Kamis, 11 Juli 2024

ORANG BERIMAN MESTILAH SENANTIASA MENGINGAT MATI

 

ORANG BERIMAN MESTILAH SENANTIASA MENGINGAT MATI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, kita semua paham betul bahwa pada waktunya Allah Ta'ala berkehendak, kematian pasti akan mendatangi semua orang. Allah Ta'ala dengan sangat tegas dan jelas menyebutkan perkara ini dalam al Qur an :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ

Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh. (Q.S an Nisa’ 78).

Bahkan  pastilah bahwa tidaklah seorang bisa menghindar dari kematian, sebagaimana firman Allah :

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah : Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S al Jumuah 8).

Ketahuilah bahwa hakikatnya MASALAH BESAR kita bukan soal mati dan kapan serta dimana matinya tapi bagaimana hidup  setelah mati. Apa persiapan kita sebelum mati. Mati adalah awal perjalanan ke negeri akhirat. Kita akan menghadapi  tahapan selanjutnya yaitu alam barzah, hari berbangkit, padang Mahsyar, hisab dan sirath.

Semua tahapan itu  sangatlah sulit dan berat kecuali sebelum mati telah mempersiapkan bekal yaitu iman dan amal shalih. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  memuji orang yang selalu mengingat mati dan melakukan persiapan menghadapi mati. Beliau bersabda : 

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya :  Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling baik ?.  Beliau menjawab : Yang paling baik akhlaknya.

Orang ini bertanya lagi :  Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas) ?. Beliau menjawab : Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya (untuk hidup)  setelah kematian, merekalah yang berakal. (H.R Ibnu Majah).

Pada kenyataannya, di zaman ini ada manusia yang tidak peduli mau mati kapan dan sungguh parah keadaan mereka karena TAK MAU MEMPERSIAPKAN BEKAL MENGHADAPI MATI. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Perkara mati, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas menyebutkan bahwa kematian adalah NASEHAT PALING BESAR.  Banyak tetangga kita, teman kita, orang lain yang telah mati itu mestilah menjadi nasehat buat kita yang masih hidup agar bertaubat kepada Allah Ta'ala, agar kembali kepada Allah Ta'ala.

Agar kita melaksanakan tauhid, menjauhkan diri dari kesyirikan. Melaksanakan sunnah, menjauhi bid'ah. Dan juga senantiasa shalat berjamaah serta amal yang lainnya seperti infak dan sedekah. (@berbagi ilmu).

Wallahu A'lam. (3.319)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar