BERDOA IKUTI DENGAN
MELAKSANAKAN PERINTAH DAN BERHENTI DARI LARANGAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Allah Ta'ala telah memberi nikmat yang banyak kepada orang orang beriman bahkan sangat banyak. Sampai sampai kita tak ada yang mampu menghitungnya. Allah Ta'ala berfirman :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ
اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya, sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). Q.S Ibrahim 34.
Meskipun telah diberi nikmat yang banyak tetapi ketika seorang hamba membutuhkan tambahannya maka minta lagi kepada Allah Ta'ala, terutama sekali DENGAN CARA BERDOA. Allah Ta'ala berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
Dan
Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. (Q.S al Ghafir 60).
Namun demikian ketahuilah wahai saudaraku
bahwa SALAH SATU ADAB PALING UTAMA dalam berdoa atau memohon kepada Allah
Ta'ala agar doa lebih mudah diijabah adalah dengan melaksanakan perintah-Nya
dan meninggalkan semua larangan-Nya. Sungguh tidaklah pantas bagi seorang
hamba yang selalu memperoleh nikmat dan berdoa memohon tambahan nikmat kepada
Allah Ta’ala lalu tak memperhatikan perintah dan larangan-Nya.
أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُو
Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran. (Q.S al Baqarah 186)
ۚ إِنَّهُمْ
كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ
وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang orang khusyu’ kepada Kami. (Q.S al Anbiyaa’ 90).
Itulah salah satu adab berdoa bagi seorang hamba. Namun demikian janganlah seseorang merasa (?) doanya tidak dikabulkan karena pengabulan doa adalah dalam berbagai bentuk. Dijelaskan Rasulullah dalam sabda beliau :
ما مِنْ
مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ
أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ
وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ
مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal : (1) Allah akan segera mengabulkan doanya, (2) Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan darinya keburukan yang semisal. (H.R Imam Ahmad).
Wallahu A'lam. (3.315)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar