NABI ADAM DIKELUARKAN
DARI SURGA KARENA SATU DOSA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Semua orang beriman paham bahwa nenek moyang manusia
Adam dan Hawa diciptakan Allah Ta'ala di surga dan hidup dengan sangat nyaman
di surga. Lalu kemudian diperdayakan oleh syaithan akhirnya BERBUAT SATU DOSA
YA BENAR SATU DOSA SAJA yaitu melanggar perintah Allah untuk mendekati suatu
pohon yang dilarang Allah Ta'ala. (menurut beberapa riwayat sampai Adam dan Hawa
memakan buahnya). Allah Ta'ala berfirman :
وَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ
الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَاۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ
الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Kami
berfirman : Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah
dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, DAN JANGANLAH KAMU
DEKATI POHON INI, sehingga kamu termasuk orang-orang zhalim. (Q.S al Baqarah 35).
Keadaan yang demikian membuat kita terkadang merasa
semakin berat untuk mendapatkan surga
yang sangat kita idam idamkan. Kenapa ?, karena kita paham betul bahwa dosa
kita banyak bahkan sangat banyak. Dalam satu hadits qudsi disebutkan bahwa kita
berbuat dosa malam dan siang.
يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ
بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
Wahai para
hamba hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di malam dan siang hari. (H.R
Imam Muslim).
Ulama
terdahulu yang mumpuni ilmunya telah mengingatkan kita semua, diantaranya :
(1).
Al Imam Ibnu Jauzi rahimahullah.
Beliau
berkata : Wahai pemburu surga, karena SATU DOSA, bapakmu (Nabi Adam) telah
dikeluarkan dari surga.
Maka
apakah engkau sangat mengharapkan untuk bisa masuk ke dalam surga tetapi dengan
(membawa) berbagai macamdosa yang engkau tidak bertaubat darinya ?. (At
Tabshirah)
(2)
Imam Ibnu Rajab al Hambali rahimahulah.
Beliau
berkata : Nabi Adam telah dikeluarkan dari surga disebabkan oleh SATU DOSA,
sedangkan kalian melakukan berbagai macam dosa dan juga memperbanyaknya, Namun
kalian menginginkan surga dengan membawa dosa dosa tersebut. Lalu pantaskah
?.Tidak malukah kalian kepada Allah Ta'ala ?. (Lathaa-iful Ma'aarif).
Tetapi ketahuilah wahai hamba hamba Allah bahwa
sungguh Allah Ta'ala menyuruh hamba hamba-Nya untuk selalu memohon ampun dan
bertaubat. Allah Ta'ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ
عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا
ٱلْأَنْهَٰرُ
Wahai
orang orang yang beriman !. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang
semurni murninya. Mudah mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan kesalahanmu
dan memasukkan kamu ke dalam surga surga yang mengalir di bawahnya sungai
sungai. (Q.S at Tahrim 8).
Dan
juga firman Allah Ta'ala :
وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا
أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan
bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu
beruntung. (Q.S an Nuur 31).
Tetapi Allah Ta'ala menyeru manusia untuk ke Darussalam yaitu surga-Nya. Allah Ta'ala berfirman :
وَ
اللّٰہُ یَدۡعُوۡۤا اِلٰی دَارِ السَّلٰمِ ؕ وَ یَہۡدِیۡ مَنۡ یَّشَآءُ اِلٰی
صِرَاطٍ مُّسۡتَقِیۡمٍ
Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Islam). Q.S Yunus 25.
Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa manusia bisa selamat masuk surga adalah yang memiliki IMAN DAN AMAL SHALIH. Allah Ta’ala berfirman :
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةٖ رِّزۡقٗا قَالُواْ هَٰذَا ٱلَّذِي رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَهُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang beriman dan beramal shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai.
Setiap kali mereka diberi rizki buah buahan dari surga mereka berkata, inilah rizki yang diberikan kepada kami dahulu. Mereka telah diberi (buah buahan) yang serupa. Dan disana mereka (memperoleh) pasangan pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya. (Q.S al Baqarah 25).
Jadi, jangan berputus asa meskipun banyak dosa. Orang berputus asa hanyalah orang kafir dan orang yang sesat sebagaimana firman Allah Ta'ala berikut ini :
Pertama : Orang orang kafir. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّهُ
لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang orang yang kafir. (Q.S Yusuf 87).
Kedua : Orang orang yang sesat. Allah Ta’ala berfirman :
قَالَ
وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
Dia (Ibrahim) berkata, tidak ada yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya kecuali orang yang sesat. (Q.S al Hijr 56).
Oleh karena itu, bersungguh sungguhlah bermohon kepada Allah Ta'ala agar diberi surga-Nya. Dan berusahalah menghapus dosa sebelum diwafatkan Allah Ta'ala. Cara paling utama yang diajarkan syariat adalah : (1) Terus menerus memohon ampun dan bertaubat. (2) Tetap memperkokoh iman dan melakukan amal amal shalih yang disyariatkan.
Wallahu A'lam. (3.442)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar