APA PENYEBAB
MANUSIA DIRASUKI JIN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah
bahwa bangsa jin diciptakan lebih dahulu dari manusia. Mereka diciptakan dari
api yang panas yaitu sebagaimana disebutkan dalam firman Allah : “Waljaanna khalaqnaahu min qablu min naaris
samuum”. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dan dari api yang
panas. (Q.S al Hijr 27).
Diantara
bangsa jin yang jahat memang bisa merasuki manusia atau dalam bahasa yang
populer disebut kesurupan. Kesurupan jin itu memang ada sebagaimana dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam
Majmu’ Fatawa.
Memang
agak sering kita menyaksikan atau mendengar bahwa ada orang yang kesurupan jin atau syaithan. Orang tersebut berubah tingkah lakunya dari yang biasa ada pada dirinya. Diantaranya
adalah :
(1)
Orang yang sedang dirasuki jin atau kesurupan mengeluarkan suara yang berbeda
dengan suaranya yang biasa. Bahasanya terkadang juga tidak kita kenal.
(2)
Tangannya terkepal keras, gigi merapat keras dan mata menutup kencang, karena biasanya jin
bersembunyi di tempat tempat itu.
(3)
Tenaganya menjadi berlipat ganda sehingga kalau dia meronta sulit dipegangi
oleh beberapa orang yang kuat.
(4)
Jika disebutkan nama nama Allah atau
dibacakan ayat al Quran dia akan berteriak.
Para
ulama mengambil dalil tentang adanya manusia yang dirasuki atau kemasukan jin
dari firman firman Allah : “Alladziina
ya’kuluunar ribaa laa yaquumuuna illa kamaa yaquumul ladzii yatakhabbathuhusy
syaithaanu minal mass”. Orang orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaithan karena gila. (Q.S
al Baqarah 275).
Kata
al mass dalam ayat ini bermakna sentuhan atau masukan. Dari sinilah kemudian
ditafsirkan oleh para ulama kita bahwa syaithan atau jin dapat memasuki tubuh
manusia dan mempengaruhi nya melalui ucapan dan perbuatan. (Majmu’ Fatawa
Syaikhul Islam)
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya syaithan itu berjalan di tubuh
manusia (mengikuti peredaran) darah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim,
dari Anas bin Malik).
Lalu datang pertanyan, kenapa manusia
bisa dirasuki atau kemasukan jin ?. Adakah penyebabnya ?. Iya ada, diantaranya :
Pertama
: Mengganggu tempat tinggal jin.
Seseorang bisa jadi tanpa sengaja
telah mengganggu atau merusak tempat bermukim atau habitat jin. Mereka marah
dan membalas, diantaranya dengan merasuki orang itu.
Telah
mengabarkan kepada kami, Ubaidillah bin Sa'id,
dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam, dia
berkata berkata; ayahku telah menceritakan kepadaku dari Qatadah dari Abdullah
bin Sarjis bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Jangan sekali-kali salah seorang
diantara kalian buang air kecil di lubang." Mereka bertanya kepada
Qatadah, kenapa dilarang buang air kecil di lubang ? Qatadah menjawab : Ada berita itu tempat tinggal jin. (H.R an
Nasa’i no. 34)
Kedua : Lalai dalam mengingat dan
memohon perlindungan kepada Allah.
Seorang
hamba selalu mengingat Allah dengan berdzikir (seolah olah) berada dalam
benteng. Ketika dia lalai (dari berdzikir) maka pintu benteng itu terbuka. Lalu
musuh pun akan memasukinya dan orang ini akan kesulitan untuk mengeluarkan
musuh (syaithan) yang telah masuk.
Oleh
karena itu jangan pernah lalai mengingat Allah, menjaga iman dan bertawakal yaitu berserah diri kepada-Nya.
Allah
berfirman : “Innahuu laisa lahuu
sulthaanun ‘alal ladziina aamanuu wa ‘alaa rabbihim yatawakkaluun”. Sungguh
syaithan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal
kepada Rabbnya. (Q.S an Nahal 99)
Selain
itu selalu mohon perlindungan kepada Allah Ta’ala. Allah berfirman : “Dan jika syaithan mengganggumu dengan suatu
godaan maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh Dialah Yang Maha
Mendengar Maha Mengetahui”. (Q.S Fushilat 36).
Ketiga : Jika hati telah mati.
Dalam
Kitab Mawaaridul Amaan, Imam Ibnul Qayyim menyebutkan tiga keadaan, hati
manusia satu diantaranya adalah manusia yang hatinya mati. Beliau menjelaskan beberapa
tanda hati yang telah mati, yaitu
:
(1) Tidak
mengenal Allah dan berdiri diatas syahwat dan kelezatannya.
(2) Mengerjakan
perkara perkara yang dibenci dan dimurkai Allah. Tidak peduli apakah Allah
ridha atau murka.
(3) Yang
menyekutukan Allah, beribadah kepada selain Allah. Rasa cinta, takut, berharap
dan tawakalnya bukan kepada Allah semata.
(4) Yang
apabila mencintai maka ia mencintai karena hawa nafsunya. Apabila membenci maka
ia membenci karena hawa nafsunya. Dan apabila mencegah maka ia mencegah karena
hawa nafsunya. Maka jadilah ia mengutamakan hawa nafsunya dari pada
mengutamakan keridhaan Allah.
(5) Menjadikan
hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai pemimpinnya, kebodohan sebagai
kusirnya dan kelalaian sebagai kendaraannya. Oleh karena itu manusia yang telah
mati hatinya maka tujuan hidupnya hanyalah dunia yang fana.
Nah, ketika
seseorang hatinya telah mati, tidak lagi mengenal Allah. Mereka jauh dari tuntunan agama. Akibatnya
adalah ringan dalam melakukan maksiat
yang mendatangkan murka Allah. Orang ini sangat mudah dirasuki dan dipengaruhi
Jin fasik yang menyesatkannya. Allah sengaja mengirim jin fasik yang menyesatkan
meskipun dia merasa berada pada jalan
yang benar.
Allah telah
menjelaskan hal tersebut di dalam firman-Nya : “Barangsiapa yang
berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami biarkan syaitan ( menyesatkannya) maka syaitan itulah
yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan
itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka
bahwa mereka mendapat petunjuk. (Q.S
az Zukhruf 36-37).
Keempat : Suka mengadakan ritual sesat dan memberi sesajen
Orang dahulu
penganut paham animisme biasa meminta pertolongan-dan perlindungan pada bangsa
Jin yang dianggap menguasai daerah tertentu seperti lembah. gunung dan wilayah
laut tertentu yang dianggap anker. Mereka minta tolong dengan mengadakan ritual
khusus dan persembahan pada bangsa Jin berupa kurban atau sesajen untuk jin yang
dianggap jadi penguasa ditempat itu.
Ternyata di
negeri kita masih banyak orang yang
melakukan kegiatan semacam itu. Diantara
contohnya adalah memberi persembahan
pada Ratu Kidul, Dewi Sri, Dewa laut, penguasa lembah, gunung dan yang lainnya..
Ritual itu bahkan sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan secara rutin dengan
peroide atau waktu tertentu. Semua ritual itu dilakukan dengan tujuan meminta
pertolongan agar mereka dilindungi oleh makhluk
halus atau jin penguasa tempat tertentu
Kegiatan
seperti itu sudah disebutkan Allah dalam firman-Nya bahwa semua itu hanya menambah kesesatan orang yang
melakukannya. Allah berfirman : “Dan
sesungguhnya ada beberapa orang laki laki dari kalangan manusia yang meminta
perlindungan kepada kepada beberapa laki laki dari kalangan jin, tetai mereka
(jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat” (Q.S al Jin 6).
Imam Ibnu
Katsir berkata : Maksudnya ayat ini, kami (Jin) melihat bahwa kami mempunyai
kelebihan atas manusia, karena manusia selalu meminta perlindungan kepada kami
di saat mereka singgah di suatu lembah atau tempat yang menakutkan
Ketahuilah
bahwa Jin yang dimintai tolong dan apalagi diberi sesajen akan selalu mengiringi orang itu kemanapun
mereka pergi. Jin itu akan mempengaruhi jalan fikiran dan perasaan orang itu.
Mereka bisa jadi berada dibawah kendali dan kontrol bangsa jin.
Kelima : Senang mendatangi tempat tempat yang dianggap keramat.
Ada sebagian
orang yang biasa mendatangi makam orang yang mereka anggap sebagai wali, leluhur
atau orang terkenal , meminta berkah, bahkan meminta perlindungan dan
pertolongan pada penghuni makam yang dianggap keramat. Tanpa disadari mereka
sudah melakukan perbuatan syirik, mempersekutukan Allah dengan kuburan atau
makam keramat itu.
Jin fasik dan
jahat yang banyak berkeliaran dimakam
itu akan datang dan mengikuti orang yang mengadakan ritual itu.
Mempengaruhi fikiran dan perasaan orang tersebut. Akhirnya mereka menyerahkan hidup mereka pada bangsa jin
penghuni kuburan keramat itu, dan merekapun akan berada dibawah kendali dan
kontrol dari bangsa jin tersebut.
Keenam : Didatangi jin jahat yang
dikirim dukun
Sebagian
diantara jin mendapat kesenangan dari teman dekat mereka yaitu manusia yang
mengaku dukun karena mentaatinya, bahkan mengagungkannya. Lalu manusia yang
mengaku dukun itu mendapat kesenangan atau manfaat pula dari jin diantaranya adalah dukun bisa mengirim jin itu untuk mencelakakan, merasuki
seseorang.
“Dan
(ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Dia
berfirman): “Wahai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak
(menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah teman-teman dekat mereka dari golongan
manusia (para dukun dan tukang sihir): “Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian
dari kami telah mendapatkan kesenangan/manfaat dari sebagian (yang lain) dan
kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah
berfirman: “Neraka itulah tempat tinggal kalian, sedang kalian kekal
didalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya Rabbmu
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui” (QS al-An’aam:128).
Imam
al-Qurthubi berkata : Kesenangan dan manfaat yang didapatkan jin dari manusia
adalah dengan berita bohong menakutkan, perdukunan dan sihir yang diberikan jin
kepada manusia diantaranya adalah para dukun dan tukang sihir. (Tasir al
Qurtubi)
Syaikh
Abdurrahman as-Sa’di berkata: Jin (syaitan) mendapatkan kesenangan karena
manusia mentaatinya, menyembahnya, mengagungkannya dan berlindung kepadanya
(berbuat syirik dan kufur kepada Allah Ta’ala). Sedangkan manusia mendapatkan kesenangan
dengan dipenuhi dan tercapainya keinginannya dengan sebab bantuan dari para jin
untuk memuaskan keinginannya. Maka orang
yang menghambakan diri pada jin (sebagai imbalannya) jin tersebut akan
membantunya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Oleh
karena itu seorang hamba haruslah terus menerus menjaga ketaatannya kepada
Allah Ta’ala dan selalu memohon perlindungan-Nya agar tidak diganggu jin, teman
temannya dan bala tentaranya.
Insya
Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.090)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar