ORANG BANYAK BISA MENYESATKAN DARI
JALAN YANG LURUS
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Kebanyakan manusia di zaman ini sangat dipengaruhi oleh apa yang dikatakan atau
dilakukan oleh orang banyak.Tetapi
ketahuilah bahwa mengikuti orang banyak terutama dalam aqidah dan ibadah
harus sesuai dalil. Sungguh, ukuran
kebenaran atau ukuran jalan yang lurus
bukanlah apa yang dikatakan atau dilakukan orang banyak. Orang banyak
bisa menyesatkan. Allah Ta'ala berfirman
:
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ
يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ
إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang orang
yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain
hanyalah berdusta (terhadap Allah). Q.S al An’am 116.
Syaikh as Sa'di berkata : (Dan jika kamu
mengikuti kebanyakan orang orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkan kamu dari jalan Allah). Karena kebanyakan manusia manusia
telah menyimpang dalam agama, amal dan ilmunya.
Agama mereka (ada yang) rusak, amal mereka
mengikuti hawa nafsu, ilmu mereka serabutan tak bisa mengantarkan kepada jalan
yang lurus. Mereka hanya sebatas mengikuti praduga yang tidak berguna
sedikitpun bagi kebenaran Dan mereka berspekulasi dalam memberikan pernyataan
atas nama Allah Ta'ala tanpa landasan ilmu.
Ayat ini menunjukkan bahwa KEBENARAN TIDAK
DIBUKTIKAN DENGAN BANYAKNYA PENDUKUNG. Sedikit pendukung dalam salah satu
perkara tidaklah menunjukkan bahwa itu tidak diatas kebenaran. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Memang demikianlah keadaannya. Dalam beribadah misalnya, sungguh kita menyaksikan bahwa sangat banyak manusia melakukan shalat fardhu di rumah. Mereka memiliki berbagai alasan dan argumentasi dengan bersandar kepada akal mereka yang pendek dan ilmu yang sedikit. Nah, banyaknya manusia yang shalat fardhu di rumah tentu tak perlu diikuti karena shalat fardhu itu harus di masjid. Sungguh dalam ini sangatlah jelas dalilnya, diataranya adalah :
Pertama : Allah Ta'ala
berfirman :
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ
وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah
bersama orang yang rukuk. (Q.S al Baqarah 43).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini bahwa :
Hendaklah kalian bersama orang orang beriman dalam berbagai perbuatan mereka
yang terbaik. Dan yang paling utama dan sempurna dari semua itu adalah shalat.
Dan banyak ulama ulama yang menjadikan
ayat ini sebagai dalil bagi diwajibkannya shalat berjamaah.
(Tafsir Ibnu Katsir).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as
Sa’di menjelaskan : “Dan rukuklah bersama
orang yang rukuk” maksudnya shalatlah bersama orang orang
yang shalat. Dalam hal ini ada suatu perintah untuk shalat
berjamaah dan kewajibannya. Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kedua : Sebagaimana
dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :
(1) Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
وَصَلُّوا كَمَا
رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku
shalat. (H.R Imam Bukhari).
Perintah shalat sebagaimana beliau shalat berkaitan
dengan seluruh aspek shalat. Diantaranya adalah bacaan shalat, gerakannya yang
sempurna, waktunya yang harus dijaga, TEMPATNYA (beliau shalat fardhu bersama
sahabat di masjid, bukan di rumah) dan yang lainnya.
(2)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ
يَأْتِ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلاَّمِنْ عُذْرٍ
Barangsiapa mendengar seruan
adzan tapi tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena
udzur. H.R Ibnu Majah, Ad Daru Quthni, Ibnu Hiban dan al Hakim).
Syaikh Muhammad Shalih al
Utsaimin berkata : Yang benar jamaah itu wajib dilakukan dalam
shalat, DAN BUKAN TERMASUK SYARAT SAHNYA SHALAT. Namun bagi yang MENINGGALKAN
JAMAAH KETIKA SHALAT (TIDAK SHALAT SECARA BERJAMAAH, PENY.) DIA BERDOSA KECUALI
ADA UDZUR SYAR'I. (Dari Kitab Fiqih Ibadah, dengan diringkas, peny.).
Oleh karena itu, ketika banyak manusia yang
tidak shalat fardhu berjamaah di masjid, dan ini fakta dan bukan kebenaran,
maka hamba hamba Allah tidaklah mengikuti ORANG BANYAK karena dalil menunjukkan
bahwa laki laki shalat fardhu berjamaah di masjid.
Wallahu A'lam. (2.933).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar