MESTI TAMBAH SEMANGAT
MELAKUKAN KEBAIKAN DI SISA UMUR
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Semua kita paham betul bahwa ketika matahari tengelam
kemaren, hari ini, besok dan seterusnya itulah bukti yang pasti bahwa hitungan umur
kita bertambah. Tetapi JATAH ATAU SISA UMUR SEMAKIN BERKURANG. Jadi maknanya
adalah waktu untuk kembali ke negeri akhirat semakin dekat.
Sungguh, merupakan
penyesalan yang besar, jika umur bertambah, sisa umur berkurang tetapi amal
tidak bertambah. Ibnu Mas’ud
radhiallahu ‘anhu berkata : Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari
tenggelam, ajalku berkurang (usia bertambah), namun amalanku tidak bertambah.
(Lihat Miftahul Afkar dan Mausu’ah
khutab Al-Mimbar).
Hamba hamba yang cerdas tentu mengambil manfaat dari perkataan Ibnu Mas'ud diatas sehingga semakin berkurang sisa umur maka HARUSLAH SEMAKIN BERTAMBAH SEMANGAT UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN sebagai bekal kembali ke negeri akhirat. Allah Ta'ala telah mengingatkan perkara ini dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).
Dalam satu atsar yang diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi disebutkan nasehat Umar bin Khaththab : Berhiaslah (persiapkanlah) diri kalian demi menghadapi hari ditampakkannya perbuatan. Pada hari itu kalian dihadapkan (kepada Rabb kalian). Tiada sesuatupun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagi Allah).
Oleh karena
itu manfaatkanlah sisa umur ini untuk melakukan kebaikan. Ketika sisa umur ini
digunakan untuk kebaikan maka diampuni dosa dosa yang lalu. Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :
مَن أحسنَ فيما بَقِيَ ، غُفِرَ لهُ ما مَضَى ، ومَن أساءَ فيما
بَقِيَ أُخِذَ بما مَضَى وما بَقِيَ
Barangsiapa
yang melakukan KEBAIKAN pada usia yang masih tersisa, maka dia diampuni dosanya
yang telah lalu. Dan barangsiapa yang melakukan KEBURUKAN pada usia yang masih tersisa,
maka dia pun akan disiksa karena dosa dosa di masa lalunya dan (dosa) pada usia yang tersisa. (H.R ath Thabrani dari
Abu Dzar, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib).
Saudaraku, mari kita simak apa yang
disebutkan Imam Ibnul Rajab al Hambali yang menceritakan bahwa
pada suatu kali seorang Tabi'in yaitu Imam Fudhail bin Iyadh, pernah bertanya
kepada seorang laki laki : Berapa usiamu ?. Orang itu menjawab : 60 tahun.
Lalu Imam Fudhail berkata : Berarti selama 60 tahun
engkau telah berjalan menuju Rabb-mu dan saat ini engkau hampir sampai
kepada-Nya. Maka laki laki itu berkata : Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun, sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan
kembali.
Kemudian Imam Fudhail bertanya kepadanya : Tahukah
engkau tafsir dari apa (kalimat istirja') yang engkau ucapkan itu ?. Laki laki itu
berkata : Tafsirkanlah ucapan itu untukku, wahai Abu Ali. Fudhail bin Iyadh
menjelaskan :
Pertama : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia adalah
hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya maka hendaklah ia mengetahui
bahwa kelak ia akan disuruh berdiri dihadapan Rabb-nya.
Kedua : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia akan
disuruh berdiri dihadapan Rabb-nya maka hendaklah dia mengetahui
bahwa dia pasti akan ditanya.
Ketiga : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia akan
ditanya maka hendaklah ia mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan itu.
Selanjutnya laki laki itu berkata : Lalu bagaimana
jalan keluarnya ?. Jalan keluarnya mudah kata Fudhail bin Iyadh. Orang itu
bertanya lagi : Apakah itu wahai Abu Ali ?
Imam Fudhail bin Iyadh menjawab : Hendaklah engkau
BERBUAT KEBAIKAN DI SISA UMURMU. Niscaya Allah akan mengampuni
(dosa) apa yang telah lalu atas dirimu. Sesungguhnya jika engkau tetap berbuat
keburukan pada sisa umurmu niscaya engkau akan dihisab atas semua perbuatan
(buruk) mu yang telah lalu dan yang akan datang (Jami’ul Ulum wal Hikam).
Oleh karena itu, wahai hamba hamba Allah, mulai SAAT
INI JUGA betul betul fokuslah untuk melakukan amal
shalih karena ini adalah KESEMPATAN TERAKHIR di sisa sisa umur
sebelum diwafatkan. Ambillah bagian dunia ini secukupnya sebagai
sarana untuk beribadah kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ
بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.
(H.R Imam Bukhari).
Wallahu
A'lam. (3.329)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar