KONSEKWENSI UCAPAN SALAM
Oleh : Azwir B. Chaniago
Menebarkan salam yaitu mengucapkan dan menjawab salam adalah
suatu adab yang disyariatkan dalam agama kita yang mulia ini. Tentang keutamaan
memberi dan menjawab salam ini telah datang banyak hadits dari Rasulullah.
Diantaranya adalah :
Pertama : Mendatangkan keselamatan.
Sungguh menyebarkan salam akan mendatangkan keselamatan di
dunia dan di akhirat. Rasulullah bersabda : “Afsyus salaama taslamuu” Sebarkanlah
salam, niscaya kalian akan selamat. (H.R Imam Ahmad dan Imam Bukhari, dalam
Adabul Mufrad)
Kedua : Memperoleh kedudukan yang tinggi.
Seorang hamba yang senantiasa menyebarkan salam akan
memperoleh kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat. Rasulullah bersabda : “Afsyus salaama
kaita’luu” Sebarkanlah salam agar kalian memperoleh kedudukan yang
tinggi. (H.R Imam ath Thabrani dari Abu
Darda’)
Ketiga : Masuk surga dengan selamat.
Menyebarkan salam akan memasukkan seorang hamba ke surge
dengan selamat. Rasulullah bersabda : “Afsyis salaama, wa ath’imith tha’aam,
wa shillil arhaam, waqum billaili wannaasu niyaam, syummad khulil jannata
bisalaam.” Sebarkanlah salam,
berilah makan, sambunglah silaturrahim. Shalatlah di malam hari ketika manusia
tidur dan masuklah ke Surga dengan selamat. (H.R Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan al
Hakim dari Abu Hurairah)
Salam yang diucapkan seorang muslim yaitu : Assalamu
‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh adalah bermakna bahwa dia mendoakan agar
Allah memberikan keselamatan, rahmat dan berkah bagi saudaranya sesama muslim. Sungguh
terasa betapa agungnya lafaz dan makna doa ini bagi seorang hamba yang mau
memahaminya.
Ketahuilah bahwa jika seseorang telah mendoakan kepada Allah melalui ucapan salam kepada saudaranya maka
tidaklah sepantasnya lagi dia menzhalimi, mengambil hartanya secara bathil, berbuat
buruk seperti mengghibah, berlaku hasad
kepada saudaranya yang telah diberi salam.
Sering terjadi bahwa seseorang yang baru saja mengucapkan
salam kepada saudaranya sesama muslim lalu beberapa saat kemudian dia menzhaliminya,
berbuat buruk kepadanya. Itu berarti
bahwa salam yang diucapkan hanya sekedar basa basi dan tidak dipahami maknanya.
Pada hal kalimat salam memiliki makna yang dalam yaitu dia mendoakan kepada
Allah agar memberikan segala kebaikan bagi saudaranya lalu dia sendiri berlaku
buruk kepada saudaranya tersebut dengan menzhaliminya. Tentu ini tidak cocok. Lain
perkataan lain pula perbuatan. Na’udzubillahi min dzaalik.
Wallahu a’lam. (116)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar