MAKAN DARI YANG HARAM
PENGHALANG DIKABULKAN DOA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Banyak berdoa dan memohon kepada Allah memang suatu yang baik
dan sangat dianjurkan. Ketahuilah bahwa doa itu sendiri adalah bernilai ibadah.
Rasulullah bersabda : “Ad du’aa huwal ‘ibadah” Do’a adalah
ibadah.(H.R at Tirmizi)
Bahkan dengan kasih sayangnya,
Allah Ta’ala menyuruh hamba-hamba-Nya senantiasa berdoa dan Allah berjanji akan
mengabulkannya. Allah berfirman : “Wa qaala rabbukum ud’uuni astajib
lakum, innal ladziina yastakbiruuna ‘an ‘ibaadati sayad khuluuna jahannama
daakhiriin” Dan
Rabbmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang orang yang sombong, tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka
dalam keadaan hina-dina. (Q.S al Mu’min 60).
Ketahuilah saudaraku bahwa tidaklah merupakan
suatu kebaikan jika seseorang mengeluh
karena doanya belum dikabulkan. Ada baiknya dia melakukan muhasabah atau
introspeksi diri., barangkali ada sesuatu penghalang untuk terkabul doanya. Sungguh
doa akan terhalang pengabulannya dengan berbagai sebab. Salah satu penghalang paling
besar untuk terkabulnya doa seseorang adalah makan dari penghasilan yang haram.
Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan manusia
untuk makan dari yang halal dan baik. Allah berfirman : Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan karena
sesunguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (Q.S al Baqarah 168).
Syaikh
as Sa’di berkata : (1) Yang halal yaitu yang telah dihalalkan buat kalian untuk
dimakan. Bukan dari rampasan maupun curian, bukan pula diperoleh dari hasil
muamalah yang diharamkan atau (2) bentuk yang diharamkan atau yang membawa
kepada keharaman.
Sungguh Rasulullah telah mengingatkan bahaya
yang besar bagi seorang hamba yang makan dari hasil usaha yang haram, yaitu
sebagaimana sabda beliau : “…Tsumma dzakarar rajula yuthiilus safara
asy’asy aghbara, yamuddu yadaihi ilas samaa-i : ya rabbi, ya rabbi ! wa
math’amuhu haraamun, wa masyrabuhu haraamun, wa malbasuhu haraamun, wa ghudziya
bil haraami, fa anna yustajaabulahu”
….
Kemudian Rasulullah menceritakan seorang laki laki berdoa, yang telah
melaksanakan perjalanan jauh yang rambutnya kusut dan berdebu, ia menengadahkan
kedua tangannya ke langit, Ya Rabbku, ya Rabbku. Sementara itu makanannya
haram, pakaiannya haram, minumannya haram, dan tumbuh dari hal hal yang haram,
lantas bagaimana mungkin akan diterima doanya. (H.R Imam Muslim).
Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Nabi menganggap mustahil bahwa orang
yang seperti ini doanya akan dikabulkan padahal dia telah melakukan sebab sebab
dikabulkannya doanya. Akan tetapi tatkala dia memakan yang haram jadilah doanya
amat jauh untuk diterima oleh Allah Ta’ala. Kita memohon kepada-Nya
keselamatan. (Syarah Raiyadush Shalihin).
Orang
yang berdoa ini sebenarnya punya potensi untuk dikabulkan doanya karena berapa
hal :
(1)
Dia dalam bersafar dan orang yang bersafar tidak ditolak doanya. Rasulullah
bersabda : “Tiga doa
yang tidak ditolak; doa orangtua terhadap anaknya, doa orang yang sedang puasa,
dan doa seorang musafir.” HR Baihaqi dan dishahihkan oleh
Al-Albani
(2)
Dia telah melakukan etika yang baik dalam berdoa yaitu mengangkat tangannya ke
langit. Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan at Tirmidzi dan dishahihkan
oleh Syaikh al Albani disebut bahwa Allah malu terhadap hamba-Nya yang
mengangkat kedua tangannya (meminta kepada-Nya) dikembalikan dalam keadaan
kosong.
(3)
Dia telah menyebut dan meminta kepada Allah dengan menyebut nama Allah yang
Maha Agung : ya Rabbku ya Rabbku, maka apa yang dia minta akan diberi. Dari Anas bin
Malik, Nabi memasuki masjid, sementara
itu ada seorang sahabat yang telah selesai menunaikan shalat dan ia tengah
berdoa. Dalam doanya, ia berkata: “Ya Allah, tiada Ilah yang berhak disembah
selain Engkau, Engkau Maha Memberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Pemilik
keagungan dan kemuliaan.”
Lalu
Nabi bertanya kepada para sahabat
“Tahukah kalian dengan apa ia berdoa
kepada Allah? Ia telah berdoa kepada Allah dengan menyebut nama-Nya yang paling
agung, yang jika berdoa dengannya niscaya dikabulkan dan jika meminta dengannya
niscaya akan diberi.” (H.R at Tirmidzi, Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Cuma saja, orang yang berdoa tadi
sebagaimana dijelaskan Rasulullah bahwa makanan, pakaian dan minumannya haram
sehingga Rasulullah bersabda : Bagaimana mungkin akan diterima doanya.
Semoga Allah Ta’ala memberi kita semua
rezki yang halal dan baik sehingga doa doa kita senantiasa dikabulkan-Nya. “Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa
rizqan thaiyiban wa amalan mutaqabbalan” Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik dan amal yang diterima. (H.R
Ibnu Majah).
Wallahu A’lam (465)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar