APA MAKNA DOSA SETAHUN YANG AKAN DATANG DIAMPUNI
DENGAN PUASA ARAFAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh tidak ada diantara kita yang tidak pernah berbuat
dosa. Dalam sebuah hadits qudsi yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa Allah berfirman : “Ya ‘ibaadi, innakum tukhti-una bil laili
wan nahar”. Wahai hamba hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa
(kesalahan) malam dan siang.
Bahkan didalam Hadits ini disebutkan bahwa manusia berbuat
dosa siang dan malam. Artinya manusia terus menerus berbuat dosa.
Rasulullah menjelaskan pula dalam sabda beliau
: “Kullubni aadam khaththa’un, wa khairul khaththainat
tauwabun” Setiap Bani Adam banyak berbuat salah dan sebaik baik orang yang
berbuat salah adalah yang bertaubat. (H.R at Tirmidzi).
Setiap hamba menginginkan dosanya diampuni. Sungguh sangatlah
banyak cara yang diajarkan Rasulullah untuk menghapus dosa. Satu diantaranya
adalah dengan melaksanakan shaum atau puasa Arafah setiap tanggal 9 Dzulhijjah
bagi yang tidak sedang berhaji. Bahkan shaum Arafah bukan hanya menghapus dosa
setahun yang lalu tapi juga menghapus
dosa setahun yang akan datang.
Dari
Abu Qatadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ
عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى
بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ
السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa
setahun yang lalu dan setahun akan
datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang
lalu.
(HR. Muslim no. 1162)
Lalu
datang pertanyaan : Kalau Allah
menghapus dosa setahun yang lalu kami sudah paham maknanya. Tapi apa pula makna
puasa Arafah akan menghapus dosa yang akan datang ?. Bukankah dosa itu belum ada
dan belum dilakukan ?.
Ketahuilah
bahwa para ulama yang mumpuni ilmunya telah memberikan penjelasan tentang hal ini, diantaranya :
Pertama : Imam al
Mawardy berkata : Dan Allah menjaganya dari melakukan dosa setahun yang akan
datang (Kitab al Haawiy).
Kedua : Penjelasan
lain yakni bahwa orang yang berpuasa Arafah tersebut diberi taufik pada tahun
yang akan datang untuk tidak melakukan dosa. Dan itu dinamai dengan penghapusan
juga, untuk penyesuaian dengan istilah tahun lalu.
Atau
juga bahwa jika dia melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi
petunjuk Allah untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskan dosa-dosa itu.
Demikian penjelasan Imam Ash-Shan’any dalam Kitab Subulus Salaam.
Ketiga : Juga bisa
diartikan dengan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil, selain dosa besar.
Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atas rahmat Allah.
Demikian menurut Al-Qaadliy ‘Iyaadh dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul-Muhadzdzab.
Keempat : Mengenai dosa yang akan datang yang belum dikerjakan, dikutipkan pernyataan Imam asy-Syaukani :
Bahwa dosa itu akan diampuni apabila seandainya terjadi, atau bisa juga
berarti bahwa orang itu, karena puasa Arafahnya, akan terbimbing sehingga
terhindar dan tidak akan melakukan dosa
(Kitab Nailul
Authar). Dan kemungkinan kedua dari penjelasan Imam asy-Syaukani ini
lebih kuat untuk diterima dan lebih logis.
Lalu
apakah yang akan diampuni semua dosa baik yang kecil ataupun yang besar
?.Mengenai pengampunan dosa tersebab
melakukan puasa Arafah, terdapat beberapa pendapat diantara para ulama.
Ada
yang mengatakan bahwa yang dimaksud diampuni adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan :
“Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika
tidak, semoga ditinggikan derajat. (Syarh
Shahih Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : Bukan hanya
dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas
sifatnya umum. (Lihat Majmu’ al Fatawa).
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik
kepada kita untuk melakukan shaum Arafah ini setiap tahun selama masih ada
umur. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.100)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar