TAK BAIK MELALAIKAN SHALAT DARI WAKTUNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Shalat adalah salah satu ibadah yang
difardhukan kepada setiap orang beriman
yaitu merupakan rukun Islam ke dua setelah syahadat. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Sungguh, shalat itu adalah KEWAJIBAN YANG
DITENTUKAN WAKTUNYA atas orang orang beriman. (Q.S an Nisa’ 103)
Dan juga, Allah Ta’ala memerintahkan hamba hamba-Nya yang beriman
untuk terus menerus menjaga shalatnya. Allah Ta’ala berfirman :
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ
وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah semua shalat (mu) dan
(peliharalah) shalat wustha dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan
khusyuk. (Q.S al Baqarah 238).
Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan
untuk memelihara shalat secara umum dan shalat wustha yaitu shalat ashar khususnya. Memelihara shalat adalah (1)
MENUNAIKANNYA PADA WAKTUNYA. (2) Dengan syarat syaratnya, rukun rukunnya,
khusyu’ padanya dan seluruh hal yang wajib maupun yang sunnnah.
Dengan memelihara shalat kita akan mampu
memelihara seluruh ibadah dan juga berguna untuk melarang dari hal yang keji
dan mungkar, khususnya jika disempurnakan pemeliharaannya sebagaimana yang
diperintahkan Allah. (Kitab Tafsir Karimir Rahman).
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ هُمْ
عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
Mereka yang TETAP setia melaksanakan
shalatnya. Q.S al Ma’arij 23).
Tentang ayat ini khususnya shalat yang
daa-imuun, Syaikh as Sa’di menjelaskan : Yaitu melaksanakan shalat secara
kontinyu atau terus menerus (1) Pada waktunya, dan (2) Dan dengan memenuhi syarat syarat dan
rukunnya serta sunnah sunnah yang menyempurnakannya. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Ketahuilah bahwa shalat PADA WAKTUNYA adalah
amalan yang DICINTAI ALLAH TA’ALA. Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata :
: سَأَلْتُ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – :
أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا .
قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ , قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ.
Aku bertanya kepada Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Amal apakah yang paling dicintai Allah ?. Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : SHALAT PADA WAKTUNYA (dalam riwayat
lain disebutkan shalat di awal waktunya). Aku bertanya lagi : Kemudian apa ?.
Nabi menjawab : Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi : Kemudian
apa ?. Nabi menjawab : Jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim,
dan juga yang selainnya).
Sungguh ada ancaman kecelakaan bagi orang orang yang shalat.
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ فَوَيْلٌ
لِلْمُصَلِّينَ
Maka kecelakaanlah bagi orang orang yang
shalat. (Yaitu) orang orang yang lalai dari shalatnya. (Q.S al Maa-uun 4-5).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
mengatakan bahwa salah satu makna
MELALAIKAN SHALAT dalam ayat ini adalah : TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT DI AWAL
WAKTU. (Tafsir Juz ‘Amma)
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu
hadits dari Anas bin Malik bahwa yang terbiasa melalaikan shalat dari waktunya adalah orang orang orang munafik.
تلك صلاة المنافق يجلس يرقب الشمس حتى
إذا كانت بين قرنى الشيطان قام فنقرها أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا
Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk
sampai matahari terbenam di antara dua tanduk syaithan. Lalu ia
mengerjakan shalat 'Ashar empat raka'at. Ia hanya mengingat Allah dalam
waktu yang sedikit. (H.R Imam Muslim).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. 1957).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar