NASEHAT EMPAT ULAMA BESAR BAGI PENUNTUT ILMU
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala menghadirkan
di bumi ini orang orang berilmu dari zaman ke zaman. Kepada orang orang berilmu
itulah kita harus belajar agar mendapat ilmu agama yang benar dan lurus yaitu
yang bersumber dari al Qur-an as Sunnah dengan pemahaman salafush shalih.
Allah berfirman : “Fas aluu ahladz dzikri inkuntum laa
ta’lamuun” Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak
mengetahui. (Q.S an Nahl 43).
Oleh karena itu sangatlah baik
sekiranya kita mengikuti beberapa nasehat dari ulama ulama besar khususnya bagi para penuntut
ilmu, diantaranya :
Pertama :
Imam asy Syafi’i
Imam
asy Syafi’i berkata : Menuntut ilmu lebih aku sukai daripada shalat lail. Tentu
beliau tidak tidak bermaksud mengajak kita meninggalkan shalat lail tapi beliau
berkata demikian dalam rangka menjelaskan bahwa menuntut ilmu
adalah amalan utama dibanding amalan sunnah.
Ada yang bertanya kepada Imam asy Syafi’i tentang
bagaimana besar keinginan beliau dalam mencari
ilmu. Beliau menjawab : Ibarat keinginan seorang ibu mencari anaknya yang
hilang dan ibu itu tidak
memiliki anak selain yang hilang itu.
Demikian
besarnya perhatian Imam asy Syafi’i terhadap upaya menuntut ilmu, sampai-sampai
beliau menulis syair tentang nasehat agar berhasil dalam menuntut ilmu.
Saudaraku
engkau tidak akan mendapatkan ilmu
Melainkan dengan enam perkara.
Kukabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas.
(1) Kecerdasan, (2) kemauan keras, (3) bersungguh
sungguh, (4) bekal yang cukup,
(5) bimbingan
guru dan (6) waktunya yang lama.
Kedua : Syaikh Abdul Muhsin bin Hamid al ‘Abbad al Badr
Syaikh Abdul Muhsin adalah seorang Ulama Besar Saudi Arabia yang sangat dalam ilmunya. Beliau
pernah menjadi Rektor Universitas Islam Madinah dan juga pengajar tetap di
Masjid Nabawi. Beliau memberi nasehat untuk
para penuntut ilmu dimanapun berada.
Diantara nasehat beliau adalah :
(1) Para penuntut ilmu hendaklah
selalu bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas taufiq yang dianugerahkan-Nya
kepada mereka karena Allah telah menjadikan mereka menjadi penuntut ilmu.
(2) Para penuntut ilmu hendaklah
selalu menjaga keikhlasan mereka di dalam menuntut ilmu dan mengerahkan jiwanya
untuk mendapatkan ilmu.
(3) Para penuntut ilmu hendaklah
selalu memelihara waktu mereka dan menyibukkan diri dengan menuntut ilmu karena
ilmu itu tidak bisa diraih hanya dengan angan angan dan membiarkan diri dalam
kemalasan dan kelesuan.
(4) Para penuntut ilmu hendaklah
selalu menyibukkan diri dengan perkara perkara yang bermanfaat dari perkara
perkara yang tidak bermanfaat bagi mereka.
(Dinukil dari Kitab Syarah Hadits
Arbai’in an Nawawiyah, Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad)
Ketiga : Syaikh Abdul Aziz bin Baaz.
Ini
adalah wasiat Syaikh bin Baz tentang sebab sebab mendapatkan ilmu, yang
beliau tujukan kepada mahasiswa Universitas Islam Madinah, dan diringkas
sebagai berikut :
(1) Hendaklah memperbaiki niat
dalam belajar.
(2) Hendaklah senantiasa menjaga waktu.
(3) Hendaklah mengamalkan apa yang telah
diketahui.
(4) Sungguh telah datang sebagian
atsar : “Barangsiapa beramal dengan apa yang telah diketahuinya, maka Allah
mewariskan kepadanya ilmu apa yang belum dia ketahui. ”Allah berfirman : “Walladzinah
tadau zaadahum waa taahum taqwaahum” Dan orangg orang yang mau
menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan
ketakwaannya (Q.S Muhammad 17).
(5) Tidak diragukan lagi bahwa
tidak didapatkannya ilmu yang bermanfaat adalah termasuk musibah yang terbesar.
Keempat : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
Syaikh Utsaimin adalah salah satu
dari Ulama Besar Saudi Arabia. Beliau memberi beberapa nasehat agar berhasil
dalam menuntut ilmu, yaitu sebagaimana dinukil dari Kitabul ‘Ilmi, diantaranya :
(1) Mencurahkan segala kesungguhannya dalam
belajar.
(2) Bersabar diatasnya
(3) Menjaga ilmu setelah didapatkan
karena ilmu tidak didapat dengan bersantai.
(4) Berusaha menempuh segala cara
untuk mendapatkan ilmu dengan sabar.
(5) Menjauhi segala sarana yang dapat
memalingkan dan melupakan ilmu.
Kelima : Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani
Dalam Kitab Hayat al Albani, dinukil
nasehat dari Syaikh al Albani bagi pencari ilmu, yaitu :
(1) Hendaklah kamu menuntut ilmu
semata mata ikhlas karena Allah. Untuk mencapai derajad yang Allah telah
khususkan bagi orang berilmu. Tidak
menginginkan dibalik itu, balasan atau terima kasih. Allah berfirman : … Yarfa’illahul
ladzina aamanuu minkum walladzina utul ‘ilma
darajaatin. Wallahu bimaa ta’maluuna khabiir” Niscaya
Allah akan mengangkat orang orang yang
beriman dan orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti (atas) apa yang kamu kerjakan.
(Q.S al Mujaadilah 11)
(2)
Menjauhi perkara yang menggelincirkan kamu dari perasaan ujub dan
berfatwa tanpa melihat pendapat para ulama terdahulu.
(3) Menasehati manusia dengan cara
terbaik. Menghindari cara yang kaku dan
keras dalam berdakwah. Allah berfirman : “Ud’u ilaa sabiili rabbika bil hikmati wal mau’izhatal hasanati “ Serulah
(manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik. (Q.S an
Nahal 125).
Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam (480)