KENAPA BANYAK ORANG YANG MERASA BERAT
SHALAT
KE MASJID
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sangatlah banyak masjid di negeri kita ini
yang dibangun dengan sangat bagus, indah bahkan terkesan mewah. Ini tentu sesuatu yang baik dan merupakan bagian dari upaya kaum muslimin
untuk MEMAKMURKAN MASJID SECARA FISIK.
Lalu bagaimana dengan memakmurkan masjid
SECARA MAKNAWI ?. Perkara ini memang kelihatan masih sangat kurang.
Perhatikanlah bahwa begitu banyak masjid yang jamaahnya sangat sedikit. Sungguh
inilah salah satu masalah besar kaum muslimin dewasa ini.
Kenapa bisa begitu ?. Penyebab utamanya
adalah lemahnya iman yang ada dalam diri sebagian kaum muslimin. Selain itu ada
beberapa sebab, Diantaranya adalah :
Pertama : Belum tahu tentang kewajiban shalat
di masjid bagi laki laki.
Kalaupun punya ilmu tentang perkara ini tapi
merasa berat mengamalkan ilmunya. Sungguh sangatlah banyak perintah Allah
melalui Rasul-Nya tentang kewajiban shalat berjamaah di masjid. Allah Ta’ala
berfirman :
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah
bersama orang orang yang rukuk, (Q.S al
Baqarah 43).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini
bahwa : Hendaklah kalian bersama orang orang beriman dalam berbagai perbuatan
mereka yang terbaik. Dan yang paling utama dan sempurna dari semua itu adalah
shalat. Dan banyak ulama yang menjadikan ayat ini sebagai dalil bagi
diwajibkannya shalat berjamaah. (Lihat Kitab Tafsir al Qur’an al ‘Azhim)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di menjelaskan : “Dan rukuklah bersama orang
yang rukuk” maksudnya shalatlah bersama orang orang yang shalat. Dalam hal ini
ada suatu perintah untuk shalat berjamaah dan kewajibannya. Syaikh as Sa’di melanjutkan : Bahwasanya
ruku’ itu merupakan rukun diantara rukun rukun shalat, karena Allah menyebutkan
shalat dengan kata ruku’ sedangkan mengungkapkan suatu ibadah dengan kata yang
merupakan bagian darinya adalah menunjukkan kepada wajibnya hal itu padanya.
(Lihat Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Dalam satu hadits disebutkan :
صلوا كما رايتموني اصلى
Shalatlah (kalian) sebagaimana kalian melihat
aku shalat (H.R Imam Bukhari).
Dari hadits ini dapatlah diketahui bahwa kita
diperintahkan shalat sebagaimana beliau shalat yaitu tata caranya, syarat dan
rukunnya, bacaannya DAN JUGA TERMASUK TEMPATNYA. Sungguh beliau bersama sahabat shalat berjamaah SELALU di masjid.
Kedua : Terpedaya bahkan dihalang halangi oleh syaithan
Sungguh manusia akan senantiasa diperdaya
bahkan dihalang halangi oleh syaithan untuk taat. Sungguh syaithan adalah musuh manusia. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ
فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ
السَّعِيرِ
Sungguh syaithan itu musuh bagimu, maka
perlakukanlah dia sebagai musuh karena sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak
golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala nyala. (Q.S Fathir
6)
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا
كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ
Dan sungguh (syaithan itu) telah menyesatkan
sebagian besar diantara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti ? (Q.S Yasin 62).
Syaikh Shalih Fauzah al Fauzan pernah ditanya
seseorang kenapa berat baginya
melaksanakan shalat. Beliau
menjawab : Apa yang antum rasakan itu berasal dari syaithan yang senantiasa
berusaha menghalangi manusia dari perbuatan taat. Dia menggambarkan perbuatan
taat itu sebagai beban yang teramat berat, terutama ibadah shalat. (Al Muntaqa’
min Fataawaa).
Ketika : Terpedaya dengan kehidupan dunia.
Sungguh banyak orang bisa terlalaikan dalam
beribadah karena mengejar dunia yang memang dijadikan indah di mata manusia.
Allah Ta’ala berfirman :
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ
الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ
فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِؕ
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah
permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta
berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. (Q.S al Hadid 20).
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ
يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah
harta bendamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan
barangsiapa berbuat demikian maka mereka itulah orang orang yang rugi. (Q. al Munafiqun 9).
Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala
melarang hamba hamba-Nya yang beriman agar tidak dipersibuk oleh (urusan dunia)
harta dan anak sehingga LALAI MENGINGAT ALLAH TA’ALA. Kebanyakan jiwa manusia
itu terbentuk untuk mencintai harta dan anak sehingga lebih dikedepankan
daripada mengingat Allah dan itu akan menimbulkan kerugian yang besar. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman)
Keempat : Merasa tak ada ruginya kalau shalat
fardhu di rumah.
Sungguh seorang hamba sangatlah merugi bahkan rugi
besar jika tak shalat berjamaah di masjid. Kerugian dimaksud adalah tak
mendapat kebaikan dan keutamaannya yang sangat banyak. Dua diantaranya adalah :
(1) Lebih utama 25 atau 27 derajat dari shalat
sendiri.
Sungguh shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian. Dari Anas, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ
أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat
sendirian. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَعْدِلُ خَمْسًا
وَعِشْرِينَ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ
Shalat berjamaah itu lebih utama daripada
shalat sendirian dengan 25 derajat. (H.R Imam Muslim)
Kalau kita hitung nilai shalat berjamaah
dimasjid dibanding shalat di rumah akan tahulah kita bahwa jika seseorang SHALAT
DI MASJID SELAMA 5 TAHUN MAKA ITU MENYAMAI JUMLAH SHALAT DI RUMAH SELAMA 125 ATAU 135 TAHUN.
(2) Diangkat derajatnya dan disediakan tempat
di surga.
Sungguh seorang hamba yang senantiasa shalat
berjamaah di masjid akan memperoleh banyak kebaikan, derajat yang tinggi disisi
Allah dan diampuni dosanya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ
اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ
إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
Barangsiapa
yang berwudhu’ di rumahnya lalu berjalan menuju rumah di antara rumah-rumah
Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban (dari) Allah maka salah satu dari
kedua langkahnya menghapus dosa-dosa dan yang
lain meninggikan derajatnya. (H.R Imam Muslim)
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
منْ
غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ نُزُلاً
كُلَّمَا غَدَا وَرَاحَ
Barangsiapa yang pergi menuju masjid dan
pulang (darinya) niscaya Allah menyediakan tempat tinggal baginya di surga
setiap kali ia pulang pergi. (Mutafaq ‘alaih)
Sungguh Rasulullah telah mengingatkan bahwa
shalat berjamaah itu, meskipun dengan jumlah jamaah yang sedikit, tapi ia lebih
suci disisi Allah daripada shalat sendiri sendiri meskipun jumlah orangnya jauh
lebih banyak.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
“Shalat dua orang laki-laki dengan salah
seorang menjadi imam adalah lebih suci di sisi Allah daripada shalat empat
orang secara sendiri sendiri. Shalat empat orang dengan salah seorang dari
mereka menjadi imam adalah lebih suci disisi Allah daripada shalat delapan
orang secara sendiri sendiri. Dan shalat delapan orang dengan salah seorang
dari mereka menjadi Imam adalah lebih suci disisi Allah daripada shalat seratus
orang secara sendiri sendiri”.
(Lihat Shahihul Jami’).
(3) Dosa-dosa
diampuni.
Sesungguhnya shalat berjamaah adalah salah
satu diantara sebab diampuninya dosa-dosa seorang hamba bahkan diangkat
derajatnya.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
Dari Abu Hurairah, dia berkata : ”Apabila seorang imam mengatakan,’ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ maka katakanlah oleh kalian Aamiin. Sesungguhnya siapa yang
ucapan (aamiin) nya bersamaan dengan ucapan malaikat maka dosanya yang lalu akan
diampuni (H.R Imam Bukhari)
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
: “Idza qalal imamu : Sami’allahu liman hamidah, faquuluu : Allahumma
rabbana lakal hamdu, fainnahu man waafaqa qauluhu qaulal malaaikati ghufiralahu
maa taqaddama min dzambih.”
Jika imam mengucapkan : Sami’ Allahu liman
hamidah, maka ucapkanlah : Allahhumma rabbana lakal hamd, Karena sesunguhnya
siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat, niscaya akan diampuni
dosa dosanya yang telah lalu. (Mutafaq ‘alaih)
(4) Diangkat derajatnya.
Sungguh seorang hamba yang senantiasa shalat
berjamaah di masjid akan diangkat derajatnya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى
بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ
خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa yang berwudhu di rumahnya, lalu berangkat ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan salah satu kewajiban yang Allah wajibkan (shalat). Maka langkah-langkahnya yang satu menggugurkan dosa, dan yang satunya lagi mengangkat derajat. (H.R Imam Muslim).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa yang berwudhu di rumahnya, lalu berangkat ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan salah satu kewajiban yang Allah wajibkan (shalat). Maka langkah-langkahnya yang satu menggugurkan dosa, dan yang satunya lagi mengangkat derajat. (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa kebaikan dan manfaat yang
banyak ini hanya akan diperoleh ketika seseorang senantiasa shalat berjamaah di
masjid.
Oleh karena itu, bagi yang masih berasa berat shalat ke masjid, maka kuatkan niat, dan mohon
pertolongan kepada Allah Ta’ala dan paksa diri (untuk tahap awal, menjelang
terbiasa) agar bisa dan senantiasa shalat di masjid bersama imam. Insya Allah
ada manfaatnya bagi kita semua. (Wallahu A’lam 1.837).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar