ORANG BERIMAN TAK
DIANJURKAN BERLAMA LAMA DI PASAR
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Hampir tidak ada diantara kita yang tidak pernah masuk pasar. Apakah itu pasar tradisional atau pun pasar modern seperti supermarket, hypermarket, mal dan yang semacamnya.
Tapi ketahuilah bahwa pasar adalah tempat yang dibenci oleh Allah Ta’ala sedangkan tempat yang dicintai Allah adalah masjid. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan yaitu sebagaimana sabda beliau :
رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ
مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tempat yang PALING DICINTAI ALLAH adalah masjid masjidnya dan tempat yang PALING DIBENCI Allah adalah PASAR PASARNYA. (H.R Imam Muslim, dari Abu Hurairah).
Imam an Nawawi berkata : Pasar adalah tempat (kebanyakan) orang menipu, riba, sumpah palsu, menyelisihi janji. Berpaling dari mengingat Allah dan masih banyak lagi yang semakna. Masjid adalah tempat turunnya rahmat sedangkan pasar adalah sebaliknya. (Syarh Shahih Muslim).
Syaikh al Munawi berkata : Pasar adalah tempat berjual beli dan tempat yang melalaikan orang dari mengingat Allah Ta’ala karena kesibukan mengurus perdagangan. Maka di sanalah tempat berkumpulnya syaithan dan bala tentaranya, sehingga orang yang berzikir di tempat seperti itu berarti dia telah memerangi syaithan dan bala tentaranya. (Faidhul Qadir).
Nah, ketika Allah Ta'ala melalui Rasul-Nya menyebutkan bahwa pasar adalah TEMPAT YANG PALING DIBENCI oleh Allah Ta'ala maka ini menjadi isyarat yang kuat bagi orang orang beriman untuk TIDAK BERLAMA LAMA ketika mengunjungi pasar. Masuk pasar adalah satu hal yang mubah namun ketika berkunjung ke pasar tidaklah berlama lama kecuali sekedar kebutuhan atau punya usaha berjualan.
Imam ath-Thiibi berkata : Barangsiapa yang berzikir kepada Allah (ketika berada) di pasar maka dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Ta’ala berfirman tentang keutamaan mereka :
رِجَالٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَارَةٌ وَّلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ
اللّٰهِ وَاِقَامِ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءِ الزَّكٰوةِۙ يَخَافُوْنَ يَوْمًا
تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَالْاَبْصَارُۙ
لِيَجْزِيَهُمُ اللّٰهُ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَيَزِيْدَهُمْ
مِّنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
(Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (Q.S an-Nuur 37-38).
Wallahu Alam. (3.440)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar