Jumat, 13 Desember 2024

SEBAIK APAPUN ENGKAU TETAP ADA YANG SUKA DAN YANG BENCI

 

SEBAIK APAPUN ENGKAU TETAP  ADA YANG SUKA DAN YANG BENCI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika bergaul dengan orang banyak dalam masyarakat yang berskala sempit atau yang luas akan ada yang suka dan yang membenci kita. Bukankah para Nabi dan Rasul adalah  orang baik yang dipilih Allah Ta'ala  untuk mengemban  risalah-Nya tetapi memang  banyak yang suka dan ternyata sangat banyak pula yang membeci.

Ingatlah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam adalah manusia terbaik di muka bumi. TETAPI MASIH BANYAK MANUSIA (DURHAKA) YANG MEMBENCI BELIAU. Padahal beliau adalah :

(1)  Suri tauladan terbaik bagi manusia. Allah Ta'ala befirman :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu. (Q.S al Ahzab 21).

(2) Akhlak beliau mendapat pujian langsung dari Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya berikut ini : 

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar benar berbudi pekerti yang luhur. (Q.S al Qalam 4)

Bahkan dalam hal akhlak, beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak atau dengan kata lain beliau adalah guru paling utama dalam berakhlak dan mengajarkan akhlak. Beliau bersabda : 

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ 

Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur. (H.R Imam Ahmad  dan Imam Bukhari dalam Adaabul Mufrad,  dishahihkan  oleh Syaikh al Albani). 

Benar apa yang dikatakan oleh Imam asy Syafi'i  : Setiap orang pasti ada yang suka dan ada yang benci. Hendaklah engkau selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah. (Mawa’idh Imam Syafi’i).

Imam asy Syafi'i juga memberi nasehat : Ridha semua manusia adalah tujuan yang tidak mungkin dicapai, tidak ada jalan untuk selamat dari omongan orang. Maka lihatlah kebaikan hatimu, peganglah dan biarkanlah manusia berbicara sekehendak mereka. (Manaqib Imam Syafi’i  oleh al Aburri dan  Hilyatul Auliya’ oleh Abu Nu’aim).

Ketahuilah bahwa pada hakikatnya  kita tidak diperintahkan untuk membuat semua manusia suka atau ridha karena hal ini tidak mungkin tercapai. Tetapi kita diperintahkan untuk senantiasa mencari keridhaan Allah dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah  : 

وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ إِنْ كَانُوا مُؤْمِنِينَ

Pada hal Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka mencari keridhaan-Nya. (Q.S at Taubah 62)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: 

مَنْ أَرْضَى النَّاسَ بِسَخَطِ اللهِ وَكَلَهُ اللهُ إِلَى النَّاسِ وَمَنْ أَسْخَطَ النَّاسَ بِرِضَا اللهِ كَفَاهُ اللهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ

Barangsiapa mencari keridhaan manusia dengan membuat Allah murka, maka ia diserahkan oleh Allah kepada manusia. Dan barangsiapa membuat manusia murka dengan keridhaan Allah, maka Allah akan mencukupinya (melindunginya) dari kejahatan manusia. (H.R Ibnu Hibban no.277)

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini maka setiap hamba tetaplah tegar untuk berbicara atau berbuat sesuatu jika itu  akan mendatangkan ridha Allah meskipun sebagian manusia tak suka atau tidak ridha.

Sungguh kita tidak  perlu susah dan memaksakan diri menjelaskan kepada semua orang yang  membenci BAHWA KITA ORANG BAIK. Kebencian dan prasangkan buruk manusia tidak akan membahayakan kita sedikitpun. Tetapi satu hal penting yang harus ditampilkan pada diri kita adalah TETAP BERBUAT BAIK DAN ISITQAMAHLAH.

Wallahu A'lam. (3.438)

 

  

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar