KETIKA
SESEORANG MERUBAH DIRINYA DARI KETAATAN KEPADA MAKSIAT
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Setiap orang wajib
berusaha untuk merubah keadaan dirinya dan dia akan melihat hasilnya. Jika
seseorang merubah dirinya dari ketaatan kepada maksiat maka Allah Ta'ala akan
merubah keadaan dirinya dari kondisi yang baik menjadi kondisi buruk dalam
banyak perkara, begitupun sebaliknya. Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ
لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ
Sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri
mereka sendiri. (Q.S ar Ra'du 11).
Syaikh as Sa'di
berkata : (Jika seseorang merubah apa yang ada pada dirinya), yaitu dari ketaatan
kepada kemaksiatan kemudian mereka mengkufuri nikmat Allah maka Dia pun menarik
kembali (nikmat itu) dan merubahnya, sebagaimana MEREKA MERUBAH APA YANG ADA
PADA DIRI MEREKA.
Dan dalam semua itu
Allah Ta'ala memiliki hikmah, keadilan dan kebaikan kepada hamba hamba-Nya. Dan
Allah tidak menyiksa mereka kecuali karena kezhaliman mereka. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Sungguh Allah Ta'ala
tidak akan menzhalimi seorang hamba sebagaimana firman-Nya :
ۗ وَمَا
رَبُّكَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
Dan Rabb-mu sama sekali
tidak menzhalimi hamba hamba-(Nya). Q.S Fushilat 46.
Bahkan Allah Ta'ala mengharamkan kezhaliman bagi
diri-Nya. Dari Abu Dzar, dari Nabi salallahu
‘alaihi wa sallam bahwa beliau meriwayatkan dari Rabbnya bahwa Allah Tabaraka
wa Ta’ala berfirman :
يَا عِبَادِيْ إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى
نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا
Wahai sekalian hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan
kezhaliman pada diri-Ku dan mengharamkannya (pula) pada kalian, maka janganlah
kalian saling menzhalimi … (H.R Imam Muslim).
Dan juga Allah Ta'ala berfirman yaitu senada dengan
surat ar Ra'du ayat 11 diatas, yakni :
ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً
أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ
ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah satu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum
itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S al Anfal 53).
Syaikh bin Baaz berkata : Ayat ini menjelaskan bahwa
bila mereka berada dalam kenikmatan, kesejahteraan dan kebaikan, namun kemudian
mereka ubah dengan kemaksiatan naka Allah Ta'ala akan merubah mereka.
Begitu pula sebaliknya. Bila mereka berada dalam
keburukan, maksiat atau kekufuran dan kesesatan namun kemudian mereka
bertaubat, menyesal, lalu istiqamah diatas ketaatan kepada Allah Ta'ala maka
Allah Ta'ala akan rubah keadaan mereka dari yang buruk menuju keadaan yang
baik.
Allah Ta'ala merubah perpecahan mereka menjadi
persatuan dan keharmonisan. Merubah kesulitan hidup mereka menjadi kenikmatan,
keselamatan dan kesejahteraan.Allah merubah keadaan mereka dari musim kering
paceklik, kurang air dan sebagainya. Allah Ta'ala ubah menjadi diturunkannya
hujan, ditumbuhkannya tanaman dan bentuk bentuk kebaikan lainnya. (Majmu Fatawa
Wa Maqalat).
Oleh karena itu jika
seseorang merubah dirinya dari ketaatan kepada kemaksiatan maka Allah Ta'ala
akan merubah keadaannya kepada keburukan. Begitupun sebaliknya. Wallahu A'lam.
(2.907).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar