TETAPLAH MENGGUNAKAN LAFAZH SALAM
YANG
DISYARIATKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu bentuk syi’ar Islam yang sangat
dianjurkan adalah MENYEBARKAN SALAM yaitu MENGUCAPKAN SALAM DAN MENJAWAB SALAM.
Setiap muslim hendaklah membiasakan dirinya mengucapkan salam kepada muslim
yang lain baik kepada satu orang, sekelompok orang muslim ataupun satu kelompok
orang yang ada muslim dan yang kafir diantaranya.
Sungguh, menyebarkan salam ini serta
keutamaannya, disebutkan dalam banyak hadits, diantaranya :
Pertama : Masuk surga dengan selamat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
يَا أيُّهَا النّاسُ أفْشُوا السَّلام،
وَأْطعِمُوا الطْعَامَ، وَصِلُوا الأْرحامَ، وَصَلُّوا والنَّاس نيامٌ، تَدْخُلوا
الجُنَّة بسلام .
Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berilah makanan,
hubungkanlah sanak keluarga,dan dirikanlah shalat ketika orang-orang sedang
tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat. (H.R at Tirmidzi)
Kedua : Memperoleh kedudukan yang tinggi. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
أفْشوا السَلامَ كَي تَعْلوا
Sebarkanlah salam agar
kalian memperoleh kedudukan yang tinggi (H.R Imam ath Thabrani, dari Abud
Darda’(
Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa
ketika mengucapkan salam maka orang orang beriman haruslah tetap dan senantiasa, tanpa ragu sedikitpun untuk
MENGGUNAKAN LAFAZH SALAM YANG DISYARIATKAN. Tidak ada kebaikan jika orang
beriman menambah nambahi lafazh salam dengan kalimat lain seperti selamat pagi,
selamat siang atau selamat malam.
Di zaman ini, di berbagai kesempatan, memang
ada sebagian orang beriman yang suka menambahi
UCAPAN SALAM YANG SYAR’I DENGAN
UCAPAN SALAM atau kebiasaan orang orang
diluar Islam ketika memberi salam.
Sungguh sudah cukup bahkan sudah sangat cukup dengan
ucapan salam yang disyariatkan. Syaikh Abdul Aziz bin as Sayyid Nada berkata :
Hendaknya setiap Muslim menggunakan lafazh salam yang disyariatkan Allah Ta’ala
kepada para hamba-Nya dan termasuk syi’ar kaum Muslimin. Lafazh tersebut juga
merupakan salam para penghuni Surga, yaitu ucapan : ASSALAMU ‘ALAIKUM WA
RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya
bagimu. (Kitab Ensikplopedi Adab Islam menurut al Qur an dan as Sunnah).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
لَمَّا خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَنَفَخَ فِيهِ
الرُّوحَ عَطَسَ فَقَالَ: الحَمْدُ لِلَّهِ، فَحَمِدَ اللَّهَ بِإِذْنِهِ، فَقَالَ
لَهُ رَبُّهُ: رَحِمَكَ اللَّهُ يَا آدَمُ، اذْهَبْ إِلَى أُولَئِكَ
المَلَائِكَةِ، إِلَى مَلَإٍ مِنْهُمْ جُلُوسٍ، فَقُلْ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ،
قَالُوا: وَعَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، ثُمَّ رَجَعَ إِلَى رَبِّهِ،
فَقَالَ: إِنَّ هَذِهِ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ بَنِيكَ، بَيْنَهُمْ
Ketika Allah menciptakan Adam menciptakan dan meniupkan ruh kepadanya, dia pun bersin dan mengucapkan : ALHAMDULILLAH. Dia memuji Allah atas izin-Nya. Maka Rabb-nya berkata kepadanya : Semoga Allah merahmatimu, Wahai Adam !. Pergilah kepada para Malaikat itu, kepada Malaikat yang sedang duduk dalam majlis, lalu ucapkanlah : ASSALAMU ‘ALAIKUM (Semoga keselamatan bagi kalian).
Ketika Allah menciptakan Adam menciptakan dan meniupkan ruh kepadanya, dia pun bersin dan mengucapkan : ALHAMDULILLAH. Dia memuji Allah atas izin-Nya. Maka Rabb-nya berkata kepadanya : Semoga Allah merahmatimu, Wahai Adam !. Pergilah kepada para Malaikat itu, kepada Malaikat yang sedang duduk dalam majlis, lalu ucapkanlah : ASSALAMU ‘ALAIKUM (Semoga keselamatan bagi kalian).
Mereka mengucapkan : WA ‘ALAIKUM SALAM WA
RAHMATULLAH (Dan bagimu juga keselamatan dan rahmat Allah). Kemudian Adam
kembali kepada Rabb-nya. Allah berfirman : Ini adalah ucapan salammu dan ucapan
salam antara anak cucu kamu… (H.R at Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al Hakim).
Mari kita lazimkan diri kita untuk mengucapkan
dan menjawab salam sebagaimana diajarkan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya. Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.830).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar