TUJUAN PALING UTAMA BELAJAR ILMU SYAR’I
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Sungguh merupakan suatu yang tidak
diragukan sedikitpun bahwa manusia sangatlah membutuhkan ilmu terutama ilmu
syar’i. Imam Ahmad bin Hambal berkata : Manusia
butuh ilmu melebihi kebutuhan terhadap makan dan minum. Sungguh untuk makan dan
minum manusia butuh dua atau tiga kali saja sehari. Bagaimana kebutuhan terhadap ilmu. Imam Ahmad
menjelaskan : “Kebutuhan manusia terhadap ilmu dalam kehidupan ini adalah
sebanyak tarikan nafasnya yaitu terus menerus.”
Setiap
saat kita butuh ilmu. Berakidah yang lurus kita butuh ilmu. Beribadah yang benar
butuh ilmu, berakhlak yang mulia butuh ilmu, bermuamalah dengan
masyarakat butuh ilmu. Untuk hal-hal yang mubah dan
sederhanapun kita butuh ilmu. Bahkan
menjelang meninggal pun manusia butuh ilmu tentang kalimat apa yang
harus diucapkan pada saat yang kritis
itu.
Makna Ilmu Syar’i.
Syaikh
Abdul Aziz bin Baaz, dalam kitab beliau, al ‘Ilm wa Akhlaqu Ahliha, menjelaskan
bahwa : Ilmu syar’i adalah ilmu yang terkandung dalam al Qur an dan as Sunnah,
yakni : (1) Ilmu tentang Allah dan
Sifat-sifat-Nya. (2) Ilmu tentang hak Allah terhadap
hamba-Nya. (3) Ilmu tentang segala hal yang
disyari’atkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. (4) Termasuk juga ilmu tentang jalan yang akan mengantarkan hamba kepada ilmu
itu beserta segala rinciannya.
Selanjutnya
Syaikh bin Baaz berkata bahwa (1) Ilmu syar’i adalah ilmu yang paling utama diantara
ilmu-ilmu yang lain. (2) Ilmu yang
paling layak untuk dipelajari dan diraih dengan sungguh-sungguh. (3) Ilmu yang paling terang dan jelas. (4) Dengannya hakikat Allah akan diketahui. (5) Dengan pedoman ilmu ini pula Allah akan disembah. (6) Dengan ilmu ini pula diketahui segala yang telah
dihalalkan dan diharamkan Allah. (7) Dengan ilmu ini pula akan diketahui hal yang diridhai dan dimurkai-Nya. (8) Dengan ilmu ini pula diketahui muara tempat kembali dan
titik akhir dari kehidupan ini.
Tujuan belajar ilmu syar’i
Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin menjelaskan dua hal sebagai tujuan (paling utama) yang hendak dicapai
dengan belajar ilmu syar’i yaitu :
Pertama : Agar dapat
menghilangkan kebodohan.
Salah
satu tujuan belajar ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan, terutama bagi
diri sendiri. Imam Ahmad
berkata : Ilmu itu sesuatu yang tidak ada bandingannya bagi orang yang niatnya
benar. Lalu ada yang bertanya, bagaimanakah niat yang benar itu wahai Abu
Abdillah. Beliau menjawab : Yaitu berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan kebodohan
dari diri orang lain.
Kedua : Untuk membela agama dari kesesatan dan penyimpangan.
Pemahaman
sesat dan menyimpang selalu saja ada dan muncul dari waktu ke waktu. Diantaranya adalah kita dapati, ada orang yang mengaku Nabi, mendapat wahyu, Adapula yang membuat cara cara baru dalam beribadah yang tidak pernah diajarkan Rasulullah dan
tidak pula diamalkan oleh Rasulullah beserta sahabat.
Rasulullah
pernah mengingatkan kita semua dalam sabda beliau : “Man amila amalan laisa lahu amruna
fahuwa raddun.” Barang siapa mengamalkan suatu
amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, tertolak. (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa kesesatan dan
penyimpangan dalam beragama tidaklah bisa diketahui dan bisa dicegah tanpa ilmu
dan dalil yang shahih. Bagaimana mungkin seseorang akan menjelaskan bahwa
sesuatu itu adalah penyimpangan dan tidak benar menurut timbangan syariat jika
tidak memiliki ilmu. Sungguh ilmu syar’i-lah yang akan mampu menjadi benteng
dan senjata paling utama untuk menghadapi aliran aliran sesat dan menyimpang
dalam agama lurus ini.
Oleh karena demikian pentingnya
tujuan yang ingin dicapai dalam belajar ilmu syar’i dan juga ilmu ilmu lainnya
yang bermanfaat bagi kaum muslimin maka yang tampak adalah tidak ada
pilihan bagi kita kecuali terus belajar dengan sungguh sungguh, fokus,
tekun dan ulet dalam belajar.
Insya Allah bermanfaat bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (470)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar