Minggu, 23 Februari 2025

TERMASUK MUSIBAH JIKA WAKTU DISIA SIAKAN

 

TERMASUK MUSIBAH JIKA WAKTU DISIA SIAKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, salah satu nikmat besar yang diberikan Allah Ta'ala kepada hamba hamba-Nya adalah nikmat umur yaitu berupa waktu untuk menjalani hidup di dunia. Ketahuilah bahwa sifat paling utama terhadap nikmat adalah menggunakannya UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA.

Bukankah Allah Ta'ala menciptakan kita dan memberi umur atau waktu adalah untuk HANYA UNTUK BERIBADAH, MENGABDI DAN MENYEMBAH KEPADA-NYA. Allah Ta'ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Tentang surat adz Dzariyat ayat 56 ini, Syaikh  as Sa'di berkata :  Inilah tujuan Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta'ala mengutus semua Rasul untuk tujuan tersebut. Tujuan tersebut MENYEMBAH ALLAH TA'ALA, yang mencakup : (1) Berilmu tentang Allah Ta'ala. (2) Mencintai-Nya. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap kepada-Nya dan (5) Berpaling dari selain-Nya.

Semua tujuan itu tergantung kepada ilmu dan ma'rifatullah (mengenal Allah Ta'ala). Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap Rabb-nya maka ibadahnya semakin sempurna. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tentang ayat ini pula, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Seandainya, umat manusia sering merenungi ayat ini, tentu mereka banyak mengingat atau banyak mendapatkan pelajaran. Kita hanya diciptakan untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Orang yang menyadari bahwa dia diciptakan HANYA UNTUK BERIBADAH maka seyogyanya DIA MENJADIKAN SEMUA AMALAN DAN AKTIVITASNYA SEBAGAI IBADAH (bernilai ibadah, peny.). Dari Fatawaa Nuur 'ala ad Darbi, dengan diringkas.

Sungguh, setiap orang dapat nikmat waktu sehari semalam 24 jam tak ada yang lebih tak ada yang kurang dari itu.Dalam jatah waktu sehari semalam tidak ada lebih untuk orang kaya, orang miskin, orang sakit atau sehat, masih muda atau sudah tua, berpendidikan tinggi atau butahuruf semua sama.

Tetapi ketahuilah bahwa bagi sebagian orang waktu itu emas, waktu itu perak, atau besi sudah karatan pula   atau waktu itu sampah sehingga tak bernilai. Semua tergantug bagaimana umur atau waktu dihabiskan atau dimanfaatkan untuk apa. Memang banyak manusia yang tertipu dengan waktu, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wsllam menjelaskan perkara ini  dalam sabda beliau :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (H.R Imam Bukhari)

Ketahuilah bahwa ketika waktu yang pendek ini tidak digunakan untuk yang bermanfaat apalagi digunakan untuk melakukan maksiat dan dosa itulah MUSIBAH YANG NYATA. Kenapa begitu ?. Iya, karena jika nikmat waktu digunakan untuk sesuatu yang menjauhkan diri dari Allah Ta'ala Itulah salah satu tanda berpalingnya seseorang dari Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit dan pada hari Kiamat (dibangkitkan) dalam keadaan buta. (Q.S Thaha 124)

Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Barangsiapa yang menyelisihi perintah-Ku dan ketentuan syariat yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku (dengan) berpaling darinya, melupakannya, dan mengambil selain petunjuknya  maka baginya penghidupan yang sempit dan sengsara, yaitu di dunia, dan tidak ada kelapangan dalam hatinya. 

Bahkan hatinya sempit dan dadanya sesak karena penyimpangannya, meskipun (terlihat) secara zhahir (hidupnya) senang. Berpakaian, makan dan bertempat tinggal sesukanya. Akan tetapi hatinya selalu diliputi kegundahan, keguncangan dan keraguan karena jauh dari kebenaran dan petunjuk-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Diantara ulama Tafsir menjelaskan bahwa orang yang berpaling dari mengingat Allah termasuk adalah yang enggan beribadah kepada-Nya maka kehidupannya akan senantiasa dirundung kesedihan dan duka (Adhawaul Bayan)

Wallahu A'lam. (3.493)

 

 

   

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar