MENDAPAT ADZAB YANG BERAT KARENA NAMIMAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu penyakit yang berada di hati sebagian manusia
adalah suka mengadu domba atau namimah. Mungkin mereka tidak mengetahui bahwa
namimah adalah salah satu dosa besar sebagaimana dikatakan Imam an Nawawi dalam
al Adzkar, Imam adz Dzahabi dalam al Kaba-ir dan Ibnu Hajar al Haitami dalam az
Zawajir.
Imam an Nawawi berkata : Adapun hukum ghibah dan namimah maka
keduanya haram dengan ijma’ kaum muslimin. Banyak dalil yang nyata dari al Qur
an, as Sunnah dan ijma’ kaum muslimin. (Lihat al Adzkar)
Lalu apa yang dimaksud dengan namimah itu ?. Para Ulama menjelaskan,
diantaranya :
Pertama : Imam an Nawawi berkata : Namimah
adalah menceritakan perkataan seseorang kepada yang lain dengan tujuan membuat
kerusakan. (Lihat al Adzkar).
Kedua : Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Melakukan namimah yaitu menceritakan
perkataan sebagian orang kepada yang lain dengan tujuan membuat kerusakan
diantara mereka dan menimbulkan permusuhan dan kebencian. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman)
Ketiga : Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata
: Termasuk perkara yang harus dijauhi dan diperingatkan adalah namimah yaitu
menceritakan perkataan dari seseorang kepada orang lain, atau dari jamaah
kepada jamaah lain atau dari kabilah kepada kabilah lain, DENGAN TUJUAN MEMBUAT
KERUSAKAN DAN CELAAN DIANTARA MEREKA.
Dan hakekat (namimah) adalah membuka sesuatu yang dibenci
untuk dibuka, baik yang membenci orang yang berbicara atau orang yang
dibicarakan atau orang ketiga. Baik membuka itu dengan perbuatan atau perkataan
atau tulisan atau tanda atau isyarat. Baik yang dibuka itu merupakan aib dan
kekurangan pada orang yang berbicara atau bukan. Seseorang wajib diam dari apa
yang dia lihat yang berupa keadaan manusia, kecuali jika menceritakan itu
terdapat manfaat untuk seorang muslim atau menolak keburukan.
Sungguh sangatlah banyak keburukan dan celaan dan kebuturkan bagi
pelaku namimah, sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, diantaranya
:
Pertama : Mendapat
celaan Allah Ta’ala.
Mendapat celaan Allah adalah seburuk buruk celaan. Jika Allah
Ta’ala telah mencela lalu kemana lagi kita akan minta pertolongan. Allah
berfirman : “Wa laa tuthi’ kulla hallafin
mahiin. Hammaazi masysyaa-in binamiim”. Dan janganlah engkau patuhi setiap
orang yang suka bersumpah dan suka menghina. Suka mencela yang kian kemari
menyebarkan fitnah. (Q.S al Qalam 10-11).
Syaikh as Sa’di berkata : Firman Allah, “Dan janganlah kamu taat kepada orang orang yang suka bersumpah” yaitu yang banyak bersumpah karena dia tidak
akan seperti itu kecuali karena dia adalah tukang dusta. Dan tidaklah dia
menjadi tukang dusta kecuali karena dia hina yaitu hina jiwanya, kurang
semangatnya dalam kebaikan bahkan keinginannya pada kesenangan jiwa yang hina.
Hammaaz yaitu suka mencela, ghibah, memperolok olok manusia.
Dan dia berjalan kian kemari untuk melakukan namimah yaitu menceritakan
perkataan sebagian orang kepada yang lain dengan tujuan membuat kerusakan
diantara mereka dan menimbulkan permusuhan dan kebencian. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman)
Kedua : Mendapat siksa
kubur
Diantara keburukan namimah adalah mendapat siksa kubur. Satu Hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim, disebutkan bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam melewati
dua kuburan. Beliau bersabda : Sesungguhnya keduanya sedang diadzab karena suatu perkara yang besar
(menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga dirinya dari percikan air
kencing. Sedangkan yang lainnya suka
mengadu domba antara manusia.
Lalu beliau mengambil
sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian
dan beliau tancapkan satu bagian pada masing masing kuburan. Para sahabat bertanya : Wahai
Rasulullah mengapa engkau melakukan hal ini ?. Beliau menjawab : Mudah mdahan diringankan adzab tersebut dari
keduanya selama pelepah kurma itu belum kering. (Mutafaqun ‘alahi).
Dari Ka’ab dia berkata : Takutlah kalian terhadap adu domba
karena orang yang melakukannya tidak akan beristirahat dari adzab kubur. (Lihat
al Kaba-ir)
Ketiga : Tidak masuk
surga.
Sungguh sangatlah berat hukuman yang akan menimpa pelaku
namimah. Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan bahwa orang yang
melakukan namimah tidak akan masuk surga. Beliau bersabda : “Laa yadkhulul jannata namaamun”. Tidak
akan masuk surga orang yang suka mengadu domba. (Mutafaq ‘alaihi).
Keempat : Menjadi
manusia yang paling buruk.
Diantara akibat yang diderita oleh orang yang suka melakukan
namimah adalah di cap sebagai manusia yang paling buruk. Raasulullah bersabda :
“Engkau akan menemukan di antara jenis
manusia yang paling buruk adalah orang yang bermuka dua. Yaitu orang yang
mendatangi suatu kaum dengan satu wajah dan mendatangi kaum yang lain dengan
wajah yang lain.
Dalam riwayat yang lain disebutkan : “Engkau akan menemukan seburuk buruk manusia adalah yang bermuka dua … (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Jadi, sangatlah banyak keburukan yang akan diperoleh
seseorang yang suka melakukan namimah atau adu domba. Oleh sebab itu maka
seorang hamba akan selalu menahan diri dari perbuatan namimah karena pastilah akan membahayakan dirinya dan
juga membahayakan orang lain. Wallahu A’lam. (1.093).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar