ULAMA SALAF BERSAMA AL QUR AN DI BULAN
RAMADHAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu nama yang masyhur bagi bulan
Ramadhan adalah BULAN AL QUR AN. Ini disandarkan kepada firman Allah Ta’ala :
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang
di dalamnya diturunkan al Qur an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dengan yang
bathil). Q.S al Baqarah 185.
Allah Ta’ala berfirman : إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al Quran) pada malam
kemuliaan. (Q.S al Qadr 1)
Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah
menjanjikan pahala yang banyak bagi orang orang yang membaca al Qur an.
Terlebih lagi di bulan Ramadhan dimana pahala suatu amal akan dilipatgandakan.
Rasulullah bersabda :
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ
الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab
Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh
kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu
huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R Imam at Tirmidzi).
Ketahuilah bahwa melihat zhahir hadits
ini maka orang yang tak tahu arti ayat yang dibacanya dari al Qur an tetap
mendapat pahala. Namun demikian tentu lebih baik jika membaca paham artinya
yaitu dengan memperlajari terjemahannya dan tafsirnya. Dan yang lebih penting
lagi dengan mengamalkannya.
Syaikh Ibnu Utsaimin juga pernah ditanya,
apakah seseorang akan tetap mendapat pahala ketika membaca al-Quran tanpa tahu
artinya ?. Beliau menjawab :
فَالْإِنْسَانُ مَأْجُوْرٌ عَلَى
قِرَاءَتِهِ سَوَاءٌ فَهِمَ مَعْنَاهُ أَمْ لَمْ يَفْهَمْ
Seseorang akan tetap mendapat pahala atas
bacaan al-Qur an nya baik tahu atau tidak tentang artinya. (www.ibnothaimeen.com).
Ketahuilah bahwa para ulama salaf adalah orang
orang yang sangat berilmu. Beliau beliau itu sangatlah mengerti keutamaan
membaca al Qur an di bulan Ramadhan. Oleh karena itu para ulama salaf sangatlah
bersemangat dalam membaca dan mengkhatamkan al Qur an di bulan Ramadhan. Mari kita lihat bagaimana
kesungguhan ulama salaf dan rang orang shalih membaca al Qur an di bulan
Ramadhan, diantaranya :
(1) Nu’man bin Tsabit, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Imam Abu Hanifah, dalam
kitab al Tadwin fi Akhbar al-Qazwain, diceritakan bahwa di bulan
Ramadhan beliau mengkhatamkan Quran sebanyak dua kali setiap hari, satu kali di
siang hari dan satu lagi di malam hari.
(2) Imam asy Syafi’i selama Ramadhan
mengkhatamkan al Qur an 60 kali.(Shifat ash Shafwah).
(3) Salam bin Abu Muthi’ pernah menjelaskan
tentang semangat Qatadah dalam membaca al Qur’an. Beliau berkata : Qatadah
biasanya mengkhatamkan al Qur’an dalam tujuh hari. Namun jika datang bulan
Ramadhan ia mengkhatamkannya setiap tiga hari. Ketika datang sepuluh hari terakhir
dari bulan Ramadhan, ia mengkhatamkan setiap malamnya. (Siyar A’lam an
Nubala’).
(4) Seorang ulama salaf, Al Aswad bin Yazid mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan
setiap dua malam. Dari Ibrahim An-Nakha’i, ia berkata : Al Aswad biasa mengkhatamkan
Al-Qur’an di bulan Ramadhan setiap dua malam. Disebutkan pula al Aswad bin
Yazid biasa mengkhatamkan al Qur an dalam enam malam. (Siyar A’lam an Nubala)
Oleh karena itu orang orang beriman sangatlah
dianjurkan memperbanyak membaca al Qur an di bulan Ramadhan melebihi bulan di luar Ramadhan. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.955)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar