TANDA TANDA
PENYAKIT HATI DAN OBATNYA YANG PALING MUJARAB
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, sebagaimana
fisik manusia, hatinya juga bisa didatangi penyakit. Penyakit fisik akan sangat terasa bagi yang
menglaminya dan orang lain belum tentu mengetahuinya. Sementara itu penyakit
hati sering tak terasa bagi yang mengalaminya tetapi mudah diketahui oleh orang
lain karena bisa berdampak buruk bagi orang sekitar.
Ketahuilah bahwa jika
seseorang ditimpa penyakit hati terlihat
beberapa tanda, diantaranya :
Pertama : Berlebihan
dalam mencintai dunia.
Sungguh, kehidupan dunia adalah sementara atau fana bahkan bisa jadi fatamorgana. Dan kehidupan akhirat yang perlu dikejar karena baqa dan lebih baik. Allah Ta'ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
وَلَلْآخِرَةُ
خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
Dan sungguh yang kemudian itu (kehidupan akhirat) lebih baik bagimu dari yang permulaan (kehidupan dunia). Q.S adh Dhuha 4.
Selain itu, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa dunia ini bukan hanya fana, tidak berharga bahkan dilaknat, yaitu sebagaimana sabda beliau :
إِنَّ
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا
وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ
Sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada didalamnya, kecuali (1) Dzikir kepada Allah dan (2) Ketaatan kepada-Nya, (3) Orang orang yang berilmu atau (4) Orang yang mempelajari ilmu. (H.R Imam at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abdil Barr. Hadits ini Hasan).
Kedua : Merasa lebih hebat dari orang lain.
Ketahuilah bahwa sikap merasa lebih dari orang lain akan berujung sikap ujub atau takjub kepada diri sendiri adalah tercela bahkan membinasakan. Rasulullah Salallahu ‘alai Wasallam bersabda :
ثَلاثٌ
مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بنفْسِهِ
Tiga perkara yang membinasakan (1) kebakhilan yang ditaati, (2) hawa nafsu yang diikuti, dan (3) takjubnya seseorang terhadap dirinya sendiri. (H.R at Thabrani).
Ketiga : Suka berburuk sangka kepada sesama.
Diantara salah satu tanda hati yang sakit adalah suka berburuk sangka. Suka melihat kesalahan dan kekurangan orang lain LEBIH KUAT daripada melihat kesalahan sendiri.
Sungguh Allah Ta'ala melarang orang orang beriman
untuk berburuk sangka, sebagaimana firman-Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟
كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ
Wahai orang-orang yang beriman !. Jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan) karena sebagian prasangka itu adalah dosa. (Q.S al Hujurat 12)
Sungguh,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya untuk berprasangka
buruk karena hal itu termasuk perkataan paling bohong :
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ
الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا
وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
Berhati-hatilah
kalian dari (perbuatan) berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah
sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang
lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling
membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Syaikh
Salim bin 'Ied al Hilali berkata : Hadits ini adalah peringatan untuk menjauhi
sikap prasangka secara mutlak. Hadits ini juga menerangkan bahwa prasangka
adalah salah satu bentuk kebohongan, bahkan ia adalah kebohongan besar. (Syarah
Riyadush Shalihin).
Keempat : Memiliki sikap suka dipuji.
Salah
satu tanda penyakit hati yang juga berbahaya adalah memiliki sikap dipuji.
Sungguh seorang hamba tidak akan mulia dengan pujian manusia Kalaupun ada
kemuliaan cuma sangat kecil dan sementara. Kemulian yang hakiki hanya untuk
orang orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah Ta'ala :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ
ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sungguh orang
yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah
Maha mengetahui, Mahateliti. (Q.S al Hujuraat 13).
Syaikh as Sa'di berkata : Ukuran kemuliaan di antara mereka adalah takwa. Orang yang paling mulia di antara sesam adalah yang paling bertakwa kepada Allah Ta'ala, paling banyak melakukan ketaatan serta paling mampu mencegah diri dari kemaksiatan, bukan yang paling banyak kerabat serta kaumnya, bukan yang keturunannya paling terpandang. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kelima : Memiliki
sifat iri dan dengki.
Seseorang yang
memilki sifat iri dan dengki bisa
membahayakan dirinya karena hal ini adalah salah satu tanda penyakit hati yang
ada padanya. Iri atau dengki adalah sifat seseorang
yang MERASA TIDAK SUKA ATAU BENCI bila melihat orang
lain diberi nikmat oleh Allah. Allah Ta’ala berfirman :
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ
مِنْ فَضْلِهِ ۖ
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena
karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. (Q.S an Nisa’ 54).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam telah
mengingatkan orang orang beriman untuk menjauhi sifat hasad ini. Beliau
bersabda :
لاَ تَحَاسَدُوا
Janganlah kalian saling hasad …. (H.R Imam Muslim).
Namun demikian ketahuilah bahwa seberapa parah dan
buruknya tingkat penyakit hati yang ada pada diri seseorang ADA OBATNYA YANG PALING
MUJARAB, yaitu sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ
جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ
وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Wahai manusia !. Sungguh,
telah datang kepadamu pelajaran (al Qur an) dari Rabb-mu, PENYEMBUH DARI
PENYAKIT YANG ADA DALAM DADA dan petunjuk dan rahmat bagi orang orang beriman. (Q.S
Yunus 57).
Oleh karena itu berpegang
teguhlah kepada al Qur an. Ambillah manfaat yang banyak darinya termasuk
sebagai obat paling utama untuk penyakit
hati, yaitu dengan : (1) Belajar membacanya dan senantiasa membacanya. (2)
Berusaha memahami makna maknanya. (3) Mengamalkan perintah dan berhenti dari
larangannya. (4) Berusaha menghafalnya. (5) Mengajarkannya sesuai kemampuan.
Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.934).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar