KISAH PEMBANGKANGAN YAHUDI MENANGKAP
IKAN HARI
SABTU
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh dalam al Qur an banyak sekali ayat
ayat yang menjelaskan pembangkangan dan tipu daya serta akal akalan Yahudi terhadap perintah dan larangan Allah
Ta’ala.
Satu diantaranya adalah perbuatan akal akalan mereka dengan tujuan menghindari
perintah Allah Ta’ala adalah yaitu ketika mereka dilarang menangkap ikan pada
hari Sabtu karena hari itu adalah hari ibadah mereka dan tak boleh bekerja.
Lalu Allah Ta’ala menguji mereka dengan
memperlihatkan banyak sekali ikan yang muncul pada hari Sabtu. Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan perkara
ini dalam firman-Nya :
وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي
كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ
حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لَا يَسْبِتُونَ ۙ لَا
تَأْتِيهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Dan
tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabat (yaitu) ketika datang kepada
mereka ikan ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung apung di permukaan
air. Padahal pada hari hari yang bukan Sabat ikan ikan itu tidak datang kepada
mereka. Demikianlah Kami menguji mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (Q.S
al A’raf 163)
Ternyata mereka membangkang dan tak sabar
untuk mendapatkan ikan yang banyak. Lalu mereka membuat tipu daya dengan cara
menaruh jaring atau alat penangkap ikan pada hari Jum at.
Pada hari Sabtu banyaklah ikan terjaring dan
mereka mengambil ikan ikan itu pada hari Ahad. Lalu mereka merasa telah berlaku
cerdik dengan tipu daya untuk menghindari larangan menangkap ikan pada hari
Sabtu. Padahal hakikatnya, dengan begitu, mereka tetap membangkang dan melanggar
perintah Allah Ta’ala
Lalu disebabkan pembangkangan dan sifat akal
akalan mereka terhadap perintah Allah Ta’ala mereka dihukum menjadi kera yang
hina. Alla Ta’ala berfirman :
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ
اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang
orang yang melanggar di antara kamu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada
mereka : JADILAH KAMU KERA YANG HINA. (Q.S al Baqarah 65).
Imam Ibnu Katsir berkata : Di dalam tafsirnya,
al ‘Aufi dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Allah Ta’ala mengubah SEBAGIAN MEREKA
MENJADI KERA DAN SEBAGIAN LAIN MENJADI BABI. Diduga bahwa para pemuda dari kaum
tersebut menjadi kera dan generasi tuanya menjadi babi.
Dan (setelah itu) mereka tidak hidup di muka
bumi kecuali tiga hari saja. Mereka tidak makan, tidak minum serta tidak
melahirkan keturunan. (Tafsir Ibnu Katsir).
Sungguh sikap buruk mereka terhadap perintah
Allah Ta’ala adalah ucapan mereka : KAMI MENDENGARKAN TETAPI KAMI TIDAK
MENTAATI yaitu sebagaima dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ
وَاسْمَعُوا ۖ قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا
Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu
dan dengarkanlah !. Mereka (orang orang Yahudi) menjawab : Kami mendengarkan
tetapi kami tidak mentaati. (Q.S al Baqarah 93).
Selanjutnya, sebagai pelajaran, perhatikanlah
bagaimana patuhnya para sahabat diberikan ujian ketika mereka sedang ihram.
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لَيَبْلُوَنَّكُمُ اللَّهُ بِشَيْءٍ مِنَ الصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ
وَرِمَاحُكُمْ لِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَخَافُهُ بِالْغَيْبِ ۚ فَمَنِ اعْتَدَىٰ
بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Wahai orang orang yang beriman !. Allah pasti
akan menguji kamu dengan hewan buruan yang dengan mudah kamu peroleh dengan
tangan dan tombakmua agar Allah mengetahui siapa yang takut kepada-Nya.
Barangsiapa yang melampaui batas setelah itu, maka dia akan mendapat adzab yang
pedih. (Q.S al Maidah 94)
Lalu ketika mereka berihram, Allah Ta’ala mengirimkan
binatang buruan yang diatas tanah mudah ditangkap dengan tangan, sedangkan yang terbang dengan
mudah bisa ditombak, sebagai ujian. Ternyata para sahabat yaitu generasi
terbaik umat ini bersabar dan patuh. TAK MAU MENGAMBIL SEDIKITPUN binatang buruan
yang telah dimudahkan Allah Ta’ala itu karena ketakwaan dan rasa takut mereka
kepada Allah Ta’ala.
Sungguh, ketika orang orang beriman dihadapkan
kepada perintah dan larangan Allah Ta’ala maka ucapan mereka adalah : KAMI
MENDENGAR DAN KAMI TAAT. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ
إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ
وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Hanya ucapan orang orang beriman yang apabila
mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya
agar Rasul memutuskan perkara diantara mereka, mereka berkata : kami
mendengar dan kami taat. Dan mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S an
Nur 51).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.847)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar