Rabu, 12 Februari 2025

TAK BAIK MEMELIHARA KEBIASAAN SUKA BEGADANG

 

TAK BAIK MEMELIHARA KEBIASAAN SUKA BEGADANG

Disusun oleh : Azwir B. Chanago

Menurut KBBI, begadang adalah TIDAK TIDUR SAMPAI LARUT MALAM. Ketahuilah bahwa jika begadang sering dilakukan bahkan menjadi kebiasaan maka akan mendatangkan banyak akibat buruk. Diantaranya adalah mengganggu kepada kesehatan tubuh dan keseimbangan diri.

Para ahli kesehatan ada yang menjelaskan beberapa diantara akibat buruk begadang bagi kesehatan tubuh adalah :

(1) Sulit berkosentrasi bahkan proses berfikir dan daya ingat bisa menurun.

(2) Bisa memicu penyakit serius seperti stroke, hipertensi, gagal ginjal dan beberapa yang lainnya.

(3) Berisiko memacu obesitas.

(4) Menahan produksi hormon. (Dinukil dari www.halodoc.com dengan diringkas).

Ketahuilah bahwa dalam syariat Islam malam hari adalah untuk tidur. Dan Allah Ta'ala mendatangkan karunia kepada manusia untuk bisa beristirahat dengan tidur. Allah Ta'ala berfirman :

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

Dan kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat. (Q.S an Naba’ 9).

Sungguh, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau yaitu satu hadits  dari Abu Barzah menyebutkan :  

أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا

Bahwasanya Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum shalat Isya dan berbincang bincang sesudahnya (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Qadhi Iyadh berkata : Begadang pada malam hari menyebabkan kemalasan pada siang harinya untuk melaksanakan berbagai hak yang wajib ditunaikan pada waktu tersebut, baik yang berupa amalan amalan ketaatan ataupun berbagai maslahat dunia serta agama. (Ikmalul Mu'lim)

Syaikh bin Baz menjelaskan : Begadang karena untuk melakukan ketaatan dan ibadah, maka ini baik dan dianjurkan, karena menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan dzikir, doa, tilawah Al-Quran, shalat dan ibadah-ibadah lainnya merupakan perkara yang sunnah, khususnya pada malam 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana dalam hadits Aisyah radhiyallahu’anha:

كان النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ العِشْرين بصلاةٍ ونومٍ فإذا كان العشرُ شمَّر وشدَّ المِئزرَ

Adalah Nabi shalalloahu ‘alaihi wasallam biasa menggabungkan antara shalat (malam) dan tidur. Lalu, bila telah tiba 10 ( malam terakhir), beliau bergadang dan mengencangkan ikat pinggang. (H.R Imam Ahmad, hadis ini sanadnya dhaif namun maknanya shahih).

Tetapi begadang ini adalah dengan syarat tidak boleh membuat seseorang meninggalkan shalat subuh atau shalat zuhur karena tidur atau mengantuk pada keesokan harinya. (Min Fataawa ash Shiyaam).   

Wallahu A'lam. (3.486)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar