah beliau
senantiasa berwudhu’ sebelum tidur. Beliau bersabda : “Idza ataita madhja’aka
fatawadha’ wudhu-aka lishshalati tsummadh taji’ ‘ala syiqqikal aiman….” Jika
engkau mendatangi pembaringanmu, maka berwudhu’lah seperti engkau hendak
mengerjakan shalat, kemudian berbaringlah pada sisi tubuhmu sebelah kanan (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Dan
ternyata bahwa tidur dalam keadaan berwudhu’ mendapat doa dari malaikat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat
akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat
berdoa : Ya Allah, ampunilah hambamu si
fulan karena tidur dalam keadaan suci. (H.R Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)
Keempat : Orang yang berada pada shaf
depan di dalam shalat berjamaah
Sungguh shaf pertama adalah merupakan shaf paling
utama dalam shalat berjamaah. Rasulullah
bersabda : “Walau ya’lamuuna maa fii shaffil muqaddami lastahamuu” Dan
seandainya mereka mengetahui kebaikan yang ada pada shaf pertama tentulah
mereka akan berlomba untuk mendapatkannya (H.R Imam Bukhari)
Diantara
keutamaan shaf pertama adalah mendapat doa dari malaikat. Rasulullah bersabda : “Innallaha wa
malaikatahu yushalluuna ‘ala shaffal awwal” Sungguh Allah dan para
MalaikatNya bershalawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf pertama.
(H.R. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih Sunan Abu
Dawud).
Kelima
: Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan shalat 'asar. secara berjamaah.
Rasulullah
bersabda : Para malaikat berkumpul pada
saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari
(yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat
pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat
'asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik
(ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu
Allah bertanya kepada mereka : Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?. Mereka
menjawab : Kami datang sedangkan mereka
sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang
melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat.(HR Imam Ahmad
dari Abu Hurairah).
Keenam : Orang orang yang senantiasa
berinfak.
Dalam sebuah
hadits Nabi shollallahu
’alaih wa sallam menggambarkan keuntungan yang bakal diraih
seseorang yang rajin berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian yang bakal
diderita bilamana ia tidak peduli berinfaq di pagi hari.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali
turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : Ya
Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq, sedangkan yang satu lagi berdoa
: Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya). (H.R Imam Bukhari)
Itulah sebagian orang orang yang beruntung
dengan amal ibadahnya, yakni memperoleh doa dari para malaikat.
Insya Allah bermanfaat bagi kita semua.
Wallahu A‘lam (559)
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar