Kamis, 27 Februari 2025

DIANTARA DALIL YANG MENYEBUTKAN DUNIA SANGAT RENDAH DIBANDING AKHIRAT

 

DIANTARA DALIL YANG MENYEBUTKAN DUNIA SANGAT RENDAH  DIBANDING AKHIRAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh,  di zaman ini banyak manusia yang seolah olah ingin menghabiskan umurnya untuk mengejar dunia. Dia telah tertipu oleh dunia, dikira dunia ini akan ada terus padahal dunia adalah semu, fatamorgana dan fana.

Ketahuilah bahwa apabila seseorang lebih mengutamakan sesuatu yang fana dan tidak sempurna maka itu merupakan (1) Indikasi ketidak tahuannya terhadap mana yang lebih berharga. (2) Atau jika dia tahu mana yang lebih berharga maka itu merupakan indikasi bahwa dia tidak menginginkan sesuatu yang lebih berharga.(3) Atau mungkin ada kekurangan dalam cara berfikirnya.

Para sahabat dan orang orang shalih sangat paham bahwa dunia adalah sesuatu yang rendah, tidak mempunyai harga. Oleh karena itu maka para sahabat dan orang orang shalih ketika berhadapan  dengan urusan  dunia maka : (1) Mencampakkan dunia dibelakang punggungnya (2) Memalingkan hatinya dari dunia, mengabaikannya dan tidak merasa nyaman dengannya (3) Menganggap dunia ini penjara bukan surga.

Sangatlah banyak dalil yang menjelaskan bahwa hakikat dunia itu tidak berharga dan sangat rendah nilainya :

Pertama : Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

Dua rakaat sunat fajar lebih baik dari pada dunia dan apa yang ada didalamnya. (H.R Imam Muslim).

Dunia dan segala isinya bermakna seluruh harta dunia dan perhiasannya. Semua harta dunia itu lebih rendah harganya dibanding  dengan keutamaan shalat sunat Fajr.

Ketahuilah bahwa harta dunia sebesar dan sebanyak apapun  sesuatu yang akan hilang, musnah dan punah. Harta akhirat yaitu berupa amal shalih yang  dilakukan seorang hamba, diantaranya berupa shalat sunat Fajr maka  manfaatnya tidak akan pernah sirna, pasti akan kekal selamanua lamanya.

Inilah salah satu ketinggian suatu amal shalih dan merupakan dalil bahwa harta dunia itu tidak ada nilai. Hadits tentang keutamaan shalat sunat Fajr ini adalah salah satu pembanding atau penjelas bahwa dunia itu sebenarnya tidak berharga.

Kedua : Allah memberitahukan bahwa dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan sementara saja. Allah Ta'ala  berfirman :

وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

Dan kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya sekiranya mereka mengetahui. (Q.S al Ankabut 64).

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini dinamakan dunia karena rendah dan hina, karena dun-yaa maknanya adalah rendah atau hina. Kehidupan dunia adalah sesuatu yang sedikit dan kecil, jadi tidak memiliki harga.

Ketiga : Dunia bukan hanya sekedar rendah dan tidak berharga tetapi dilaknat. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada didalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya, orang orang yang berilmu atau orang yang mempelajari ilmu. (H.R Imam at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abdil Barr. Hadits ini Hasan).  

Oleh karena itu maka hamba hamba Allah tidaklah berniat mengejar dunia tetapi berusaha sungguh sungguh mengejar akhirat. Sebagai penutup kami nukilkan satu sabda Rasululah Salallahu 'alaihi Wasallam :

  من كانت الدنيا همه فرق الله عليه أمره, فقره وجعل بين عينيه, ولم يأته من الدنيا إلا ما كتب له, ومن كانت الآخرة نيته جمع الله له أمره, وجعل غناه في قلبه, وأتته الدنيا وهي راغمة

Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengambil urusannya, kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatangi nya dalam keadaan hina. (H.R Imam Ahmad,  Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Wallahu a'lam. (3.496)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar