Minggu, 09 Februari 2025

LAKUKAN MUHASABAH JIKA BERAT BANGUN SHALAT SHUBUH

 

LAKUKAN MUHASABAH JIKA BERAT BANGUN SHALAT SHUBUH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, dalam syariat Islam shalat lima waktu adalah rukun kedua setelah syahadat. Oleh karena itu hamba hamba Allah amatlah sangat takutnya ketika lalai apalagi meninggalkan shalat. Ingatlah bahwa shalat adalah tiang agama. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

Inti atau pokok segala perkara adalah Islam dan tiangnya  adalah shalat. (HR. at Tirmidzi dan Ibnu Majah, al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Ketahuilah, sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan  bahwa shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya  :

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Sungguh, shalat itu adalah kewajiban DITENTUKAN WAKTUNYA atas orang orang beriman. (Q.S an Nisa’ 103).

Diantara waktu shalat yang terasa agak berat dilakukan oleh sebagian orang orang beriman adalah SHALAT SHUBUH karena waktunya adalah saat sebagian orang masih ingin meneruskan tidur. Dan sungguh semua  shalat fardhu amat sangat penting untuk diutamakan. Tetapi shalat shubuh ini termasuk shalat fardhu yang utama atau banyak keutamaannya dan disebutkan  Allah Ta'ala berfirman :

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S al Isra’ 78.

Ketahuilah bahwa ketika seseorang SERING LALAI DALAM MELAKUKAN SHALAT SHUBUH, boleh jadi karena terlalu capek di singan hari,  sering kurang tidur karena begadang atau sering terbangun malam dan yang lainnya.

Tetapi bisa jadi juga tersebab perbuatan maksiat atau  dosa yang dilakukan dan belum beristighfar atau belum memohon ampun dengan sungguh sungguh. Ketahuilah bahwa salah satu akibat buruk dari perbuatan dosa dan maksiat adalah menyebabkan  hati tertutup. Sungguh Allah Ta'ala berfirman :

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (Q.S al Mutaffifin 14).

Dalam Kitab ad Daa’ wad Dawa’, Imam Ibnul Qayim menyebutkan lebih dari 50 akibat buruk  akan menimpa manusia jika melakukan maksiat, diantaranya :

(1) Maksiat menyebabkan  kehampaan hati dari mengingat Allah Ta’ala.

(2) Andaikan perbuatan dosa tidak ada hukumannya kecuali MENGHALANGI KETAATAN  yang seharusnya menempati posisi dosa tersebut, serta memotong jalan menuju ketaatan lainnya,  ketiga, keempat dan seterusnya maka hal ini sudah cukup. Banyak sekali ketaatan terputus karena dosa. (Dalam Kitab ad Daa’ wad Dawa’, dengan diringkas).

Oleh karena itu, ketika seorang hamba merasa sering malas atau berat bangun untuk shalat shubuh maka BERSEGERALAH MELAKUKAN MUHASABAH ATAU INTROSPEKSI DIRI terhadap dosa dan maksiat  yang mungkin pernah dilakukan. Selanjutnya segera memohon ampun dan bertaubat. Allah Ta'ala berfirman :

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung. (Q.S an Nur 31).

 Allah Ta’ala berfirman : 

وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan mohonlah ampunan kepada Allah, sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S al Muzammil 20).

Wallahu A'lam. (3.482).

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar