Kamis, 19 Desember 2024

EMPAT LANGKAH YANG DIANJURKAN SAAT MUHASABAH

 

EMPAT LANGKAH YANG DIANJURKAN SAAT MUHASABAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, hamba hamba Allah terkadang atau mungkin ada yang sering tergelincir kepada perbuatan buruk. Kenapa ?, diantara penyebabnya adalah karena manusia diciptakan dalam keadaan lemah. Allah Ta'ala berfirman :

وَخُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ ضَعِيفًا

Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (Q.S an Nisaa’ 28.)

Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran (Lihat Tafsir Kariimir Rahman).

Selain itu ada perkara yang bisa mengelincirkan manusia kepada berbagai keburukan, diantaranya :

(1) Manusia itu memiliki hawa nafsu dan nafsu  yang terkadang sulit untuk untuk  dikendalikan.  Dan hawa nafsu itu cenderung kepada keburukan dan melalaikan. Allah Ta'ala berfirman : 

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِالسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

(Yusuf berkata) Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S Yusuf 53).

(2) Manusia mempunyai musuh yang nyata yaitu syaithan yang selalu berusaha menggoda dan mendorong untuk melakukan keburukan dan dosa. Allah Ta'ala  berfirman : 

إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلْفَحْشَآءِ وَأَن تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Sesungguhnya (syaithan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah (Q.S al Baqarah 169).

Diantara cara yang dianjurkan untuk dilakukan agar keburukan keburukan yang telah dilakukan agar banyak berkurang adalah DENGAN MELAKUKAN MUHASABAH ATAU INTROSPEKSI DIRI SETIAP SAAT. Dengan melakukan muhasabah maka seseorang menyadari kesalahan atau keburukan yang telah dia lakukan sehingga BERSEGERA BERUSAHA UNTUK MEMPERBAIKI DIRI.  

Dalam satu atsar yang diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi  dari Umar bin Khaththab, dia berkata : Hisablah (amal perbuatan) diri kalian sebelum kalian dihisab !. Timbanglah (amal pebuatan) diri kalian sebelum kalian ditimbang !. Perhitungan kalian kelak (di akhirat) akan lebih ringan di karenakan telah kalian perhitungkan diri kalian pada hari ini (di dunia).

Ada empat tahapan atau langkah dalam menghisab diri atau muhasabah disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim. Beliau  berkata : Kesimpulannya adalah bahwa langkah atau tahapan yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang dalam muhasabah adalah :

(1) Muhasabah terhadap ibadah ibadah wajib. Jika dia mendapati dirinya lalai dalam melakukan kewajiban maka ia SEGERA MEMPERBAIKINYA dengan mengqadha (jika   bisa di qadha, peny.) atau memperbaikinya.

(2) Setelah itu ia melakukan muhasabah terhadap larangan. Jika ia mendapati dirinya melakukan salah satu larangan tersebut maka ia SEGERA BERTAUBAT, beristighfar dan mengerjakan kebaikan kebaikan yang dapat menghapus dosa tersebut.

(3) Setelah itu mengadakan muhasabah terhadap kelalaian dirinya. Jika ditemukan bahwa ia telah lalai dengan tujuan penciptaannya, maka hendaknya ia segera memperbaikinya dengan dzikir kepada Allah Ta'ala dan mengharap kepada-Nya.

(4) Kemudian ia mengadakan muhasabah terhadap apa yang telah diucapkan atau langkah kedua kakinya atau pergerakan kedua tangannya atau yang didengar oleh kedua telinganya. Apa yang ia inginkan dengan itu semua ?. Untuk siapa ia mengerjakannya ?. Seperti apa ia mengerjakannya ?. (Dinukil dari Kitab Kumpulan Tulisan Imam Ibnul Qayyim).

Wallahu A'lam. (3.443).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar