TIDAK ADA ANJURAN
BERPUASA SECARA KHUSUS PADA NISYFU SYA'BAN
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Mengkhususkan puasa di pertengahan bulan
Sya’ban tidak dianjurkan. Bahkan sebagian ulama menghukumi hal tersebut sebagai
sesuatu yang baru dalam ibadah. Adapun hadits yang berbunyi:
إِذَا
كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا
نَهَارَهَا.
Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban,
maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.
Syaikh
al Albani dalam As Silsilah Adh Dha'ifah
menyebutkan bahwa hadis ini daif atau lemah. Ini disebabkan oleh salah satu
perawinya bernama Ibnu Abi Sabrah. Ia merupakan perawi yang ditinggalkan dan
bahkan pernah memalsukan hadis.
Akan
tetapi, jika ingin berpuasa pada hari itu (pertengahan bulan
Sya'ban) karena keumuman hadits tentang sunnah-nya memperbanyak berpuasa di
bulan Sya’ban atau karena dia termasuk puasa di hari-hari bidh (ayyaamul-biidh/puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
hijriyah), maka hal tersebut tidak mengapa. Yang diingkari adalah
pengkhususannya dengan niat puasa nisyfu Sya'ban.
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
memang banyak berpuasa di bulan Sya'ban tetapi tidak mengkhususkan puasa nisyfu
Sya'ban. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, dia berkata :
يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يُفْطِرُ،
وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا
رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Terkadang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
puasa beberapa hari sampai kami katakan, beliau tidak pernah tidak puasa, dan
terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan beliau tidak melakukan
puasa (sunnah) . Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Aku juga
tidak melihat beliau berpuasa yang LEBIH SERING ketika di bulan Sya’ban. (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Selain
itu, ada pula sebagian orang yang merayakan nisyfu
atau hari pertengahan bulan Sya'ban dengan berdzikir dan membaca surat Yasin
bersama sama sebanyak tiga kali. Lalu ada pula yang menjelaskan :
Bacaan
surah Yasin ke 1. Dibaca untuk memohon panjang umur dan ketaatan serta
ketaqwaan dan dapat istiqamah kepada Allah Ta'ala. Surah Yasin ke 2. Dibaca
untuk memohon diluaskan rizki yang halal dan menolak bala. Surah Yasin ke 3.
Dibaca untuk memohon ditetapkannya Iman Islam hingga akhir hayat.
Dan
juga, katanya, dianjurkan pula membaca : Astaghfirullahal 'Adzim.
Tahmid dan Takbir serta Shalawat Nabi dibaca masing masing 100 kali. Tetapi
saudara saudara kita yang menganjurkan membaca surat Yasin tiga kali serta
dzikir dzikir ini tak bisa menyebutkan sumber, sandaran atau
dalilnya yang shahih. Oleh karena itu dianjurkan untuk TIDAK DIAMALKAN.
Wallahu
A'lam. (3.488).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar