SIKAP SABAR TAK BOLEH MEMILIKI BATAS
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa memelihara
sikap sabar adalah kewajiban bagi setiap hamba. Allah berfirman : “Ya aiyuhal ladzina aamanushbiruu wa
shaabiruu wa raabithuu wattaqullaha la’allakum
tuflihuun” Wahai orang orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
(diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.
(Q.S Ali Imran 200).
Imam Hasan al Bashri berkata : Mereka diperintahkan agar
bersabar di atas agama yang telah Allah Ta’ala ridhai untuk mereka yaitu agama
Islam. Jangan sampai mereka meninggalkannya dengan sebab senang atau susah,
sengsara atau sejahtera, sehingga mereka mati dalam keadaan sebagai orang
Islam. Dan agar mereka menambah kesabaran menghadapi musuh musuh yang
menyembunyikan agama mereka (Tafsir Ibnu Katsir).
Syaikh as Sa’di berkata : Allah menganjurkan orang beriman
kepada apa yang menyampaikan mereka kepada kemenangan yaitu keberhasilan dengan memperoleh kebahagian
dan kesuksesan. Dan bahwa jalan yang menyampaikan kepada hal itu adalah KONSISTEN TERHADAP KESABARAN. Menahan
diri dari perkara perkara yang dibenci berupa meninggalkan kemaksiatan serta
bersabar atas musibah dan terhadap perkara perkara yang berat bagi jiwa. Allah
memerintahkan mereka untuk bersabar atas semua itu. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Lalu apa makna sabar. Imam Ibnul Qayyim dalam Kitabnya
Madarijus Saalikin menjelaskan bahwa secara etimologi sabar itu bermakna
menahan atau mencegah.
Secara istilah kata
beliau makna sabar adalah : (1) Menahan diri dari berputus asa (2) Menahan
amarah jiwa (3) Mencegah lisan dari mengeluh (4) Mencegah anggota badan untuk
berbuat mungkar.
Sungguh amatlah tinggi kedudukan orang yang memiliki sifat sabar karena
dia dijanjikan Allah Ta’ala untuk
mendapat pahala yang tidak terbatas.
Sulaiman bin Qashim berkata : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali
kesabaran yang ganjarannya seperti air mengalir. Kemudian beliau membacakan
firman Allah Ta’ala : “Innama yuwaffash
shaabiruuna ajrahum bighairi hisaab” Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang disempurnakan pahala
mereka tanpa batas (Q.S az Zumar 10)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran,
pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya
sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan
pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan. Bahkan juga,
pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak
pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh
kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu
pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin).
Berbicara tentang sabar memang banyak orang yang tak sabaran.
Ketika dizhalimi sedikit saja dia berkata
: Kalau begini bisa habis kesabaran saya. Saya harus membalas. Apakah harus
sabar terus ?. Ketahuilah bahwa sabar adalah tanpa batas. Tak boleh habis. Harus
ada terus dalam diri seorang hamba.
Ketahuilah bahwa surat
az Zumar ayat 10 diatas disebutkan bahwa : orang-orang
yang bersabarlah yang disempurnakan
pahala mereka tanpa batas. Nah, ketika pahala sabar adalah
tanpa batas maka
konsekwensinya adalah bahwa kesabaran
itu sendiri haruslah juga tanpa batas.
Oleh karena itu seorang hamba jika berhadapan dengan berbagai
kesulitan atau kezhaliman maka jangan hanya menyediakan kesabaran beberapa
kardus tapi siapkan pabrik sabar. Jika sabar habis maka diproduksi lagi
sabarnya. Caranya adalah dengan selalu menjaga ketakwaan dan terus menerus
mengingat keutamaan yang dijanjikan Allah Ta’ala bagi orang orang yang sabar.
Diantara keutamaannya adalah sebagaimana dimaksud dalam
firman Allah yaitu terkumpulnya tiga
kebaikan berkah yang sempurna, rahmat
dan petunjuk bagi orang yang bersabar.
Allah berfirman : “Dan
sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah buahan dan berilah kabar gembira kepada
orang orang yang sabar.
(Yaitu) orang orang
yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan : Inna lillahi wa innaa ilaihi
raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat
keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka
itulah orang orang yang mendapat petunjuk. (Q.S al Baqarah 155-157).
Oleh karena itu maka seorang hamba akan selalu memelihara sikap sabar terus menerus tanpa
batas sampai kapanpun yaitu dengan mohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.091).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar