MAKNA DAN HAKIKAT HASAD
Oleh : Azwir B. Chaniago
Makna hasad atau dengki adalah merasa tidak suka atau benci
bila melihat seseorang diberi nikmat oleh Allah. Ini adalah salah satu penyakit
hati yang sangat berbahaya.
Penyakit ini bisa datang kapan saja dan mampu menyerang siapa saja, orang kaya atau miskin,
berpangkat atau bukan, berpendidikan tinggi atau tidak. Pengemis juga bisa
dihinggapi penyakit ini. Dan sungguh ustadz atau kiyaipun bisa juga
terkena virus hasad ini. Tinggal menghitung stadiumnya saja. Ada yang parah dan
ada pula yang tidak parah.
Hasad itu muncul kepada siapa. Biasanya, meskipun tidak selalu
demikian, hasad muncul pada orang yang memiliki profesi yang sama dan dengan
keadaan yang hampir sama. Seorang ustadz, andaikata dia hasad
maka hasadnya adalah kepada ustadz juga
bukan hasad kepada pedagang. Pedagang hasadnya juga kepada sesama pedagang
bukan kepada tukang bangunan. Tukang bangunan hasadnya kepada sesama tukang
bangunan juga bukan kepada tukang bekam.
Lalu bagaimana dengan dosen, kalau ada hasadnya maka itu biasanya
sesama dosen juga, bukan hasad kepada
mahasiswa. Mahasiswa kalau hasad ya sesama mahasiswa juga. Mahasiswa tidak akan
hasad kepada anak SMP dan kira kira begitulah seterusnya.
Rasulullah telah mengingatkan bahwa tidak ada kebaikan dalam
hasad. Beliau bersabda : “Laa yazalun naasu bikhairin maa lam yatahaasaduu”
Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka tidak saling mendengki. (H.R
Imam ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani)
Ketahuilah bahwa orang yang hasad atau dengki kepada
saudaranya, hakikatnya adalah seorang yang protes atau tidak suka kepada
ketetapan Allah Ta’ala. Seolah olah lisannya mengatakan : Wahai Rabbku mengapa
Engkau berikan nikmat itu kepada si Fulan dengan kedudukan dan harta sedangkan
Engkau tidak memberikannya kepadaku. Padahal aku juga sangat menginginkannya.
Kalau bisa kenikmatan yang ada pada si Fulan itu diambil saja ya Rabb.
Abdullah bin Mas’ud berkata : Janganlah kalian memusuhi
nikmat-nikmat Allah. Lalu ada yang bertanya : Siapakah yang memusuhi nikmat
nikmat Allah. Beliau menjawab : Yaitu orang orang yang dengki atas nikmat dan
karunia Allah yang diberikan kepada sebagian manusia.
Kesimpulannya adalah bahwa
hasad atau dengki bermakna tidak suka dengan ketetapan Allah dan seolah
olah memusuhi nikmat nikmat Allah yang diberikan kepada seseorang. Ini bisa
membahayakan kepada aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah seseorang.
Na’udzubillahi mindzalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar