BERDUSTA ATAS NAMA
RASULULLAH HUKUMANNYA BERAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah berdusta atas nama beliau adalah sangat berat hukumannya sebagaimana sabda beliau, dari Mughirah, ia mendengar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda :
إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ،
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengigatkan sebagaimana sabda beliau :
فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ بنيَ لَهُ بَيْتٌ فِي
جَهَنَّمَ
Barangsiapa berdusta atas namaku, maka akan dibangunkan baginya rumah di (neraka) Jahannam. (H.R ath Thabrani, Mu’jam al Kabir)
Juga dalam satu hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan :
لَا تَكْذِبُوا عَلَيَّ
فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ
Janganlah kamu berdusta atasku, karena sesungguhnya
barangsiapa berdusta atasku, maka silahkan dia masuk ke neraka. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata tentang orang yang berdusta atas nama
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, misalnya :
(1)
Dengan mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda begini. Padahal beliau tidak
pernah mengatakannya. Orang tersebut hanya ingin berdusta mengatas namakan
Rasulullah.
(2)
Demikian juga hal nya jika menjelaskan makna hadits Rasulullah menggunakan
sesuatu penjelasan yang tidak sesuai dengan maknanya. Maka berarti
dia telah berdusta atas nama Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. (Syarah al
Kaba-ir).
Ketahuilah
bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan tentang salah
satu bentuk berdusta atas nama beliau, Beliau bersabda :
مَنْ حَدَّثَ عَنِّى
بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ
Barangsiapa menceritakan sebuah hadits dariku, dia
mengetahui bahwa hadits itu dusta, maka dia adalah salah seorang dari para
pendusta. (H.R Imam Muslim).
Tetapi ternyata di negeri kita ketika ada event tertentu maka muncul juga hadits hadits lemah dan palsu baik di mimbar beberapa kajian ataupun di media sosial. Diantara contohnya :
(1) Ketika akan ada hari raya qurban atau hari Raya Idul Adha diantaranya muncul hadits ini :
"Jadikanlah
binatang kurban kalian itu besar, karena dia akan menjadi tunggangan kalian
saat melewati shirathal mustaqim".
Hadits
ini tidak ada asal usulnya, dengan lafaz sepeti ini. Kemudian
ad Dailami meriwayatkan dengan lafaz : “Sembelihlah binatang kurban
yang kuat dan gemuk karena dia akan menjadi tunggangan kalian saat melewati
shirath. Riwayat ini pun lemah sekali. (Lihat Silsilah Hadits Dha’if
dan Maudhu’ No.74, Syaikh al Albani).
(2) Keika akan masuk masuk bulan Ramadhan atau dalam bulan Ramadhan diantaranya muncullah hadits ini, yaitu tentang Ramadhan dibagi tiga periode :
“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.”
Hadits dengan matan ini dikeluarkan oleh
al Uqaili, Ibnu ‘Adi, al Khatib , ad Dailami dan Ibnu Asakir. Kedudukan hadits
ini telah dijelaskan oleh para ahli hadits, diantaranya : (1) Dalam
sanadnya ada Salam bin Sulaiman bin Siwar. Ibnu Adi berkata : Menurutku ,
haditsnya mungkar. (2) Juga terdapat Maslamah bin Shalt dan Maslamah itu tidak
dikenal. Abu Hatim mengomentarinya : Haditsnya ditinggalkan.
(3) Syaikh Muhammad
Nashiruddin al Albani, seorang ahli hadits abad ini, menyebutkan
bahwa : Hadits ini mungkar. (Lihat Kitab Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’
jilid 4/1571)
Wallahu A'lam. (3.452)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar