DALAM SURAT AL
IKHLAS ALLAH KHUSUS MEMBICARAKAN DIRI-NYA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh orang orang
beriman mengetahui bahwa surat al Ikhlas adalah surat ke 112 dalam al Qur an
terdiri dari 4 ayat. Surat ini termasuk surat yang banyak dihafal dan sering
dibaca oleh orang orang beriman. Dalam surat ini tidak terdapat kata al Ikhlas
meskipun MEMILIKI nama al Ikhlas. Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا
اَحَدٌ ࣖ
Katakanlah
(Muhammad) : Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah tempat meminta segala sesuatu.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang
setara dengan Dia. (Q.S al Ikhlas
1-4).
Kita mengetahui bahwa nama suatu surat dalam al Qur an UMUMNYA
disebut dalam surat yang dimaksud. Seperti
surat al Baqarah, dalam surat itu banyak disebut kata al Baqarah. Surat Luqman,
dalam surat itu juga ada disebut nama
Luqman dan surat al Hujuraat juga ada disebut kata al Hujuraat di
dalamnya.
Tentang surat al
Ikhlas ini, Syaikh as Sa'di antara lain menjelaskan : Semua penghuni alam di
atas dan di bawah sangat memerlukan-Nya. Kepada-Nya mereka semua meminta apa
yang mereka perlukan dan kepada-Nya mereka bergantung pada apa yang mereka
inginkan. Karena Dia Mahasempurna dalam sifat sifat-Nya. Maha Mengetahui Yang
Sempurna ilmu-Nya.
Maha Penyantun yang
sempurna santun-Nya. Maha Penyayang yang sempurna rahmat-Nya, yang meliputi
segala sesuatu dan itulah seluruh sifat sifat-Nya. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Lalu tentang penamaan
surat ini disebut dengan al Ikhlas adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin :
(1) Dinamakan surat al
Ikhlas dikarenakan pada surat ini terdapat penjelasan tentang pensucian
yang sempurna untuk Allah Ta’ala. (Tafsir Juz ‘Amma).
(2) Beliau juga
mengatakan : Surat ini dinamakan surat al Ikhlas karena mengandung tauhid
(pengkhususan ibadah kepada Allah semata), sehingga orang yang membaca dan
merenungkannya berarti telah mengikhlaskan agamanya untuk Allah semata. Atau
Allah Ta’ala mengikhlaskan (mengkhususkan) surat ini bagi diri-Nya (hanya
berisi nama nama dan sifat sifat-Nya) tanpa ada penjelasan lainnya.
(3) Beliau juga
mengatakan : Bahwa surat al Ikhlas ini berasal
dari mengikhlaskan sesuatu yaitu membersihkannya atau
memurnikannya. Dinamakan demikian karena didalam surat ini berisi pembahasan
mengenai ikhlas kepada Allah Ta’ala. Oleh karena itu barangsiapa mengimaninya
dia termasuk orang yang ikhlas kepada Allah.
(4) Ada pula yang
mengatakan bahwa surat ini dinamakan al ikhlas, dimana ikhlas berarti murni,
karena surat ini murni membicarakan tentang Allah. Allah hanya MENGKHUSUSKAN
MEMBICARAKAN DIRI-NYA, tidak
membicarakan hukum atau yang lainnya. Kedua tafsiran ini sama sama benar, tidak
bertolak belakang satu sama lain. (Syarh Aqidah wa Wasithiyah).
Wallahu A'lam. (2.902)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar