TIGA
PETUNJUK NABI UNTUK MENDAPAT
KECINTAAN ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Adalah
wajib hukumnya bagi seorang hamba untuk
terus menerus mencintai Allah Ta’ala melebihi cintanya kepada selain-Nya. Dan
yang lebih penting lagi, adalah bahwa seorang harus berusaha dengan sungguh sungguh
untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala.
Lalu
siapakah orang orang yang akan mendapat kecintaan Allah Ta’ala. Diantaranya
adalah sebagaimana dimaksudkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam dalam sabda beliau : ” Sesungguhnya Allah mencintai orang yang
bertakwa, orang yang kaya, dan orang yang tidak pamer.” (H.R Imam
Muslim).
Dalam
hadits ini Rasulullah telah menjelaskan kepada kita tentang tiga hal yang akan
mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala yaitu :
Pertama : Allah
mencintai orang yang bertakwa.
Diantara yang dicintai Allah adalah
orang orang yang bertakwa. Lalu apakah
yang dimaksud dengan takwa. Thalq bin Habib (seorang tabi’in) berkata : Apabila terjadi fitnah,
padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya, apakah takwa itu.
Dia menjawab: Takwa adalah engkau
melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap
pahala dari-Nya. Dan engkau meninggalkan
segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut
terhadap siksa-Nya. (Atsar, dikeluarkan oleh Ibnul Mubarak, dalam az Zuhd).
Siapa
yang disebut bertakwa. ? Ali bin Abi Thalib berkata : Takwa adalah (1) Takut kepada Allah
(2) Beramal sesuai dengan wahyu (al-Qur’an dan as Sunnah),
(3) Qana’ah dengan
yang sedikit dan (4) Selalu
mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan.
Jadi Ali bin Abi Thalib memberikan tiga batasan ciri-ciri
orang yang bertakwa:
(1) Takut kepada Allah. Takut kepada
Allah berbeda dengan ketakutan kita kepada makhluk. Jika kita takut kepada
binatang buas misalnya, maka kita akan
menjauhinya. Namun, jika kita takut kepada Allah maka kita harus mendekati-Nya
dengan senantiasa meningkatkan kualitas ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
(2)
Beramal sesuai dengan wahyu yaitu sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. Ini
merupakan salah satu tanda orang bertakwa yang akan mendapatkan keselamatan di
dunia dan di akhirat.
(3) Qana’ah denan yang sedikit. Apa itu qana’ah. Qana’ah bermakna :
Merasa cukup dengan apa yang Allah berikan meskipun sedikit. Ridha dan syukur
dengan rizki dan keadaan yang telah ditetapkan Allah. Sikap qana'ah sungguh
merupakan salah satu tanda bersyukurnya seorang hamba. Rasulullah bersabda : Wakun
qani’an takun asykarannas” Dan jadilah engkau orang yang qanaah maka engkau
akan menjadi orang yang bersyukur. (H.R Ibnu Majah).
(4)
Selalu bersiap-siap menghadapi kematian. Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu
mengingat mati itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar,
diriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah
dari orang orang mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling
banyak mengingat mati dan paling tekun membuat persiapan
untuknya, mereka itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Rasulullah Salalllahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan
dalam sabda beliau : “Pergunakan lima
perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu
sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan
kayamu sebelum miskinmu.” (H.R Baihaqi dari Ibnu Abbas).
Kedua : Mencintai
orang yang kaya.
Salah
satu yang mendapat kecintaan Allah Ta’ala adalah orang kaya. Ketahuilah bahwa
yang dimaksud kaya oleh Rasulullah
bukanlah kaya dengan memiliki banyak harta dunia tetapi yang dimaksud beliau
adalah kaya hati.
Rasulullah
SAW bersabda :“Bukanlah orang yang kaya itu dengan banyaknya harta, namun orang
kaya itu adalah kaya hati.” (H.R Imam Bukhari).
Sungguh
orang yang kaya hati, maka hidupnya akan terasa lapang meskipun tidak memiliki harta yang banyak dan yang penting
sekali adalah dia akan mendapat kecintaan Allah Ta’ala.
Ketiga : Mencintai orang yang ikhlas tidak suka pamer.
Orang
yang dicintai Allah akan beramal hanya untuk yang dicintainya, bukan untuk yang selain-Nya. Beramal bukan untuk dipuji,
dihormati, dan dihargai oleh orang lain. Orang yang ikhlas dalam beribadah
sudah mendapat kesenangan yang hebat jika dia bisa beramal hanya untuk Allah.
Allah
Ta’ala berfirman : “Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya
menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang
demikian itulah agama yang lurus.” (Q.S al-Bayyinah 5).
Inilah di antara upaya yang bisa kita lakukan agar dapat meraih kecintaan Allah
Ta’ala yaitu dengan terus berupaya agar bisa menjadi pribadi yang bertakwa, kaya hati, dan senantiasa ikhlas dalam
beramal.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (639)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar