BELAJAR ILMU UNTUK
MENGHILANGKAN KEBODOHAN DIRI
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Secara asal, manusia itu berada dalam keadaan bodoh
atau tidak memiliki ilmu sedikitpun, terutama ilmu tentang syariat dan ilmu
yang lainnya. Allah Ta'ala menjelaskan
perkara ini dalam firman-Nya :
وَاللّهُ أَخْرَجَكُم
مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ
وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S an Nahl 78).
Syaikh as Sa'di berkata : Dialah Dzat satu satunya
yang mencurahkan kenikmatan kenikmatan ini, yang mana : “mengeluarkan kamu dari
perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun” tidak berdaya untuk
berbuat apapun.
Kemudian Dia “memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati” secara khusus, Allah menyebutkan tiga anggota tubuh ini, karena nilai
kemuliaan dan keutamaannya (yang lebih) dan karena ketiganya merupakan kunci
pembuka ilmu. Tidak ada ilmu yang sampai kepada seorang hamba melainkan melalui
salah satu dari tiga pintu itu. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh, tujuan dan keutamaan belajar ilmu adalah SANGAT
BANYAK, diantaranya adalah :
(1) Memenuhi perintah Allah Ta'ala melalui Rasul-Nya. sebagaimana sabda beliau :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ
Menuntut
ilmu itu wajib atas setiap muslim. (H.R Ibnu Majah,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
(2) Menghilangkan kebodohan
diri dan orang lain.
Sungguh, ilmulah
yang akan menghilangkan kebodohan sehingga seseorang akan berada di atas jalan
yang benar dan dijauhkan dari jalan yang menyimpang. Dengan belajar ilmu
akan hilang kebodohan diri dan juga menghilangkan kebodohan orang lain dengan
mengajarkannya.
Selain
itu, ketahuilah bahwa ketika seorag hamba memiliki ilmu yang lurus tentang
syariat ini maka akan mendatangkan rasa takutnya kepada Allah Ta'ala.Allah
Ta'ala berfirman :
إِنَّمَا يَخْشَى
اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang berilmu) Q.S Fathir 28.
Sungguh, di zaman ini kita menyaksikan sebagian orang
yang bermudah mudah dan lancang berbuat kemaksiatan dan dosa. Penyebab utamanya
adalah TIDAK MEMILIKI RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA'ALA.
Oleh karena itu, hamba hamba Allah tetaplah
bersemangat untuk belajar ilmu terutama ilmu syar'i dan ilmu ilmu lainnya yang
bermanfaat bagi kaum muslimin.
Wallahu A'lam. (3.439).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar