Rabu, 10 Juli 2024

RIDHA DENGAN KETETAPAN ALLAH MENDATANGKAN RIDHA-NYA

 

RIDHA DENGAN KETETAPAN ALLAH MENDATANGKAN RIDHA-NYA

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Pada waktunya, orang orang beriman akan diuji dengan musibah yang mendatangi dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya. Ujian berupa musibah itu antara lain adalah untuk diketahui seberapa kokoh imannya.  Allah Ta’ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?. Dan sungguh Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3).

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala mengabarkan tentang kesempurnaan hikmah-Nya. Dan  hikmah-Nya adalah  tidak memastikan bahwa SETIAP ORANG YANG MENGATAKAN DIRINYA SEORANG MUKMIN DAN MENGKLAIM IMAN BAGI DIRINYA UNTUK TETAP DALAM KONDISI SELAMAT DARI UJIAN DAN COBAAN. Tidak akan menghadapi hal hal yang mengganggu iman mereka atau cabang cabangnya.

Sebab, kalau perkaranya seperti itu, tentu tidak dapat dibedakan mana orang yang jujur (sejati) dan orang yang dusta (dalam keimanannya, peny.). Tidak (pula) dapat dibedakan antara orang yang berpegang kepada kebenaran dan orang yang berpegang kepada kebathilan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah memberi kabar gembira bahwa Allah Ta’ala ridha kepada hamba-Nya yang yang ridha menerima ujian berupa musibah.    Satu hadits dari  Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka. (H.R Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu ketika didatangi musibah JANGAN MENGELUH agar keutamaan dan kebaikan yang dijanjikan Allah Ta’ala yaitu ridha-Nya bisa kita peroleh. Jika mengeluh maka tentu kerugian besar yang akan didapat.

Selain itu ketahilah bahwa  ketika hamba hamba Allah didatangi musibah sangatlah dianjurkan membaca kalimat istirjaa’ dan berdoa memohon diberi pahala dan diberi ganti yang lebih baik. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan  dalam sabda beliau :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Tidaklah seorang hamba mengalami musibah, lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan :   

 إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali. Ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya.

Maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya. (H.R Imam  Muslim, dari Ummu Salamah).

Wallahu A'lam. (3.318)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar