DOA
BERJAMAAH DIPIMPIN IMAM SETELAH SHALAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kita
menyaksikan bahwa ada diantara imam
masjid yang setelah salam lalu memimpin dzikir. Sesudah itu, imam langsung
berdoa yaitu memimpin doa dengan suara keras dan diaminkan oleh sebagian besar
jamaah. Bahkan ada pula jamaah mengaminkannya dengan suara keras meskipun diantara mereka ada yang tidak paham makna doa yang
disebutkan imam.
Lalu datang pertanyaan : (1) Apakah Nabi
dan para sahabat mengajarkan atau melakukan yang demikian. Apakah ini termasuk
sesuatu yang diada adakan ?. (2) Kenapa di masjidil Haram dan juga di masjid
Nabawi tidak ada imam yang memimpin dzikir atau doa lalu diaminkan oleh jamaah
?.
Ketahuilah
bahwa berdoa adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah bersabda : “Ad du’aa huwal ‘ibadah” Do’a adalah
ibadah.(H.R at Tirmizi)
Setiap
muslim diperintahkan untuk berdoa sebagaimana firman Allah : “Dan Rabbmu berfirman, berdoalah
kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang sombong,
tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina”. (Q.S al Mu’min 60).
Sungguh
sangatlah banyak kesempatan untuk berdoa bahkan ada waktu waktu yang mustajab
yaitu doa tidak ditolak. Tetapi ketahuilah bahwa berdoa setelah shalat dipimpin
imam dengan suara keras dan diaminkan secara serentak oleh jama’ah tidaklah
diajarkankan oleh Nabi dan tidak ada pula dilakukan oleh sahabat.
Berikut dinukilkan fatwa tentang perkara ini dari dua ulama besar Saudi Arabia, yaitu :
Pertama : Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Beliau berkata : Oleh karena itu dapat kita katakan
bahwa apabila engkau ingin berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah
kepada-Nya sebelum salam. Hal ini karena dua alasan :
(1)
Inilah yang diperintahkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan tentang tasyahud : “Jika selesai
(dari tasyahud), maka terserah dia untuk berdo’a dengan do’a yang dia suka.”
(2)
Jika engkau berada dalam shalat, maka berarti engkau sedang bermunajat kepada
Rabbmu. Jika engkau telah selesai mengucapkan salam, berakhir pula munajatmu
tersebut. Lalu manakah yang lebih afdhal (lebih utama), apakah meminta pada
Allah ketika bermunajat kepada-Nya ataukah setelah engkau berpaling (selesai)
dari shalat? Jawabannya, tentu yang pertama yaitu ketika engkau sedang
bermunajat kepada Rabbmu.
Adapun
ucapan dzikir setelah menunaikan shalat (setelah salam) yaitu ucapan astagfirullah
sebanyak 3 kali. Ini memang do’a, namun ini adalah do’a yang berkaitan dengan shalat.
Ucapan istighfar seseorang sebanyak tiga kali setelah shalat bertujuan untuk menambal
kekurangan yang ada dalam shalat. (Liqa’at al bab al Maftuh)
Kedua : Syaikh Shalih al Fauzan
Berdoa setelah shalat tidak mengapa. Namun hendaknya setiap Muslim
berdoa masing-masing. Baik ia berdoa untuk dirinya sendiri, untuk saudaranya
sesama Muslim, berdoa untuk kebaikan agamanya atau kebaikan dunianya, namun
dilakukan sendiri-sendiri. Tidak dengan berjamaah.
Adapun berdoa berjamaah setelah shalat, ini adalah bid’ah. Karena
perbuatan ini tidak pernah diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga tidak pernah
diriwayatkan dari generasi terbaik umat ini (yaitu sahabat Nabi, tabi’in,
tabi’ut tabi’in) bahwa mereka berdoa berjamaah dengan cara imam mengangkat
tangannya lalu diikuti para makmum mengangkat tangannya kemudian mereka berdoa
berjamaah bersama imam. Ini adalah bid’ah.
Adapun setiap orang berdoa masing-masing tanpa mengangkat suara,
dan tidak membuat berisik, maka ini tidak mengapa. Baik setelah shalat fardhu
ataupun setelah shalat sunnah.(Majmu’Fatawa Syaikh Shalih al Fauzan)
Semoga
Allah Ta’ala memberi kekuatan kepada kita untuk selalu beribadah dengan ikhlas mencari
ridha Allah serta ittiba’ kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Wallahu
A’lam. (1.098).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar