DIULANG AGAR LEBIH PAHAM
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu metode yang diakui dalam dunia pendidikan,
khususnya dalam proses belajar dan mengajar adalah mengulangi atau pengulangan.
Ini berlaku untuk berbagai disiplin ilmu, baik yang bersifat teori maupun
praktek. Perhatikanlah bahwa pada saat kita kecil dan mulai belajar berdiri dan
berjalan diperlukan banyak sekali pengulangan sehingga akhirnya menjadi bisa.
Belajar calistung kita juga sangat butuh pengulangan dan pengulangan sehingga
berhasil mencapai level yang diinginkan. Demikian juga dengan ilmu dan
keterampilan yang lainnya.
Ketahuilah, Rasulullah adalah seorang yang paling berhasil
mengajar para sahabat. Ternyata beliau banyak mempraktekkan metode pengulangan
dalam memberikan ilmu kepada sahabat. Bahkan terkadang, tanpa diminta oleh
sahabat. Beliau terkadang mengulang perkataan beliau dalam majlis dua tiga kali atau lebih.
Diantara contohnya adalah :
Pertama : Dari Abu Umamah, ia berkata : Seandainya aku tidak mendengar dari
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam sampai tujuh kali, maka aku tidak
menyampaikan sabda beliau : “Idza tawadhdha-ar rajulun kamaa amara dzahabal
itsmu min sam’ihi wa basharihi wa yadaihi wa rijlaihi” Barang siapa
berwudhu’ sebagaimana yang diperintahkan, niscaya akan gugur dosanya dari
pendengarannya, penglihatannya, dua tangannya dan dua kakinya. (H.R Imam ath
Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Kedua : Dari Abu Sa’id bahwa
sesungguhnya Rasulullah telah berkata :
Wahai Abu Sa’id : “Man radhiya billahi rabba wa bil islaami diinaa wa bi
muhammadin nabiiya wa jabat lahul jannah” Barang siapa yang ridha Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai
agamanya dan Muhammad sebagai Nabi, niscaya ia akan masuk surga.
Abu Sa’id kagum
mendengar kalimat kalimat tersebut. Maka
iapun meminta : (Tolong) ulangi kalimat kalimat tersebut kepadaku wahai
Rasulullah. Dan Rasulullah pun melakukannya (H.R Imam Muslim).
Kedua hadits diatas adalah sebagian kecil dari banyak hadits
tentang semangat Rasulullah dalam menyampaikan risalah Islam ini kepada para
sahabat, sehingga beliau mau mengulang ulang.
Allah berfirman : “Wadzakkir, fainnadz dzikraa fainna
dzikra tanfa’ul mu’miniin” Dan tetaplah memberi peringatan karena
peringatan itu bermanfaat bagi orang orang yang beriman. (Q.S adz Dzaariat 55)
Oleh karena itu kepada para juru dakwah, para guru, penasehat
dan yang lainnya, jangan pernah merasa bosan untuk mengulangi pelajaran atau
penjelasan dan nasehat karena itu bermanfaat. Sebaliknya para penuntut ilmu
mestinya juga siap untuk menerima pengulangan pelajaran ataupun pengulangan nasehat.
Didalam setiap pengulangan, insya Allah kalau kita mau memperhatikan dengan
sungguh akan didapati banyak nilai lebih. Bahka jika belum dipahami maka
seorang penuntut ilmu sangat dianjurkan untuk bertanya dan minta ustadznya
untuk mengulangi penjelasannya. Ini akan bermanfaat.
Terkadang memang ada penuntut ilmu yang berkata :
Pelajarannya kok itu itu melulu, tentang niat melulu, tentang cara bersuci
melulu, apa tidak ada yang lain. Atau
komentar lain yang semisal dengan itu. Ini tentu sesuatu yang kurang baik.
Ketahuilah bahwa dalam
membaca dan mempelajari suatu kitab, para penuntut ilmu dan yang lainnya,
dianjurkan pula untuk melakukannya berulang ulang. Ini adalah untuk tujuan
pemahaman dan wawasan yang lebih baik. Perhatikanlah bahwa kalau kita membaca
sebuah kitab maka pemahaman kita bisa lebih baik jika membacanya
lebih dari satu kali. Ini kenyataan. Sudah banyak yang mencoba dan mendapat
manfaat.
Para ulama telah mempraktekkan membaca kitab berulang
ulang untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih baik, diantaranya
adalah :
Pertama : Imam al Muzani, salah satu murid terbaik Imam asy Syafi’i telah membaca
kitab ar Risalah yang ditulis Imam asy
Syafi’i 50 kali.
Kedua : Imam Abdullah bin Muhammad seorang faqih dari Irak telah menelaah
(bukan sekedar membaca) Kitab al Mughni karya Imam Ibnu Qudamah 23 kali.
Ketiga : Syaikh Abdul Aziz bin Baz, bekas Mufti Saudi Arabia dan bekas Rektor
Universitas Islam Madinah (wafat tahun 1999 M)
pernah ditanya tentang kitab yang paling bagus yang pernah dibacanya.
Beliau menjawab : Syarah Shahih Muslim yang ditulis oleh Imam an Nawawi. Dan
beliau pernah mengatakan telah membaca kitab tersebut 60 kali.
Allahu a’alam. (115)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar