GUNAKAN WAKTUMU
UNTUK YANG BERMANFAAT
Disusun oleh : Azwir B.Chaniago
Seorang hamba yang baik keislamannya tentu
akan selalu berusaha menggunakan waktunya untuk yang bermanfaat bagi dunia dan
akhiratnya. Sunguh Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :(( مِنْ حُسْنِ
إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu , dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Di antara (tanda) kebaikan
Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya. (Hadits Hasan
diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan yang
selainnya).
Imam an-Nawawi berkata : Ketahuilah bahwa seorang mukallaf
(yang telah dibebani hukum syari’at/sudah baligh) seharusnya dapat menjaga
lisannya untuk tidak berbicara, kecuali untuk hal-hal yang benar-benar
bermanfaat.
Apabila menurut pertimbangannya kemaslahatan antara
diam dan berbicara adalah sama, maka menurut as-Sunnah, ia lebih baik mengambil
sikap diam. Sebab, pembicaraan yang mubah (boleh jadi) terkadang bisa membawa
kepada perbuatan haram atau makruh. Yang demikian banyak sekali terjadi
(menjadi kebiasaan). Ingat, mencari selamat adalah sesuatu keberuntungan yang
tiada taranya. (Riyadush Shalihin)
Ketahuilah bahwa ada beberapa cara yang
dianjurkan dalam menggunakan waktu atau umur tidak sia sia dan lebih bermanfaat, diantaranya adalah :
Pertama : Menyibukkan
diri dengan belajar ilmu
Salah satu tanda bahwa seorang hamba
menggunakan tidak sia sia menggunakan waktunya adalah dia akan senantiasa menyibukkan dirinya untuk
belajar ilmu.
Bahkan belajar ilmu
adalah suatu yang wajib. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Belajar ilmu
adalah wajib bagi setiap Muslim. (H.R Imam Muslim).
Satu ungkapan yang cukup masyhur menyebutkan bahwa :
“Untuk mendapatkan dunia kita butuh ilmu, untuk mendapatkan akhirat kita butuh
ilmu. Dan untuk mendapatkan keduanya kita butuh ilmu. Ya memang demikianlah
adanya.
Sungguh kita butuh ilmu untuk memahami aqidah yang benar. Kita butuh ilmu untuk beribadah yang benar. Kita butuh ilmu untuk berakhlak yang terpuji. Kita butuh ilmu agar bisa bermuamalah dengan baik. Bahkan beberapa saat sebelum matipun kita masih butuh ilmu yaitu ilmu tentang kalimat apa yang harus kita ucapkan pada saat yang kritis itu.
Kedua : Menyibukkan diri dengan ibadah.
Sungguh seorang hamba haruslah senantiasa menyibukkan diri untuk beribadah
kepada Allah dengan ikhlas dan ittiba’.
Bukankah manusia diciptakan hanya untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah
Ta’ala. Oleh karena itu sibukkanlah diri dengan beribadah kepada-Nya. Utamakan
ibadah yang wajib lalu lengkapi dengan ibadah ibadah sunnah. Allah Ta'ala berfirman
:
َمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzaariat 56).
Ketiga : Tidak membiarkan waktu kosong.
Orang yang membiarkan
waktunya kosong dan tidak digunakan untuk mengingat Allah dengan beribadah
kepadaNya maka intinya dia
termasuk orang yang tertipu dengan
waktu. Jika sudah selesai satu ibadah
hendaklah segera lanjutkan dengan ibadah yang lain atau kegiatan lain yang
bermanfaat. Allah Ta'ala berfirman :
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ
وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
Apabila shalat telah
dilakukan maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak banyak agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu’ah 10).
Allah Ta'ala juga berfirman :
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ وَإِلَىٰ
رَبِّكَ فَٱرْغَب
Maka jika kamu selesai
(dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. al Insyiraah 7-8).
Wallahu Alam. (3.323)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar