BISMILLAH ATAU BISMILAHIR RAHMAANIR RAHIM
KETIKA MAKAN ?
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kita betul betul bersyukur kepada Allah Ta’ala
karena dilahirkan dari keluarga yang beriman, sehingga sejak kecil sudah
diajarkan berbagai adab Islam. Ingatlah, saat kita mulai bisa berbicara telah
diajarkan orang tua menyebut nama Allah ketika hendak mengerjakan suatu yang baik
termasuk ketika hendak makan.
Tentang menyebut nama Allah ketika hendak
makan adalah sebagaimana petunjuk Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam
sabda beliau :
إِذَا أَكَلَ أَحَدكُمْ طَعَامًا
فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّه ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّله فَلْيَقُلْ : بِسْمِ اللَّه
فِي أَوَّله وَآخِره
Apabila salah seorang di antara
kalian makan, maka hendaknya ia ucapkan : “Bismillah”. Jika ia lupa untuk
menyebutnya, hendaklah ia mengucapkan : Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi
(dengan nama Allah pada awal dan akhirnya). (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan al
Hakim).
Cuma saja, terkadang mungkin ada
yang ragu, apakah ucapan sebelum makan itu BISMILLAH
ATAU BISMILAHIR RAHMAANIR RAHIM ?. Mungkin juga ada
pula yang beranggapan bahwa membaca Bismillahir rahmaanir Rahim lebih baik karena
dirasa lebih lengkap.
Ketahuilah bahwa Syaikh Al Albani rahimahullah
mengatakan : Dalam hadits disebutkan ketika makan hendaklah ucapkan : BISMILLAH
, tanpa adanya tambahan. (As
Silsilah ash Shahihah)
Syaikh Abdul Aziz as Sayyid Nada,
dalam Kitab Ensiklopedi Adab Islam, mengatakan bahwa ucapan sebelum makan yang
benar adalah : BISMILLAH. Tidak boleh menambahnya dengan kalimat lain walaupun
seseorang menganggap kalimat tambahan itu baik. Karena hal itu bertentangan
dengan apa yang pernah dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah.
Jika ucapan (sebelum makan) adalah
“Bismillahir Rahmaannir Rahiim” itu lebih baik, tentunya Rasulullah
telah melakukannya dan kita diperintahkan untuk mengikuti dan meneladani
beliau. Selanjutnya Syaikh Abdul Aziz menukil dua ayat al Quran berikut ini :
Allah Ta’ala berfirman :
وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ …
…Dan ikutilah dia (Muhammad),
supaya kamu mendapat petunjuk. (Q.S al A’raaf 158).
Allah Ta’ala berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
(Q.S al Ahdzaab 21).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.833)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar