KEUTAMAAN RAMADHAN HANYA DIDAPAT JIKA DIISI
DENGAN IBADAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Bulan
Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun. Mungkin tahun ini kita masih ketemu
sedangkan tahun tahun yang akan datang belum tentu. Tak ada jaminan. Ketahuilah
bahwa Allah Ta’ala menurunkan Ramadhan karena kasih sayang-Nya kepada orang
orang beriman. Lihatlah keadaan sebagian kita di luar bulan Ramadhan.
Pertama : Diluar Ramadhan sebagian besar dari kita beribadah sedikit. Puasa sunnah jarang, shalat malam
kadang kadang, baca al Qur an sedikit, berinfak dan bersedekah tak sering.
Lalu Allah
Ta’ala mendatangkan Ramadhan yang mewajibkan kita berpuasa sebulan penuh. Kesempatan shalat
lail atau taraweh setiap malam dan dimudahkan pelaksanaannya yaitu bisa
langsung habis shalat isya. Membaca al Qur an umumnya tiap hari bahkan bisa
mengkhatamkan minimal satu kali. Bahkan kita bisa beritikaf di sepuluh hari
terakhir dan kemungkinan mendapat lailatul qadar. Kesempatan pula untuk memberi
makanan buka puasa. Semuanya itu mendapat pahala berlipat ganda.
Kedua : Diluar Ramadhan banyak diantara kita berbuat dosa. Di bulan Ramadhan
insya Allah akan berkurang karena kita sedang berpuasa dan ini menjadi benteng
atau penghalang yang besar bagi kita untuk berbuat dosa seperti mengambil hak
orang lain, berbuat hasad, mengghibah dan yang lainnya.
Sungguh bulan
Ramadhan memiliki keutamaan dan kebaikan yang sangat banyak. Oleh karena itu,
hamba hamba Allah hendaklah memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, bulan mulia,
PENUH BERKAH DAN AMPUNAN DARI ALLAH TA’ALA.
Setiap hamba
janganlah sampai merugi karena Ramadhan tak diisi dengan amal amal shalih. Ada doa
Malaikat Jibril 'alaihissalaam yang menyebutkan kerugian besar di bulan Ramadhan karena dosa tak
diampuni. Doa ini diaminkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam :
شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ
يُغْفَرْ لَهُ
Celakalah
seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan, tetapi sampai Ramadhan berakhir,
ia belum juga diampuni (dosa dosanya). (H.R
Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad dari Jabir radhiyallahu’anhu)
Tentang hadits ini, al Hafizh al Munawi
rahimahullah berkata : Makna hadits yang mulia ini adalah seorang hamba yang
mengetahui bahwa seandainya dia mengekang syahwatnya dalam sebulan (Ramadhan)
di setiap tahun dan melakukan amalan khusus yang disyari'atkan baginya di bulan
ini, yaitu puasa dan shalat taraweh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu, namun ia menyia-nyiakan dan tidak mengerjakannya sampai Ramadhan
berakhir, maka ia menjadi hamba yang celaka.
Oleh karena
itu, barangsiapa yang MENDAPAT KESEMPATAN BESAR berjumpa dengan bulan Ramadhan,
kemudian ia melakukan amalan yang disyari'atkan atas dasar iman dan mengharap
pahala dari Allah maka Allah akan memuliakannya. Dan siapa yang tidak Allah
muliakan maka Dia akan merendahkan dan menghinakannya. (Faidhul Qadir).
Ketahuilah bahwa keutamaan Ramadhan hanya didapat
dan bisa dinikmati oleh hamba hamba Allah yang senantiasa mengisinya dengan
amal amal shalih yang disyariat. Tidak untuk yang selainnya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu a’lam. (1.946)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar