BERSEMANGATLAH MERINGANKAN KESUSAHAN
SAUDARA
SEIMAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Subhanahu wa Ta’ala benar benar telah
menjelaskan bahwa orang beriman itu
bersaudara yaitu sebagaimana firman-Nya :
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya orang orang mukmin itu
bersaudara. (Q.S al Hujuraat 10).
Syaikh as Sa’di berkata : (Ayat ini) adalah
perjanjian yang ditunaikan Allah diantara sesama orang orang yang beriman.
Siapapun orangnya yang berada dibelahan timur bumi ataupun barat yang beriman kepada
Allah, Malaikat, kitab kitab-Nya, Rasulnya serta beriman kepada hari yang
Akhir, maka ia adalah saudara bagi orang orang yang beriman lainnya.
Persaudaraan yang mengharuskan orang orang
mencintai saudaranya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri serta
tidak menyukai apapun mengenainya sebagaimana diri mereka sendiri tidak suka
terkena hal itu. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Nah, persaudaraan ini HARUSLAH SEMAKIN TAMPAK
ketika adanya musibah melanda seseorang ataupun banyak orang. Musibah berupa
gempa, tanah longsor, banjir besar, MELUASNYA WABAH PENYAKIT YANG BERBAHAYA
SEPERTI COVID-19 telah membuat sebagian saudara saudara kita kehilangan harta
bahkan kehilangan orang yang dicintai.
Juga kehilangan pekerjaan ataupun usaha sehingga keadaan keuangannya
menjadi sangat sulit.
Dalam keadaan yang demikian maka diantara orang orang beriman yang
memiliki kelebihan harta, SANGATLAH PENTING untuk membantu saudara saudara kita
yang berada dalam keadaan susah dan sulit. Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya
telah menjanjikan kebaikan yang banyak bagi orang orang yang membantu meringankan
kesusahan saudaranya. Diantaranya adalah :
Pertama : Allah Ta’ala akan melapangkan
kesulitannya di akhirat.
Dari Abu Hurairah, dia berkata,
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ ، يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا ، سَتَرَهُ اللَّهُ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.ِ
Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari
salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu
kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa meringankan penderitan orang lain, maka
Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Kedua : Allah akan memberi pertolongan
kepadanya
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا
كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
Allah senantiasa menolong hamba selama ia
menolong saudaranya. (H.R Imam Muslim).
وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ
اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
Siapa yang biasa menolong saudaranya, maka
Allah akan senantiasa menolongnya dalam kebutuhannya. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Ketiga : Kecintaan Allah akan mendatanginya.
Dari Ibnu Umar, dia berkata,
Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda :
أحب الناس إلى الله تعالى أنفعهم للناس,
وأحب الأعمال إلى الله تعالى سرور تدخله على مسلم, أو تكشف عنه كربة, أو تقضي عنه
دينا, أو تطرد عنه جوعا, ولأن أمشي مع أخ في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا
المسجد يعني مسجد المدينة شَهْرًا
Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah
yang paling memberi manfaat bagi manusia. Karena amalan yang PALING
DICINTAI ALLAH adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan
dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa
laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk
keperluan lebih aku cintai dari beri'tikaf di masjid ini, masjid Nabawi, selama
sebulan penuh. (H.R ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani)
Selain itu ketahuilah bahwa TAK AKAN ADA RUGI
SEDIKITPUN bagi orang orang yang suka membagi hartanya dalam bentuk infak
sedekah ataupun yang lainnya untuk meringankan kesusahan orang lain. Sungguh
Allah Ta’ala akan menggantinya yaitu sebagaimana firman-Nya :
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ
لِمَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ
يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Katakanlah : Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan
rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, maka ALLLAH AKAN MENGGANTINYA dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya.
(Q.S. Saba 39).
Bahkan Allah Ta’ala akan mengganti berlipat ganda, sebagaimana firman-Nya :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ
حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki
dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261)
Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah
seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan
tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa
yang Dia kehendaki". Itu tentunya sesuai
dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan
keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang
dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Sebagai penutup, dinukil satu firman Allah
berikut ini :
هَلْ
جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain
kebaikan (pula). Q.S ar Rahman 60.
Ketahuilah bahwa balasan kebaikan dari Allah
Ta’ala pasti lebih banyak, berlipat
ganda dan berkah. Sungguh Allah Ta’ala Mahakaya dan Maha Pemurah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.952).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar