Kamis, 26 Desember 2024

BERDUSTA ATAS NAMA RASULULLAH HUKUMANNYA BERAT

 

BERDUSTA ATAS NAMA RASULULLAH HUKUMANNYA BERAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah berdusta atas nama beliau adalah sangat berat hukumannya sebagaimana sabda beliau, dari Mughirah, ia mendengar bahwa  Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda : 

إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Dan juga  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengigatkan sebagaimana sabda beliau : 

فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ  بنيَ لَهُ بَيْتٌ فِي جَهَنَّمَ

Barangsiapa berdusta atas namaku, maka akan dibangunkan baginya rumah di (neraka) Jahannam. (H.R ath  Thabrani, Mu’jam al Kabir)

Juga dalam satu hadits Rasulullah  Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan :

لَا تَكْذِبُوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ

Janganlah kamu berdusta atasku, karena sesungguhnya barangsiapa berdusta atasku, maka silahkan dia masuk ke neraka. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata tentang orang yang berdusta atas nama Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, misalnya :

(1) Dengan mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda begini. Padahal beliau tidak pernah mengatakannya. Orang tersebut hanya ingin berdusta mengatas namakan Rasulullah. 

(2) Demikian juga hal nya jika menjelaskan makna hadits Rasulullah menggunakan sesuatu penjelasan  yang tidak sesuai dengan maknanya. Maka berarti dia telah berdusta atas nama Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. (Syarah al Kaba-ir).

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan tentang salah satu bentuk berdusta atas nama beliau, Beliau bersabda :

مَنْ حَدَّثَ عَنِّى بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ

Barangsiapa menceritakan sebuah hadits dariku, dia mengetahui bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah seorang dari para pendusta. (H.R Imam  Muslim).

Tetapi ternyata di negeri kita ketika ada event tertentu maka muncul juga hadits hadits lemah dan palsu baik di mimbar beberapa kajian ataupun di media sosial. Diantara contohnya :

(1) Ketika akan ada hari raya qurban atau hari Raya Idul Adha diantaranya muncul hadits ini :

"Jadikanlah binatang kurban kalian itu besar, karena dia akan menjadi tunggangan kalian saat melewati shirathal mustaqim".

Hadits ini tidak ada asal usulnya, dengan lafaz sepeti ini. Kemudian ad Dailami meriwayatkan dengan lafaz : “Sembelihlah binatang kurban yang kuat dan gemuk karena dia akan menjadi tunggangan kalian saat melewati shirath. Riwayat ini pun lemah sekali. (Lihat Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ No.74, Syaikh al Albani).

(2) Keika akan masuk masuk bulan Ramadhan atau dalam bulan Ramadhan diantaranya muncullah hadits ini, yaitu tentang Ramadhan dibagi tiga periode  :

“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.”

Hadits dengan matan ini dikeluarkan oleh al Uqaili, Ibnu ‘Adi, al Khatib , ad Dailami dan Ibnu Asakir. Kedudukan hadits ini telah dijelaskan oleh para ahli hadits, diantaranya : (1)  Dalam sanadnya ada Salam bin Sulaiman bin Siwar. Ibnu Adi berkata : Menurutku , haditsnya mungkar. (2) Juga terdapat Maslamah bin Shalt dan Maslamah itu tidak dikenal. Abu Hatim mengomentarinya : Haditsnya ditinggalkan.  

(3) Syaikh  Muhammad Nashiruddin al Albani, seorang ahli hadits abad ini,  menyebutkan bahwa : Hadits ini mungkar. (Lihat Kitab Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ jilid 4/1571)

Wallahu A'lam. (3.452)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar