LAILATUL QADR MALAM PALING UTAMA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Ramadhan bulan mulia. Ketahuilah
bahwa satu satunya nama bulan yang disebut dengan jelas dalam al Qur an adalah
Ramadhan. : “Syahru ramadhaana ladzii
unzila fiihil qur-aana hudan linnaasi wa baiynaatin minal hudaa wal furqaan”. Bulan Ramadhan
adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al Qur an. Sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dengan yang
bathil). Q.S al Baqarah 185.
Ketahuilah bahwa dengan kasih
sayang-Nya, Allah Ta’ala menurunkan satu malam yang paling utama dan mulia
pada bulan Ramadhan. Oleh karenanya orang orang shalih selalu menunggu dan
berusaha untuk mencarinya. Itulah lailatul qadr.
Makna al Qadr.
Diantara makna dari al Qadr adalah
kemuliaan. Bisa juga bermakna al Qadr adalah takdir, karena malam itu
ditetapkan takdir untuk setahun. Allah berfirman : “Inna anzalnahu fii lailatin mubaarakatin inna kunna mundzriin”. Fiihaa
yuqraqu kullu amrin hakim”. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang
diberkahi. Sungguh Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan
segala urusan yang penuh hikmah. (Q.S
ad Dukhan 3-4).
Syaikh al Utsaimin dalam Kitab
Tafsir Juz ‘Amma berkata : Yang benar bahwa al qadr mencakup dua makna tersebut
yaitu :
(1) Malam Lailatul Qadr tidak
diragukan lagi adalah malam yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan.
(2) Pada malam itu juga ditentukan
takdir segala apa yang terjadi pada tahun tersebut yang berkaitan dengan orang
yang masih hidup, yang akan mati yang berkaitan dengan rizki dan lain
lain.
Tentang ayat 4 surat ad Dukhan ini,
Syaikh as Sa’di berkata : (Pada malam
itu), yakni di malam yang utama itu di mana al Qur an di
turunkan, “dijelaskan segala urusan yang
penuh hikmah”. Maksudnya dijelaskan dan dibedakan serta dituliskan
segala urusan takdir dan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala.
Penulisan dan pembedaan yang ada
pada malam lailtul qadar merupakan salah satu percatatan yang ditetapkan dan
dibedakan. Sehingga sesuai dengan pencatatan pertama yang telah ditetapkan
Allah Ta’ala yang menetapkan takdir seluruh makhluk berupa ajal, rizki,
perbuatan dan kondisi mereka. Selanjutnya Allah Ta’ala mewakilkan kepada para
malaikat untuk menulis apa yang akan berlaku pada setiap hamba ketika berada di
perut ibunya.
Lalu Allah mewakilkan mereka pada
saat manusia keluar ke alam dunia untuk mencatat perbuatannya. Allah Ta’ala
menetapkan apapun yang akan terjadi selama satu tahun, pada malam lailatul
qadar. Semua itu karena sempurnanya ilmu, hikmah, kerapian, perjagaan serta
perhatian Allah Ta’ala kepada makhluk-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Lailatul qadr turun hanya pada bulan Ramadhan.
Allah
berfirman : “Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr. Wa maa adraaka maa lailatul
qadr. Lailatul qadri khairum min alfi syahr”. Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (al Qur an) pada malam. Dan tahukah kamu malam kemuliaan itu ?.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S al Qadr 1-3).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Jika anda gabungkan antara ayat : “Bulan ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan al Qur an” (Q.S al Baqarah 185) dengan ayat : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al Qur an) pada malam kemuliaan (Q.S al Qadr 1) maka jelaslah bahwa malam lailatul qadr itu turun pada malam bulan Ramadhan. Namun dibagian mananya. Apakah di awalnya, dipertengahan atau di akhirnya.?
Syaikh
Utsaimin menjelaskan : Kesimpulannya bahwa malam lailatul qadr terdapat pada
sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Di malam keberapakah adanya ? Allahu
A’lam. Mungkin di malam ke dua puluh satu atau dimalam ketiga puluh atau
diantara keduanya. Tidak ada dalil yang menetapkannya untuk setiap tahun.
Dalam
satu riwayat disebutkan : “Yaitu pada malam malam yang ganjil di
sepuluh malam yang akhir” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Rasulullah
bersabda : “Iltamisuuhaa fil ‘asyril
awaakhir”. Carilah dia pada sepuluh malam yang terakhir. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Hikmah dirahasiakan datangnya lailatul
qadr.
Dari
beberapa riwayat kita mengetahui bahwa malam qadar itu diturunkan pada malam
ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tetapi tidak ada yang
mengetahui waktunya dengan pasti, kecuali Allah Ta’ala saja. Tidaklah boleh
seorang hamba mengatakan itu terjadi pada malam ke 27. Ini adalah rahasia Allah
dan tentulah memiliki hikmah atau pelajaran berharga.
Syaikh
Utsaimin berkata : Allah Ta’ala tidak mengabarkan kapan turunnya malam lailatul
qadr secara pasti adalah untuk dua
pelajaran yang agung :
Pelajaran pertama : Untuk membedakan antara
orang yang sungguh sunguh dengan orang yang malas dalam mencari malam
tersebut. Orang yang sungguh dalam
mencarinya tidak merasa berat untuk beribadah pada sepuluh malam terakhir
tersebut demi mendapatkan lailatul qadr. Adapun
orang yang malas akan merasa berat beribadah selama sepuluh hari hanya
untuk mencari yang satu malam.
Pelajaran kedua : Pahala kaum muslimin semakin
banyak disebabkan banyaknya ibadah mereka. Semakin banyak amalan yang mereka lakukan
maka semakin banyak jugalah pahala yang mereka dapatkan. (Lihat Tafsir Juz
‘Amma).
Keistimewaan dan keutamaan malam qadr.
Sungguh
malam qadr memiliki keistimewaan yang banyak. Itulah sebabnya Rasulullah, para
sahabat dan orang orang shalih dari dahulu hingga sekarang terus berusaha untuk
mendapatkannya meskipun dengan harus menunggu selama sepuluh malam terakhir di
bulan Ramadhan dengan beri’tikaf di masjid. Diantara keutamaan dan
keistimewaannya adalah :
(1)
Terdapat padanya satu malam yang istimewa yaitu malam qadr yang lebih baik dari
seribu bulan. Yang dimaksud dengan kebaikan di sini adalah ganjaran amalan pada
malam tersebut serta kebaikan dan keberkahan yang diturunkan Allah Ta’ala bagi
umat Islam.
(2)
Malam qadr adalah malam yang penuh dengan kesejahteraan. Allah Ta’ala mensifati
malam qadr dengan malam keselamatan karena pada malam itu banyak hamba Allah
yang selamat dari dosa. Rasulullah bersabda : Man qaama lailatal qadri iimaanan wahtisaaban ghufiralahu maa taqaddama
min dzanbih”. Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadr karena iman
dan mengharap pahala maka diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari
Abu Hurairah).
Syaikh
Utsaimin berkata : Ketahuilah bahwa sabda beliau : iimaanan wah tisaaban” artinya karena keimanan kepada Allah
dan balasan pahala yang disediakan Allah
bagi yang melaksanakannya dan hanya mengharapkan pahala dan ganjaran
dari-Nya. Hasilnya dapat diperoleh bagi yang mengetahuinya atau pun tidak
mengetahuinya karena Rasulullah tidak memberikan syarat harus mengetahui hasil
dari pahala tersebut.
(3)
“Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu
fiihaa”. Pada malam itu turun malaikat malaikat dan malaikat Jibril. Para
malaikat turun secara bertahap hingga memenuhi bumi. Mereka adalah penduduk
langit yang tujuh. Mereka adalah makhluk yang sangat patuh kepada Allah Ta’ala.
Ketahuilah bahwa turunnya malaikat kebumi adalah suatu pertanda adanya rahmat
dan keberkahan.
Bahkan
dalam ayat ini disebutkan pula : “War
ruuh” maksudnya adalah malaikat Jibril yang juga ikut turun. Allah Ta’ala
menyebutkannya secara khusus karena kemuliaan dan keutamaan malaikat Jibril.
(Tafsir Juz ‘Amma).
Oleh
karena itu maka sangatlah beruntung seorang hamba yang diberi kekuatan dan
kemampuan untuk mencari malam lailatul
qadar di bulan Ramadhan ini agar mendapatkan
keutamaannya yang sangat agung.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar