Minggu, 17 April 2016

AGAR RIZKI SELALU BERTAMBAH



AGAR RIZKI SELALU BERTAMBAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala adalah satu satunya Dzat yang memberi rizki kepada semua makhluk. Allah berfirman : “Innalaha huwar razzaaqu dzul quwwatil matiin” .Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (Q.S adz Dzaariyaat 58).

Allah menjamin rizki setiap makhluk-Nya. Allah berfirman : “Wa maa min daabbatin fil ardhi illaa ‘alallahi rizquhaa” Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. (Q.S Huud 6). 

Syaikh as Sa’di antara lain menafsirkan ayat ini bahwa semua (makhluk)  yang merayap dimuka bumi baik manusia, binatang didaratan atau dilautan maka Allah telah menjamin rizki dan makan mereka. Rizki mereka menjadi kewajiban Allah. Semuanya diliputi oleh ilmu Allah dicatat oleh pena-Nya. Berlaku padanya kehendak Allah dan manusia tetap harus yakin kepada Allah yang menjamin rizkinya.

Bahkan ada makhluk yang tidak mampu mengurus rizki baginya namun tetap memperoleh rizki dengan berbagai cara dan pengaturan dari Allah Ta’ala yaitu sebagaimana firman-Nya : “Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizkinya sendiri. Allahlah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S al Ankabuut 60).

Sungguh rizki adalah salah satu nikmat dari Allah Ta’ala yang senantiasa dibutuhkan dan dinikmati oleh manusia. Ketahuilah bahwa sungguh banyak jalan atau pintu yang terbuka untuk mendapat tambahan rizki bahkan juga berkahnya, diantaranya adalah :  

Pertama : Bersyukur kepada Yang Maha Pemberi Rizki.
Diantara cara agar rizki terus bertambah adalah dengan senantiasa menjaga rasa syukur kepada Allah Ta’ala baik dengan hati, lisan dan perbuatan. Allah berfirman : “Waidz ta-adzdzana rabbukum la-in  syakartum la aziidannakum wa la-in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid” Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti adzab-Ku sangat pedih. (Q.S Ibrahim 7).

Lalu bagaimana pendalilannya. Disini disebutkan kalau engkau bersyukur akan ditambah nikmat bagimu. Ketahuilah bahwa salah satu tanda bersyukur adalah menggunakan nikmat itu di jalan Allah. Oleh karena itu jika seseorang mendapat nikmat harta lalu dia bersyukur dengan cara membelanjakan sebagian untuk jalan Allah seperti untuk menjaga kehormatan diri agar tidak meminta minta, membelanjakan dalam rangka beribadah, memenuhi kewajiban untuk menafkahi keluarga dan yang lainnya maka Allah menjamin untuk memberikan tambahan terhadap harta tersebut. Jadi inilah salah satu  jalan untuk mendapatkan rizki dan tambahannya.

Ibnu Mas’ud seorang sahabat yang mulia memberikan penjelasan tentang   kalimat : “Aku akan menambah nikmat kepadamu”  Allah akan menambah, maknanya adalah : Nikmat yang sudah ada (padamu tidak diambil) dan akan diberikan pula tambahannya. 
Imam Ibnul Qayyim berkata, “Allah menjadikan sikap bersyukur sebagai salah satu sebab bertambahnya rizki, pemeliharaan dan penjagaan atas nikmatNya (pada orang yang bersyukur). (Demikian ini merupakan) tangga bagi orang bersyukur menuju Dzat yang disyukuri. Bahkan hal itu menempatkannya menjadi yang disyukuri”. (Lihat Minhajus Saalikin)

Kedua : Berzakat, infak dan sedekah
Allah berfirman : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui”.(Q.S al Baqarah 261)

Sungguh ayat ini dengan sangat terang menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta orang orang yang berinfak di jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan bisa jadi lebih dari itu. 

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tentang pelipatgandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim).  
  
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman: Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu. (Muttafaq 'alaih).

Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Wamaa anfaqtum min syai-in fahuwa yukhlifuhuu, wa huwa khairur raaziqiin” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya  (Q.S Saba' 39).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma` bintu Abi Bakar radhiyallahu ‘anha : “Anfiqii wa laaa tuhshii fa yuhshiyallahu ‘alaiki” Berinfaklah, janganlah engkau menahan diri, akibatnya Allah akan memutus (berkah) darimu”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim dan juga selainnya)

As Sindi memaknai hadits di atas dengan mengatakan : “Janganlah engkau menahan apa yang ada di tanganmu, akibatnya Allah akan mempersulit pintu-pintu rizki. Dalam hadits ini terkandung pengertian, bahwa kedermawanan akan membuka pintu rizki, dan kikir adalah sebaliknya. (Hasyiyah as Sindi ’ala Sunan an Nasa’i)

Al Mubarakfuri berkata : Hadits ini menunjukkan, bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya; dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya. (Tuhfatul Ahwadi)

Ketiga : Menyambung silaturrahmi.
Diantara cara  yang juga  bisa mendatangkan tambahan rizki dan bisa mendatangkan keberkahan pada harta seorang hamba, yaitu menyambung jalinan silaturahmi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa ingin dilapangkan dalam rizkinya dan ditunda ajalnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi” .(H.R Imam Bukhari).

Hadits di atas menunjukkan manfaat menyambung tali silaturahmi, yaitu dapat mendatangkan curahan kebaikan dari Allah berbentuk rizki, terhindar dari keburukan, dan diraihnya keberkahan.

Al Hafizh rahiamhullah berkata : “Para ulama mengatakan, yang dimaksud dilapangkan rizkinya adalah, adanya keberkahan padanya. Sebab menyambung tali silaturahmi adalah sedekah, dan sedekah mengembangkan harta, sehingga harta semakin bertambah dan bersih”.(Fathul Bari).

Keempat : Bertawakal kepada Allah Ta’ala.
Ketahuilah bahwa salah satu buah dari tawakal adalah Allah Ta’ala  akan memberi jalan keluar dan membukakan pintu rizki. Allah berfirman : “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan Dia memberi rizki dari arah yang tidak disangkanya (Q.S ath Thalaq 2-3).

Kelima : Banyak beristighfar.
Sungguh istighfar bukan hanya untuk orang orang banyak berbuat dosa tapi istighfar adalah juga pembuka pintu rizki. Imam al Qurtubi dalam kitab Tasirnya meriwayatkan dari Subaih tentang orang orang yang datang kepada Imam Hasan al Bashri dengan membawa berbagai keadaannya yang susah dan dalam kesulitan. Oleh Imam Hasan al Bashri semua disuruh beristighfar.

Melihat hal itu Rabi’ bin Subaih bertanya : Wahai Imam Hasan al Bashri, tadi orang orang datang kepada engkau untuk mengadukan berbagai permasalahan dan kebutuhannya yang berbeda beda. Tapi engkau menyuruh semuanya untuk memohon ampun kepada Allah. Mengapa begitu ?

Imam Hasan al Bashri menjawab : Sungguh aku tidak menjawab dari diriku tapi Allah yang telah menyebutkan dalam firmanNya agar semuanya senantiasa beristighfar. Lalu Imam Hasan al Bashri membacakan surat Nuh ayat 10 dan 12 : “Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Mahapengampuni. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat dan memperbanyak harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)  untukmu sungai sungai.” 

Keenam : Berdoa memohon  rizki.
 Diantara doa meminta rizki yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya adalah : ”Warzuqnaa wa anta khairur raziqiin. Berilah kami rizki dan Engkau sebaik baik pemberi rizki”.  (Q.S al Ma-idah 114).

Rasulullah mengajarkan suatu doa yang biasa beliau baca sebagai bagian dari   dzikir pagi beliau setelah shalat shubuh yaitu : “Allahumma inni ‘ilman nafi’an. Wa rizqan thaiyiban wa ‘amalan mutaqabbalan” Ya Allah aku bermohon ilmu yang bermanfaat,  dan rizki yang baik dan amalan yang diterima. (H.R Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah).

Oleh karena itu beruntunglah orang mukmin karena dia meyakini bahwa Allah Ta’ala menjamin rizkinya.   Jika Allah Ta’a Yang Maha Kaya  telah menjamin rizki semua makhluknya maka masih adakah yang perlu kita khawatirkan tentang rizki.

Itulah diantara cara cara yang bisa dilakukan oleh seorang hamba agar rizkinya selalu bertambah. Tambahan yang dimaksud bisa jadi yang tampak secara fisik.  Bisa pula berkahnya yang bertambah dan ini lebih utama. 

Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam (642).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar