TAK BAIK MEMELIHARA
KEBIASAAN SUKA BEGADANG
Disusun oleh : Azwir B. Chanago
Menurut KBBI, begadang adalah TIDAK TIDUR SAMPAI LARUT
MALAM. Ketahuilah bahwa jika begadang sering dilakukan bahkan menjadi kebiasaan
maka akan mendatangkan banyak akibat buruk. Diantaranya adalah mengganggu
kepada kesehatan tubuh dan keseimbangan diri.
Para ahli kesehatan ada yang menjelaskan beberapa
diantara akibat buruk begadang bagi kesehatan tubuh adalah :
(1) Sulit berkosentrasi bahkan proses berfikir dan
daya ingat bisa menurun.
(2) Bisa memicu penyakit serius seperti stroke,
hipertensi, gagal ginjal dan beberapa yang lainnya.
(3) Berisiko memacu obesitas.
(4) Menahan produksi hormon. (Dinukil dari www.halodoc.com dengan diringkas).
Ketahuilah bahwa dalam syariat Islam malam hari adalah
untuk tidur. Dan Allah Ta'ala mendatangkan karunia kepada manusia untuk bisa
beristirahat dengan tidur. Allah Ta'ala berfirman :
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Dan
kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat. (Q.S an Naba’ 9).
Sungguh, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
mengingatkan dalam sabda beliau yaitu satu hadits dari
Abu Barzah menyebutkan :
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ
النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا
Bahwasanya
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum shalat Isya dan
berbincang bincang sesudahnya (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Qadhi
Iyadh berkata : Begadang pada malam hari menyebabkan kemalasan pada siang
harinya untuk melaksanakan berbagai hak yang wajib ditunaikan pada waktu
tersebut, baik yang berupa amalan amalan ketaatan ataupun berbagai maslahat
dunia serta agama. (Ikmalul Mu'lim)
Syaikh bin Baz menjelaskan : Begadang karena untuk melakukan ketaatan dan ibadah, maka ini baik dan dianjurkan, karena menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan dzikir, doa, tilawah Al-Quran, shalat dan ibadah-ibadah lainnya merupakan perkara yang sunnah, khususnya pada malam 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana dalam hadits Aisyah radhiyallahu’anha:
كان النبيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ العِشْرين بصلاةٍ ونومٍ فإذا كان العشرُ
شمَّر وشدَّ المِئزرَ
Adalah Nabi shalalloahu ‘alaihi wasallam biasa
menggabungkan antara shalat (malam) dan tidur. Lalu, bila telah tiba 10 ( malam
terakhir), beliau bergadang dan mengencangkan ikat pinggang. (H.R Imam Ahmad,
hadis ini sanadnya dhaif namun maknanya shahih).
Tetapi begadang ini adalah dengan syarat tidak boleh
membuat seseorang meninggalkan shalat subuh atau shalat zuhur karena tidur atau
mengantuk pada keesokan harinya. (Min Fataawa ash Shiyaam).
Wallahu A'lam. (3.486)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar