APAKAH MENGAMALKAN
PUASA SUNNAH TERASA BERAT ?.
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Beberapa puasa sunnah disyariatkan Allah Ta'ala, disamping puasa fardhu di bulan Ramadhan.
Bahkan puasa sunnah ini waktu dan kesempatannya lebih banyak dari puasa fardhu.
Ketika seorang hamba melazimkan puasa sunnah Senin-Kamis plus puasa ayyamul bidh saja setiap bulan
maka rata rata bisa berpuasa sunnah lebih dari seratus hari dalam setahun. Apalagi
ditambah pula dengan puasa yang lainnya seperti puasa Syawal, puasa di bulan Dzulhijjah,
puasa Muharram dan yang lainnya.
Oleh karena hamba hamba Allah hendaklah berusaha
mengamalkan puasa sunnah yang disyariatkan sesuai kemampuannya. Mungkin diantara
kita ada yang pernah mendengar bahwa orang bijak berkata : KALAU TIDAK DAPAT
SEMUA JANGAN TINGGALKAN SEMUA.
Sungguh, puasa sunnah memiliki banyak sekali keutamaannya, satu diantaranya adalah mendapat perisai sebagai benteng terhadap api neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّمَا
الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka. (H.R Imam Ahmad).
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka. Hal ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa ‘Arafah, dan puasa ‘Asyura (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi Al-Arba’in An-Nawawiyyah).
Tetapi sebagian saudara saudara merasa sangat berat melakukan puasa sunnah meskipun pada bulan Ramadhan telah terbiasa berpuasa SEBULAN PENUH. Ketahuilah bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar SENANTIASA BISA MELAKUKAN PUASA SUNNAH, Diantaranya adalah :
Pertama : Ber-azzam atau berniat sungguh sungguh UNTUK MENTAATI PERINTAH Allah dan Rasul-Nya yaitu melaksanakan puasa sunnah. Jika seorang hamba bersungguh sungguh taat kepada Allah Ta’ala maka mereka akan bersama sama dengan orang orang yang diberi nikmat. yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ
وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) maka mereka itu akan bersama sama dengan orang yang diberi nikmat oleh Allah (yaitu) para Nabi, para pencinta kebenaran, orang orang yang mati syahid dan orang orang yang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik baiknya. (Q.S an Nisa’ 69).
Sungguh Allah Ta’ala telah mengabarkan bahwa orang yang taat akan mendapat kemenangan sebagaimana firman-Nya :
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْفَائِزُونَ
Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya mereka itulah ORANG ORANG YANG MENDAPAT KEMENANGAN. (Q.S an Nuur 52).
Ketahuilah bahwa melaksanakan puasa sunnah disamping puasa wajib adalah bagian dari KETAATAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA sehingga orang orang beriman MERASA RUGI jika tak mengamalkan sesuai kemampuannya.
Kedua : Diantara cara agar orang orang beriman senantiasa melaksanakan puasa sunnah adalah DENGAN BELAJAR ILMU. Ketika ilmu telah ada pada dirinya termasuk ilmu tentang keutamaan dan kebaikan kebaikan dalam melaksanakan puasa sunnah maka akan menjadi ringan baginya untuk mengamalkan ibadah yang di sunahkan ini. Ilmu tentang keutamaan puasa sunnah yang sudah diketahui tentulah AKAN MEMBERI MOTIVASI untuk mengamalkannya.
Ketiga : Bagi sebagian orang, mengamalkan puasa sunnah terasa berat karena tak terbiasa. Oleh karena itu pada tahap tahap awal haruslah berusaha memaksa diri untuk melakukan berbagai ketaatan. Ketika suatu ketaatan dalam melakukan amalan shalih termasuk puasa sunnah telah TERBIASA maka menjadi TAK TERASA BERAT. Insya Allah.
Wallahu A'lam. (3.324).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar