Selasa, 23 Juli 2024

MESTI TAMBAH SEMANGAT MELAKUKAN KEBAIKAN DI SISA UMUR

 

MESTI TAMBAH SEMANGAT MELAKUKAN KEBAIKAN DI SISA  UMUR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Semua kita paham betul bahwa ketika matahari tengelam kemaren, hari ini, besok dan seterusnya itulah bukti yang pasti bahwa hitungan umur kita bertambah. Tetapi JATAH ATAU SISA UMUR SEMAKIN BERKURANG. Jadi maknanya adalah waktu untuk kembali ke negeri akhirat semakin dekat.

Sungguh, merupakan penyesalan yang besar, jika umur bertambah, sisa umur berkurang tetapi amal tidak bertambah. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata : Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang (usia bertambah), namun amalanku tidak bertambah.  (Lihat Miftahul Afkar dan  Mausu’ah khutab Al-Mimbar).

Hamba hamba yang cerdas tentu mengambil manfaat dari perkataan Ibnu Mas'ud diatas sehingga semakin berkurang sisa umur maka HARUSLAH SEMAKIN BERTAMBAH SEMANGAT UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN sebagai bekal kembali ke negeri akhirat. Allah Ta'ala telah mengingatkan perkara ini dalam firman-Nya : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Dalam satu atsar yang diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi disebutkan nasehat Umar bin Khaththab : Berhiaslah (persiapkanlah) diri kalian demi menghadapi hari ditampakkannya perbuatan. Pada hari itu  kalian dihadapkan (kepada Rabb kalian). Tiada sesuatupun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagi Allah).

Oleh karena itu manfaatkanlah sisa umur ini untuk melakukan kebaikan. Ketika sisa umur ini digunakan untuk kebaikan maka diampuni dosa dosa yang lalu. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

مَن أحسنَ فيما بَقِيَ ، غُفِرَ لهُ ما مَضَى ، ومَن أساءَ فيما بَقِيَ أُخِذَ بما مَضَى وما بَقِيَ

Barangsiapa yang melakukan KEBAIKAN pada usia yang masih tersisa, maka dia diampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang melakukan KEBURUKAN pada usia yang masih tersisa, maka dia pun akan disiksa karena dosa dosa di masa lalunya dan (dosa)  pada usia yang tersisa. (H.R ath Thabrani dari Abu Dzar, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib).

Saudaraku, mari kita simak apa yang disebutkan  Imam Ibnul Rajab al Hambali yang menceritakan bahwa pada suatu kali seorang Tabi'in yaitu Imam Fudhail bin Iyadh, pernah bertanya kepada seorang laki laki : Berapa usiamu ?. Orang itu menjawab : 60 tahun.

Lalu Imam Fudhail berkata : Berarti selama 60 tahun engkau telah berjalan menuju Rabb-mu dan saat ini engkau hampir sampai kepada-Nya. Maka laki laki itu berkata : Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun, sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali.

Kemudian Imam Fudhail bertanya kepadanya : Tahukah engkau tafsir dari apa (kalimat istirja')  yang engkau ucapkan itu ?. Laki laki itu berkata : Tafsirkanlah ucapan itu untukku, wahai Abu Ali. Fudhail bin Iyadh menjelaskan : 

Pertama : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia adalah hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya  maka hendaklah ia mengetahui bahwa kelak ia akan disuruh berdiri dihadapan Rabb-nya. 

Kedua : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia akan disuruh berdiri dihadapan  Rabb-nya maka hendaklah dia mengetahui bahwa dia pasti akan ditanya.

Ketiga : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia akan ditanya maka hendaklah ia mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan itu.

Selanjutnya laki laki itu berkata : Lalu bagaimana jalan keluarnya ?. Jalan keluarnya mudah kata Fudhail bin Iyadh. Orang itu bertanya lagi : Apakah itu wahai Abu Ali ?

Imam Fudhail bin Iyadh menjawab : Hendaklah engkau BERBUAT KEBAIKAN DI SISA UMURMU.  Niscaya Allah akan mengampuni (dosa) apa yang telah lalu atas dirimu. Sesungguhnya jika engkau tetap berbuat keburukan pada sisa umurmu niscaya engkau akan dihisab atas semua perbuatan (buruk) mu yang telah lalu dan yang akan datang (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Oleh karena itu, wahai hamba hamba Allah, mulai SAAT INI JUGA betul betul fokuslah untuk melakukan  amal shalih  karena ini adalah KESEMPATAN TERAKHIR di sisa sisa umur sebelum diwafatkan.  Ambillah bagian dunia ini secukupnya sebagai sarana untuk beribadah kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya. (H.R Imam Bukhari).

Wallahu A'lam. (3.329)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar