SUNGGUH ALLAH
TA'ALA MAHA PENYANTUN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Manusia banyak berbuat
salah, melakukan dosa dan maksiat. Bahkan manusia berbuat dosa malam dan siang.
Dalam satu hadits qudsi disebutkan :
يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ
بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di
malam dan siang hari. (H.R Imam Muslim).
Sungguh Allah Ta'ala Maha Penyantun. Ingatlah
bahwa salah satu nama Allah yang
Mahaindah dan Mulia adalah AL HALIM yakni Maha Penyantun. Ini disebutkan dalam
al Qur an, diantaranya adalah :
Pertama : Dalam surat al Baqarah 235, Allah Ta'ala berfirman :
وَٱعْلَمُوٓا۟
أَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun Maha Penyantun.
Kedua : Dalam surat al Ahzab 51. Allah Ta'ala berfirman :
وَكَانَ
ٱللَّهُ عَلِيمًا حَلِيمًا
Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Penyantun
Ketahuilah bahwa dengan sifat Halim yaitu Maha Penyantun-Nya, Allah Ta'ala menangguhkan hukuman kepada pelaku maksiat. Allah Ta'ala berfirman :
وَلَوْ
يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُوا۟ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن
دَآبَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَآءَ
أَجَلُهُمْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِۦ بَصِيرًۢا
Dan sekiranya Allah menghukum manusia
disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan
satupun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini. Tetapi Dia menangguhkan
(hukuman) nya sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka
tiba maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba hamba-Nya. (Q.S Fathir 45)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa'di
berkata : Kemudian Allah Ta'ala
menyebutkan kesempurnaan sifat santun-Nya dan betapa Dia menangguhkan
para pelaku maksiat dan dosa, seraya berfirman : “Dan kalau sekiranya Allah
menyiksa manusia disebabkan usahanya,” yaitu berupa dosa-dosa, “niscaya Dia
tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun,”
yakni, niscaya siksaan itu merata hingga menimpa hewan-hewan yang tidak
mukallaf.
“Akan tetapi,” mereka ditangguhkan oleh
Allah Ta'ala dan Dia tidak mengabaikan
mereka. “Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang tertentu, maka apabila
datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” Lalu
Dia akan memberikan balasan terhadap mereka sesuai dengan perbuatan baik atau
buruk yang telah Dia ketahui dari mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Tentang
sifat al Halim, Syaikh Abdurrazaq bin Muhsin al Badr, antara lain
menjelaskan bahwa Al Halim yakni Maha Penyantun bermakna :
Yang tidak menyegerakan hukuman bagi hamba hamba-Nya karena dosa dosa dan
maksiat mereka. Allah melihat hamba hamba-Nya kufur dan durhaka kepada-Nya.
Tetapi Dia bersifat santun terhadap mereka dan menangguhkan (hukuman). Dia
mengamati dan menunda serta tidak menyegerakan.
Bahkan Dia masih terus saja melimpahkan berbagai kenikmatan kepada mereka walaupun mereka sering durhaka serta banyak melakukan dosa dan kesalahan. Dia bersikap santun dan tidak langsung membalas orang orang yang bermaksiat lantaran perbuatan maksiat mereka. Dia memberikan tenggang waktu hingga mereka bertaubat dan Allah tidak menyegerakan hukuman agar mereka mau kembali kepada Allah. (Fiqih Asma'ul Husna)
Wallahu A'lam. (2.924).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar