ALI BIN ABI
THALIB MENJELASKAN CIRI ORANG BERTAKWA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Secara bahasa,
takwa bermakna : (1) Menjaga diri atau berhati-hati.
(2) Membuat perisai
antara diri kita dengan yang kita takuti, karena ada kekhawatiran dan
ketakutan terhadap sesuatu, agar terhindar dari
yang ditakuti itu.
Makna secara istilah,
takwa yaitu
hendaklah Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan dan disyukuri
tidak diingkari. (Ibnu Mas’ud)
Abu Hurairah ditanya oleh seseorang tentang takwa.
Dijawab: apakah engkau pernah melewati jalan yang penuh onak dan duri. Orang
itu menjawab: ya pernah. Lalu apa yang engkau lakukan?. Dia menjawab: Jika aku
melihat duri aku menghindar, melewati atau aku berhati-hati darinya. Abu
Hurairah mengatakan: Itulah makna takwa (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam).
Inti takwa adalah seorang meletakkan pelindung antara
dirinya dengan sesuatu yang ia takutkan dan khawatirkan. Jadi takwa seorang
hamba kepada Rabbnya adalah ia meletakkan pelindung antara dirinya dengan apa
yang ia takutkan dari Rabbnya berupa kemarahan dan hukumannya. Sebuah pelindung
yang melindungi dirinya dari itu semua. Pelindung itu adalah mengerjakan
ketaatan dan menjauhi larangan (Imam Ibnu Rajab al Hambali).
Imam Ibnul Qayyim berkata: Hakikat takwa ialah melakukan
ketaatan kepada Allah dilandasi keimanan dan mengharapkan pahalanya karena ada
perintah dan larangan, sehingga seseorang melakukan perintah dengan mengimani
Dzat yang Memerintah dan Membenarkan janjinya. Dan ia meninggalkan apa yang
Allah larang baginya dengan mengimani Dzat yang melarangnya dan takut terhadap
ancamannya.
Ali bin Abi Thalib memberikan penjelasan ciri-ciri
orang yang bertakwa : Beliau berkata : Takwa adalah (1)
Takut kepada Allah (2) Beramal sesuai dengan wahyu (al-Qur’an dan as Sunnah),
(3) Qana’ah dengan
yang sedikit dan (4) Selalu
mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan.
(1) Takut kepada Allah. Takut kepada
Allah berbeda dengan ketakutan kita kepada makhluk. Jika takut kepada makhluk maka biasanya manusia akan menjauhinya. Namun, jika kita takut
kepada Allah maka kita harus mendekati-Nya dengan senantiasa meningkatkan
kualitas ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
(2)
Beramal sesuai dengan wahyu yaitu sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. Ini
merupakan salah satu tanda orang bertakwa yang akan mendapatkan keselamatan di
dunia dan di akhirat.
(3) Qana’ah dengan yang sedikit. Apa itu
qana’ah. Qana’ah bermakna : Merasa cukup dengan apa yang Allah berikan meskipun
sedikit. Ridha dan syukur dengan rizki dan keadaan yang telah ditetapkan Allah.
Sikap qana'ah sungguh merupakan salah satu tanda bersyukurnya seorang hamba.
Rasulullah bersabda : Wakun qani’an takun asykarannas” Dan jadilah engkau orang
yang qanaah maka engkau akan menjadi orang yang bersyukur. (H.R Ibnu Majah).
(4)
Selalu bersiap-siap menghadapi kematian. Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu
mengingat mati itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar,
diriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah
dari orang orang mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling
banyak mengingat mati dan paling tekun membuat persiapan
untuknya, mereka itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Kita
berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberi hidayah untuk menjadi orang orang yang
bertakwa. “Allahumma
inni as’alukal huda, wattuqa wal’afaf wal ghina”. Ya Allah
sesungguhnya aku memohon engkau agar diberi petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kecukupan (H.R Imam Muslim).
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (644)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar