MENDAPAT BANYAK KEBAIKAN DENGAN MENAHAN MARAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Terkadang kita melihat orang orang marah
bahkan sering marah. Adapula yang marahnya berlebihan. Diantara penyebabnya adalah ketika pada suatu
waktu dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan sementara itu dia tak mau bersabar
dan memberi maaf.
Bersabar menahan marah apalagi memaafkan tentu
tak mudah dilakukan meskipun ada diantara manusia yang diberi Allah Ta’ala taufik-Nya. Mereka mampu menahan marah bahkan bisa pula memaafkan.
Ini adalah anugerah Allah Ta’ala kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Ketahuilah bahwa orang yang kuat bukan terkait
dengan fisik saja. Siapa yang mampu
menahan marahnya adalah termasuk orang yang kuat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :
لَيْسَ الشَّدِيدُ
بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Bukanlah orang kuat (yang
sebenarnya) dengan (mengalahkan lawannya dalam) pergulatan, tetapi tidak lain
orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika
marah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Imam an Nawawi berkata : Ini
adalah keutamaan yang terpuji. Sedikit sekali orang yang mampu berhias dengan
akhlak yang terpuji ini. (Syarah Shahih Muslim).
Nah, bagi orang orang yang mampu menahan
amarah sungguh tersedia kebaikan dan
keutamaan yang banyak.
Pertama : Mendapat kecintaan Allah Ta’ala.
Sungguh hakikat hidup yang selalu kita cari
dan ingin kita dapatkan adalah mendapat kecintaan Allah dan jauh
dari murka-Nya. Diantara cara untuk mendapatkannya adalah dengan menahan marah.
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ
وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Orang bertakwa yaitu) orang yang berinfak, baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang
orang yang berbuat kebaikan. (Q.S Ali Imran 134).
Dari Abdullah bin Amr, dia berkata bahwasanya
seseorang bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wasallam, amalan apa yang dapat menjauhkan aku dari murka Allah ?.
Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam bersabda :
لا تَغْضَبْ
Jangan marah. (H.R Imam Ahmad, dihasankan oleh
Syaikh al Albani)
Kedua : Mendapat surga.
Sungguh nikmat
paling besar dan paling utama yang didambakan dan paling sering diminta oleh orang orang beriman adalah mendapatkan
surga-Nya yang seluas langit dan bumi. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada seorang laki-laki yang meminta
amalan yang bisa memasukkannya ke surga. Beliau bersabda :
لا تَغْضَبْ، ولَك الجَنَّة
Jangan
engkau marah, dan bagimu
surga. (HR. Thabrani, shahih lighairi). Lihat Shahih
Targhib wa Tarhib, Syaikh al Albani).
Ketiga : Allah Ta’ala memberi pujian
Allah Ta’ala memberikan
pujian terhadap seorang hamba yang bisa mengendalikan atau menahan marahnya. Dari
Mu’adz bin Anas, ia berkata bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا – وَهُوَ
قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ – دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ
الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا
شَاءَ
Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya,
maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat sehingga
orang itu memilih bidadari sesuka
hatinya. (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah).
Oleh karena
itu orang orang beriman haruslah pandai menahan marah dan suka memaafkan. Ini
adalah sikap yang mulia dan mendatangkan banyak kebaikan. Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.834)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar