KEADAAN SHALAT ORANG MUNAFIK SANGATLAH BURUK
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Orang munafik sudah ada sejak zaman Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam. Orang orang munafik adalah musuh yang sangat
berbahaya bagi Islam. Sehari hari mereka menampakkan dirinya sebagai orang
Islam tetapi hatinya berpenyakit.
Mereka selalu mencari jalan untuk merusak
bahkan menghancurkan Islam bahkan mereka senang bekerjasama dengan orang kafir. Dan keadaan
atau kelakuan buruk munafik masih terus
berlanjut sebagaimana yang kita saksikan dalam masyarakat kita di zaman ini.
Sangatlah banyak sifat buruk yang ada pada
orang munafik diantaranya adalah sebagaimana disebutkan dalam satu sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam :
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا
حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Tanda tanda orang
munafik ada tiga (1) Apabila berbicara
dia bohong. (2) Apabila berjanji ia
mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia berkhianat. (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa
orang orang munafik, yang mengaku ngaku Islam ini mereka ikut shalat bersama
sahabat. Cuma saja keadaan shalat mereka SANGATLAH BURUK, diantaranya :
Pertama : Munafik melaksanakan shalat dengan malas dan
berinfak karena terpaksa.
وَلَا
يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ
كَارِهُونَ
Mereka (orang
orang munafik) tidak melaksanakan shalat melainkan DENGAN MALAS dan tidak
(pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan
(terpaksa). Q.S at Taubah 54.
Kedua : Munafik
melaksanakan shalat dengan malas dan karena riya.
إِنَّ
الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى
الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ
إِلَّا قَلِيلًا
Sesungguhnya
orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka.
Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka LAKUKAN DENGAN MALAS. Mereka
bermaksud riya (ingin dipuji) dihadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat
Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S an Nisa’ 142)
Ketiga : Munafik
melaksanakan shalat dengan mengakhirkan waktunya.
Satu hal yang
menunjukkan betapa buruknya keadaan shalat orang munafik adalah melalaikan dan
mengakhirkan waktu shalat dari waktu yang seharusnyanya tanpa udzur. Dari Anas
bin Malik, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
تلك
صلاة المنافق يجلس يرقب الشمس حتى إذا كانت بين قرنى الشيطان قام فنقرها أربعا لا
يذكر الله فيها إلا قليلا
Ini adalah shalat
orang munafik. Ia duduk sampai matahari terbenam di antara dua tanduk setan. Lalu
ia mengerjakan shalat Ashar empat raka'at. Ia hanya mengingat Allah dalam
waktu yang sedikit. (H.R Imam Muslim).
Keempat : Munafik
sangat berat melaksanakan shalat shubuh dan isya.
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
لَيْسَ
صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ
يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً
Tidak ada shalat
yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya.
Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu
mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak. (H.R Imam Bukhari).
Syaikh Muhammad
bin Shalih al Utsaimin rahimahullah berkata : Orang munafik itu
shalat dalam keadaan riya dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain).
Di masa silam shalat Shubuh dan shalat Isya tersebut dilakukan dalam keadaan
gelap sehingga mereka, orang munafik, tidak menghadirinya. Mereka enggan
menghadiri kedua shalat tersebut.
Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat
Zhuhur, Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat
mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut.
Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah.
Di masa silam
belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu
terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya
karena shalat Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya
tidur. (Syarh Riyadhus Shalihin).
Oleh karena itu
hamba hamba Allah selalu memohon agar dijauhkan dari sifat dan keadaan shalat
munafik yang sangat buruk. Wallahu A’lam. (1956).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar