BISAKAH ANAK
MEMBALAS SEMUA KEBAIKAN
ORANG TUANYA
Disusun oleh
: Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan kepada
hamba hamba-Nya untuk melakukan salah satu KEWAJIBAN PENTING setiap anak,
TERUTAMA KETIKA ORANG TUA MULAI MEMASUKI USIA LANJUT, yaitu berbuat baik kepada keduanya. Allah Ta’ala berfirman :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي
عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan kami perintahkan kepada manusia (agar
berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku
kembalimu. (Q.S Luqman 14).
Syaikh as Sa’di
berkata : Kami (Allah) WAJIBKAN kepada manusia dan Kami jadikan sebagai wasiat
bagi manusia, yang kelak Kami akan meminta PERTANGGUNG JAWABANNYA apakah mereka
memelihara (perintah Allah Ta’ala) ataukah tidak. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Kita mengetahui bahwa sangatlah banyak cara
yang bisa dilakukan seorang anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Tapi ketahuilah bahwa betapapun, kebaikan yang dilakukan anak TIDAK AKAN BISA membalas SEMUA
KEBAIKAN dan pengorbanan orang tua
terhadap anaknya. Ketika seorang anak bersungguh sungguh untuk berbuat baik
kepada orang tuanya, bisa jadi sebagian kecil saja yang bisa dibalas.
Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin
al ‘Abbad, Guru Besar di Universitas Islam Madinah, dalam
tausiah beliau di satu radio dakwah di Jakarta, tanggal 21 Januari 2010, membawakan sebuah kisah tentang seseorang
yang membawa ibunya dengan susah payah dari Yaman ke Makkah menunaikan ibadah haji.
Pada waktu thawaf orang ini dengan susah payah
pula, menggendong ibunya untuk melaksanakan thawaf, karena ibunya yang sudah
tua dan tidak kuat berjalan. Pada
saat orang ini bertemu dengan
Ibnu Umar dia bertanya : Apakah aku
telah membalas kebaikan dan pengorbanan ibuku dengan apa yang aku lakukan ini.
Ibnu Umar menjawab : Belum, meskipun sekedar
satu erangan (karena menahan sakit) ibumu ketika melahirkan kamu. Tapi engkau
telah berbuat baik kepada ibumu. Allah akan memberikan balasan yang banyak
kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan (Lihat Kitab al Kaba-ir Imam
adz Dzahabi).
Tapi seorang anak wajiblah berusaha melakukan yang
terbaik bagi orang tuanya sesuai kemampuannya. Ibnu Umar berkata : “Allah akan
memberikan balasan yang banyak kepadamu dengan sedikit amal yang kamu lakukan.”
Namun demikian, Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam menjelaskan bahwa ada satu cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk
dapat membalas kebaikan orang tuanya.
لاَ يَجْزِى وَلَدٌ وَالِدَهُ إِلاَّ أَنْ
يَجِدَهُ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ
Seorang anak
belum dianggap membalas kebaikan orang tuanya, kecuali jika dia mendapatkan orang tuanya
SEBAGAI BUDAK lalu dia membelinya dan memerdekakannya. (H.R Imam Bukhari,
dalam Adabul Mufrad dan Imam Muslim).
Hadits ini memberikan penjelasan bahwa seorang anak tidak akan mampu membalas SEMUA KEBAIKAN orang tuanya selama
lamanya. Seorang anak hanya bisa
dianggap telah membalas kebaikan jika ia mendapatkan orang tuanya sebagai budak
(sebagai budak, bukan pembantu) dan dia beli lalu dimerdekakan. Tapi keadaan
yang seperti ini tentu sangat kecil kemungkinan bisa di zaman kita ini, terjadi
kecuali Allah memang berkehendak.
Tapi bagaimanapun, wahai hamba hamba Allah
tetaplah berbuat YANG TERBAIK bagi kedua
orang tua, apakah beliau masih hidup ataupun sudah wafat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.961)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar